FERMENTASI

1. SUBSTRAT PADAT

1.1. fermentasi mengikuti kultur campuran, memberikan lingkungan yang selektif, pertumbuhan mikrobia terjadi pada permukaan substrat, jamur tumbuh pada substrat padat fermentasi biasanya adalah obligat aerob

1.2. keuntungan: unit fermentasi relatif kecil, produk yang diahasilkan banyak, penambahan air relatif sedikit, hanya menggunakan inokulum dari sopra mikroba yang digunakan, tidak menggunakan tangki pembibitan.

1.3. kelemahan: pengadukan memerlukan tenaga yang besar, penambahan air meyebabkan resiko kontaminasi, kebutuhan inokulum spora besar, perlu melakukan pemecahan permukaan padat pada produk pertanian

1.4. Produk: tempe,kecap,tape,keju

2. SUBSTRAT CAIR

2.1. mikroorganisme aerob tumbuh dibagian atas dan anaerob tumbuh dibagian bawah, tahan sterilisasi dan bebas dari racun

2.2. kelebihan : hampir semua bagian tangki terjadi fermentasi, kontak antar reakta dan bakteri semakin besar

2.3. kekurangan: biaya oprasional relatif mahal

2.4. Produk: wine anggur dan kombucha

3. METODE

3.1. Fed Batch

3.2. Pada jenis fermentasi ini, inokulum dimasukkan dan sebagian substrat (± 10% dari volume fermentor) dimasukkan ke dalam fermentor. Sisa substrat (± 90% dari volume fermentor) dimasukkan secara bertahap.

3.3. Semi Batch

3.4. Fermentasi semi batch dilaksanakan seperti fermentasi fed batch, akan tetapi pada waktu panen, yang diambil hanya 90% dari substrat, kemudian ditambahkan 10% substrat baru.

3.5. continue

3.6. Pada fermentasi jenis kontinyu, substrat ditambahkan ke dalam fermentor secara kontinyu dan hasil panen dikeluarkan secara kontinyu pula.