1. Seimbang, sebab sumbernya sama, dari kekuatan kejiwaan yang disebut Purusa dan Pradana.
2. Hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit
2.1. Ibaratnya Bhuwana Agung sebagai air dan Bhuwana Alit sebagai perahu. Perahu tidak dapat berlayar tanpa air, air itulah yang menyebabkan perahu dapat berlayar. Jika salah cara maka airlah yang menenggelamkan perahu.
2.2. Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit harus tetap harmonis untuk kesejahteraan dan kebahagian. Kesimbangan itu perlu dijaga, manusia harus mengharmonikan dirinya dengan lingkungan.
3. Dampak Ketidakselarasan Hubungan Antara Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit
3.1. Bhuwana Agung terdiri atas benda-benda alam; matahari, bulan, bintang yang sifatnya panas dan air (laut/sungai) yang sifatnya cair. Bhuwana Alit terdiri atas darah, kelenjar lendir dan serum yang sifatnya cair dan daging, otot, tulang dan kulit yang sifatnya padat.
3.2. Bhuwana Agung dikuasai oleh Brahman dan Bhuwana Alit dikuasai oleh Atman. Ketidakselarasan terjadi pada Bhuwana Alit (manusia) seperti sakit. Dan Bhuwana Agung terjadi bencana alam.
4. Upaya-Upaya Penyeimbang Hubungan Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit
4.1. Melaksanakan upacara Bhuta Yadnya. Melaksanakan pecaruan yang bermakna untuk mengkomunikasikan Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit.
4.2. Melaksanakan upacara Tumpek Pengatag yang bermakna sebagai pernyataan rasa terima kasih atas keseimbangan diciptakannya tumbuh-tumbuhan sebagai wujud penyeimbang Bhuwana Agung dan Bhuwana alit.
4.3. Melaksanakan upacara Tumpek Kandang yang bermakna sebagai pernyatan rasa terima kasih atas keseimbangan diciptakannya hewan/binatang yang merupakan pelengkap dari keseimbangan Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit.
5. Pengertian
5.1. Bhuwana Agung
5.1.1. Bhuwana: Alam, Loka dan Jagat
5.1.2. Agung: Besar atau Raya
5.1.3. Bhuwana Agung: Dunia yang besar atau alam semesta
5.1.4. Unsur-unsur Bhuwana Agung disebut Panca Mahabhuta
5.1.4.1. Panca: Lima
5.1.4.2. Mahabhuta: Unsur zat alam
5.1.4.3. Panca Mahabhuta: Lima unsur zat alam
5.1.4.3.1. Pertiwi: Zat padat
5.1.4.3.2. Apah: Zat cair
5.1.4.3.3. Teja: Zat Cahaya
5.1.4.3.4. Bayu: Zat Udara
5.1.4.3.5. Akasa: Ruang
5.2. Bhuwana Alit
5.2.1. Alit: Kecil
5.2.2. Bhuwana Alit: Dunia kecil yang unsur-unsurnya sama dengan Bhuwana Agung (Mikrokosmos)
5.2.3. Unsur-unsur Bhuwana Alit ada pada diri Manusia
5.2.3.1. Purusa menjadi Jiwatman
5.2.3.2. Prakerti menjadi badan manusia
5.2.3.2.1. Suksema Sarira: Badan halus
5.2.3.2.2. Stula Sarira: Badan Kasar
6. Terjadinya Bhuwana Agung
6.1. Bhuwana Agung dulunya tidak ada lalu ada, kemudian tidak ada lagi dan demikian seterusnya.
6.2. Disebut masa Srsti atau Brahma Diwa saat alam semesta ada (siang hari Dewa Brahma).
6.3. Disebut masa Pralaya atau Brahmakta saat alam semesta tidak ada (malam hari Dewa Brahma).
6.4. Proses tercipta Bhuwana Agung berlangsung secara berjenjang, dari jenjang halus (Niskala) sampai jenjang kasar (Sekala).
6.5. Pada mulanya Bhuwana Agung diciptakan oleh Tuhan yang bergelar Rudra. Beliau mempergunakan satu maya yang memiliki beraneka tenaga. Dari maya ini muncul Tri Guna; Sattwan, Rajas dan Tamas.
6.6. Melalui Maya yang diliputi Tri Guna maka bergeraklah unsur-unsur yang menjadikan Bhuwana Agung antara lain Pramanu, akasa, Kola dan Dik. Meraka berputar dan berubah masing-masing menuju pada posisinya sehingga muncul dunia, bintang, matahari, bulan dan planet-planet.
6.7. Setelah proses terbentuknya Bhuwana Agung melalui proses evolusi dari Paramanu dan Akasa maka Tuhan (bergelar Rudha) mengisi alam semesta dengan kehidupan.
7. Terjadinya Bhuwana Alit
7.1. Asal mula Bhuwana Alit (manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan) pada dasarnya sama.
7.2. Makhluk hidup pertama diciptakan adalah Stawara (Tumbuhan), golongan Eka Pramana.
7.2.1. Trana: Bangsa rumput yang hidup di air dan di darat
7.2.2. Lata: Bangsa tumbuhan menjalar di tanah dan di pohon
7.2.3. Taru: Bangsa semak
7.2.4. Gulma: Bangsa pohon berkayu dan berongga
7.2.5. Janggama: Bangsa tumbuhan yang hidupnya menumpang pada pohon lain
7.3. Makhluk hidup kedua diciptakan adalah Marga Satwa (Hewan), golongan Dwi Pramana.
7.3.1. Swedaya: Bangsa binatang satu sel yang hidup di air
7.3.2. Andaya: Bangsa binatang yang bertelur, hidup di air, darat dan udara
7.3.3. Jarayuda: Bangsa binatang yang menyusui, pemakan rumput dan pemakan daging
7.4. Makhluk hidup ketiga diciptakan adalah Nara Marga (Manusia), golongan Tri Pramana.
7.4.1. Nara Marga: Manusia binatang, berbadan manusia dan berkepala singa
7.4.2. Wamana: Manusia kerdil
7.4.3. Jatma Manusia: Manusia sempurna