1. teknik dasar sinematografi
1.1. ukuran pengambilan gambar (shot size)
1.1.1. Extreme Long Shot
1.1.1.1. menampilkan objek yang lebih besar atau cerita yang memiliki pemandangan (environtment) yang bagus
1.1.2. Long Shot & Mid Shot
1.1.2.1. membuat objek tampak jelas dengan melakukan beberapa interaksi tertentu.
1.1.3. Closeup & Extreme Closeup
1.1.3.1. menunjukkan ekspresi muka seseorang dan pengambilan detail-detail objek yang penting.
1.2. Komposisi
1.2.1. mempengaruhi suasana cerita film, dalam pengambilan komposisi perlu ada hal-hal yang harus diperhatikan.
1.3. Posisi dan Sudut kamera (Angle Camera)
1.4. Mengatur Gerakan Kamera (Camera Movement)
1.5. Menggunakan Lensa yang Cocok
1.6. Mengatur cahaya & warna
1.6.1. sangat mempengaruhi suasana cerita, dalam pencahayaan yang tinggi memiliki kesan yang suci sedangkan cahaya yang rendah memiliki kesan yang seram atau malam.
2. Apa itu sinematografi?
2.1. ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide dan cerita berupa video.
3. Profesi
3.1. Sinematografer
3.1.1. DoP
3.1.1.1. kepala bagian departemen kamera, departemen pencahayaan dan departemen Grip
3.1.2. Camera boy
3.1.2.1. asisten kamera yang bertugas membawa kamera atau mempersiapkan kamera mulai dari tripods hingga memasang kamera pada tripods
3.1.3. grip
3.1.3.1. memastikan letak kamera seperti yang diinginkan DoP baik secara level atau tinggi rendahnya. Grip juga bertanggung jawab dalam perpindahan kamera artinya Grip departemen yang memasang dolly track dsb.
3.1.4. gaffer
3.1.4.1. kepala departemen pencahayaan. Bersama DoP, Gaffer akan berdiskusi tentang warna, jenis cahaya dan gaya tata cahaya DoP tersebut.
3.1.5. Lightingman
3.1.5.1. menata lampu sesuai dengan perintah Gaffer dan kemauan DoP.
3.1.6. 1st Camera Assistant
3.1.6.1. membantu semua kebutuhan shooting mulai dari pengecekan alat-alat hingga mempersiapkan sebuah shot.
3.1.7. Focus puller
3.1.7.1. membantu sinematografer dalam memutar focus ring pada lensa sehingga subjek yang diikuti kamera bisa terus dalam area fokus.