FINAL PROJECT: PERANCANGAN MODEL BISNIS YOUTHPRENEUR DENGAN METODOLOGI LEAN STARTUP

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
FINAL PROJECT: PERANCANGAN MODEL BISNIS YOUTHPRENEUR DENGAN METODOLOGI LEAN STARTUP by Mind Map: FINAL PROJECT: PERANCANGAN MODEL BISNIS YOUTHPRENEUR DENGAN METODOLOGI LEAN STARTUP

1. BAB IV: Pengumpulan dan Pengolahan Data

1.1. Dokumentasi Rencana Awal

1.1.1. Model Bisnis dalam bentuk LEAN CANVAS

1.1.2. Menentukan nama brand

1.1.2.1. Apa itu YOUTHPRENEUR

1.1.2.2. Menentukan Visi dan Misi YOUTHPRENEUR

1.1.3. Pembuatan model bisnis LEAN CANVAS

1.2. Identifikasi Bagian Paling Riskan

1.2.1. Pertimbangan dari Peneliti/Founder

1.2.2. Pertimbangan Ahli/Praktisi dunia STARTUP

1.3. Pengujian secara Sistematis

1.3.1. Menemukan Prospek

1.3.2. Eksperimen Masalah

1.3.3. Membuat Prototipe

1.3.4. Eksperimen Solusi

2. BAB V: Analisis dan Pembahasan

2.1. Analisis Model Bisnis Awal

2.2. Analisis Bagian Paling Riskan

2.3. Analisis Hasil Pengujian Model Bisnis

2.3.1. Analisis Hasil Pengujian Masalah

2.3.2. Analisis Hasil Pengujian Solusi

2.4. Analisis Hasil Perbaikan Model Bisnis

3. BAB VI: Kesimpulan dan Saran

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

4. BAB I: Pendahuluan

4.1. Latar Belakang Masalah

4.1.1. Jenis Penelitian

4.1.1.1. Pemecahan Masalah

4.1.1.1.1. Studi Kasus

4.1.1.2. Jenis Data

4.1.1.2.1. Penelitian Kualitatif

4.1.2. Menjawab semua pertanyaan Mengapa (WHY) dari Judul Penelitian

4.1.2.1. PERANCANGAN MODEL BISNIS PLATFORM MEDIA DIGITAL YOUTHPRENEURID DENGAN METODOLOGI LEAN STARTUP

4.1.2.1.1. Mengapa media digital?

4.1.2.1.2. Mengapa perancangan model bisnis(Lean Canvas)?

4.1.2.1.3. Mengapa dengan metode lean startup?

4.1.2.1.4. Mengapa Lean Canvas?

4.1.3. Pola Alur dan Pokok Pikiran Paragraf

4.1.3.1. Objek Penelitian (O)

4.1.3.1.1. Platform Media Digital (Personal Blog)

4.1.3.1.2. Perancangan Model Bisnis

4.1.3.2. Metode-metode yang ada (M)

4.1.3.2.1. Business Model Canvas (BMC)

4.1.3.2.2. Lean Canvas

4.1.3.2.3. Lean Startup

4.1.3.2.4. Business Plan

4.1.3.3. Kelebihan dan Kelemahan metode yang ada (KK)

4.1.3.3.1. Business Model Canvas (BMC) (Model Bisnis)

4.1.3.3.2. Lean Canvas (Model Bisnis)

4.1.3.3.3. Perbedaan BMC dan Lean canvas (Model Bisnis)

4.1.3.3.4. Business Plan

4.1.3.3.5. Model Bisnis

4.1.3.3.6. Perbedaan Business Plan dan Business Model

4.1.3.3.7. Referensi Internet: Model Bisnis vs Bisnis Plan « kewirausahaan untuk kemandirian

4.1.3.3.8. Lean Startup

4.1.3.4. Masalah pada metode yang dipilih (MASA)

4.1.3.5. Solusi Perbaikan Metode (SOL)

4.1.3.6. Rangkuman Tujuan Penelitian (TU)

4.1.4. Belajar Menulis dengan ATM

4.1.5. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

4.1.6. Referensi Internet: Kiat Menyusun Alur Latar Belakang Masalah Penelitian | RomiSatriaWahono.Net

4.2. Perumusan Masalah

4.3. Tujuan dan Manfaat Pemecahan Masalah

4.4. Pembatasan dan Asumsi

5. BAB II: Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori

5.1. Introduksi Startup 101 (F+0:00:35 - (1) STARTUP FUNDAMENTAL - Startup 101 Serba-serbi Membangun Startup

5.1.1. Mengapa banyak orang tertarik dengan startup?

5.1.1.1. Fenomena STARTUP, baik dari potensinya, maupun dari konsekuensinya ketika kita ingin masuk ke dunia ini.

5.1.1.1.1. FENOMENA, banyak orang dari berbagai generasi melihat startup sebagai sebuah potensi.

5.1.2. Apa itu STARTUP? (F+0:02:00

5.1.2.1. Menurut Eric Ries: Sebuah institusi buatan manusia yang membuat produk atau jasa yang berada pada kondisi ketidakpastian

5.1.2.1.1. Penulis Buku THE LEAN STARTUP

5.1.2.1.2. Keyword 1: Institusi buatan manusia

5.1.2.1.3. Keyword 2: Membuat Produk atau Jasa

5.1.2.1.4. Keyword 3: Dalam kondisi ketidakpastian (uncertainty)

5.1.2.2. Menurut Paul Graham: Startup harus memiliki satu karakteristik yaitu pertumbuhan yang cepat (GROW FAST)

5.1.2.2.1. Co Founder Y Combinator

5.1.2.2.2. Basis hanya satu karakteristik atau keyword yaitu pertumbuhan yang cepat (GROW FAST) dan signifikan

5.1.2.2.3. Bagaimana caranya startup mampu bertumbuh dengan pesat/cepat

5.1.2.3. Menurut Steve Blank: Organisasi sementara yang bertujuan melakukan validasi sampai menemukan business model yang scalable dan repeatable

5.1.2.3.1. Keyword 1: Sebuah entitas/organisasi sementara (Temporary Organization)

5.1.2.3.2. Keyword 2: Berusaha untuk melakukan validasi

5.1.2.3.3. Keyword 3: Seperti apa business model yang baik? atau business model yang seperti apa yang harus mereka temukan? yang harus mereka di validasi?

5.1.2.3.4. Definisi Menurut Steve blank Startup adalah Organisasi sementara yang bertujuan melakukan validasi sampai menemukan business model yang scalable dan repeatable

5.1.2.4. Dari ketiga definisi tersebut memiliki benang merah yang sama dalam memandang sebuah startup dari aspek pertumbuhan

5.1.2.4.1. Eric Reis: Kondisi uncertainty adalah kondisi untuk menemukan cara BERTUMBUH

5.1.2.4.2. Paul Graham: Startup harus bisa BERTUMBUH dengan sangat cepat

5.1.2.4.3. Steve Blank: Pertumbuhan harus scalable dan repeatable

5.1.2.5. Dengan cara memahami definisi-definisi ini, kita akan mampu untuk bisa melihat dan membedakan APAKAH organisasi/bisnis yang saat ini kita kembangkan termasuk kedalam kategori STARTUP atau BUKAN

5.1.2.5.1. Apa perbedaan Startup dengan Organisasi lain?

5.1.3. Bagaimana susahnya bikin startup

5.1.3.1. Hal pertama yang mau saya sharing adalah "Jadi entrepreneur atau founder startup bukanlah sebuah pilihan hidup untuk semua orang" walaupun saat ini kita melihat seolah-olah title founder, title CEO, pemilik perusahaan adalah sebuah title yang keren,buat kita bangga, tapi pahamilah bahwa title ini tanggungjawab ini tidak cocok untuk setiap orang, karena ada banyak sekali konsekuensi-konsekuensi yang ada di balik sebuah jabatan founder atau CEO, yang buat startup sesuatu yang menantang adalah butuh waktu dan komitmen yang panjang terlebih kita sedang melakukan validasi, pada saat kita tidak menentu, tidak mengetahui apakah ini pilihan hidup yang pas, pilihan hidup yang tepat untuk kita arungi dalam mengisi kehidupan serta karir kita

5.1.3.1.1. Membangun Startup adalah membangun solusi untuk sebuah permasalahan namun tantangan terbesarnya adalah biasanya yang namanya inovasi baru, produk baru, solusi baru, itu membutuhkan waktu hingga masyarakat yang jadi target marketnya menyadari adanya value yang signifikan lebih baik dibandingkan dengan solusi yang sudah ada dan digunakan oleh mereka saat ini, dibutuhkan pengembangan berkelanjutan(development) hingga akhirnya produk kita menjadi semakin berkualitas, semakin cepat, semakin bagus dan membutuhkan effort juga sehingga kita mampu untuk bisa mengedukasi, mengenalkan, membuat para market-market sasaran kita menjadi tahu klo misal ada solusi yang telah kita sediakan untuk mereka yang akan mempermudah mereka dalam menyelesaikan masalah yang mereka memiliki saat ini. itu baru tentang developmen, pengenalan belum lagi tentang bagaimana cara kita membiasakan sebuah solusi atau inovasi baru di tengah-tengah masyarakat

5.1.4. Membangun Startup untuk bisa memberikan IMPACT, membuat sebuah SOLUSI, yg akhirnya bisa menyelesaikan sebuah masalah.

5.1.4.1. selain itu founder startup diharapkan juga bisa membangun startup yang SUSTAINABLE

5.1.4.1.1. SUSTAINABLE itu maksudnya adalah REVENUE STREAM nya berjalan atau STABIL dan semakin bertumbuh dari waktu ke waktu.

5.2. (3) STARTUP FUNDAMENTAL - Validasi Masalah

5.3. Lean Startup

5.3.1. Introduksi Lean Startup (F+0:00:38)

5.3.1.1. Metode Lean Startup, Cocok untuk founder startup atau business owner yang sedang mambangun bisnis/startup yang memiliki resource terbatas hingga mampu menggunakannya dengan efektif dan efisien

5.3.1.2. Khawatir kehabisan sumber daya/resource yang terbatas di tengah perjalanan membangun startup

5.3.1.2.1. resource modal materi

5.3.1.2.2. resource SDM

5.3.1.2.3. resource waktu

5.3.1.3. Seperti halnya kita ketahui bahwa untuk membangun startup itu sulit dan resource yang kita miliki terbatas

5.3.1.3.1. Oleh karena itu kita harus memiliki sebuah metodologi yang sistematis dan juga terukur yang mampu untuk bisa memanage resource tersebut dengan efektif dan efisien, tapi kita mampu untuk bisa segera memvalidasi bisnis model kita dan disinilah pentingnya metodologi lean startup untuk membantu kita dalam membangun startup kita, membangun bisnis model yang memang tervalidasi dengan efektif dan efisien

5.3.1.4. Kenapa metode lean startup ini sangat penting untuk diterapkan di startup/bisnis kita?

5.3.1.4.1. Ketika sebuah startup membuat produk pertamanya, seringkali produk yang dibuatnya tidak dibutuhkan oleh pasar, hal ini bisa terjadi karena pada dasarnya kita tidak bisa memprediksi dengan tepat apa yang dibutuhkan pasar, inilah satu dari dua startuo GAGAL di tahun pertamanya, karena mereka membuat produk yang tidak laku di target market, karena itulah agar sebuah startup tidak bangkrut, mereka harus terus berinovasi, caranya? Dengan membuat produk yang disukai oleh customer SECEPAT & SEHEMAT mungkin

5.3.1.5. Lean Startup adalah sebuah metode yang bertujuan agar pebisnis mempunyai pola pikir yang tepat untuk membuat produk yang disukai/dibutuhkan oleh market, sehingga dapat membantu bisnis kita dapat berkembang dengan sangat cepat,

5.3.1.5.1. Pertama dimulai dengan memahami tentang engines of growth

5.3.1.6. Lean Startup

5.3.1.6.1. Lean = Ramping

5.3.1.6.2. Sebuah metode untuk mencegah kegagalan dalam memulai bisnis

5.3.1.6.3. Mencari tahu apakah ide bisnis anda akan laku sebelum menghabiskan sumber daya(resource)

5.3.1.6.4. Metode Lean Startup: Bisnis berhasil bukan karena ide yang bagus. Tapi hasil dari serangkaian test & measure.

5.3.1.6.5. Metode Lean Startup: Sebagian besar penyebab kegagalan bisnis bisa dicegah jika kita cepat belajar dan beradaptasi.

5.3.1.6.6. Dari metode lean startup lahirlah gerakan "Risk averse entrepreneurs", yaitu pengusaha-pengusaha yang menjalankan bisnis-bisnisnya dengan resiko yang seminim mungkin

5.3.1.6.7. 7 Langkah Lean Startup

5.3.1.6.8. Studi Kasus Lean Startup

5.3.1.6.9. Tujuan MPV bukan agar produknya bagus, tapi untuk mem-validasi business model.

5.3.2. Apa itu sih membangun startup dengan metodologi lean? (F+0:02:00)

5.3.2.1. Apa itu metodologi Lean?

5.3.2.1.1. Apa itu metodologi LEAN: Proses sistematis dan terukur, untuk bisa menemukan iterasi proses, iterasi terus hingga menemukan sebuah rencana, sebuah eksekusi yang bekerja/strategi yang efektif dan juga menemukan sebuah produk/jasa atau solusi yang benar-benar dibutuhkan oleh pasar, dan dilakukan dengan cepat sebelum kehabisan resource.

5.3.2.2. Kenapa harus menggunakan Lean?

5.3.2.2.1. Karena untuk mengoptimalkan sumber daya yang sangat terbatas untuk menemukan strategi yang bekerja, dengan metodologi LEAN STARTUP yang terukur dan sistematis yang terus menerus memacu untuk beriterasi, menciptakan eksperimen/percobaan hingga menemukan proses eksekusi yang memang benar-benar bekerja dan membangun model bisnis yang tervalidasi dengan efektif dan efisien.

5.3.2.3. Sebagaimana kita ketahui membangun startup adalah aktivitas yang sangat sulit, kita mengetahui statistiknya 9 dari 10 startup akan gagal, kemungkinan keberhasilannya hanya 10%

5.3.2.3.1. Apa sih yang membuat/membangun startup itu sulit, salah satu penyebab terbesarnya adalah karena ketidakmampuan founder membangun produk/solusi yang benar-benar dibutuhkan oleh pasar. tidak hanya melihat dari kesalahan founder tapi ada lainnya, terjadi karena target market tidak benar-benar memahami permasalahan mereka berikut penyelesaiannya.

5.3.3. Karakteristik metodologi Lean (F+0:10:32)

5.3.3.1. Apa saja karakteristik sebuah startup yang dibangun dengan metodologi lean?

5.3.3.1.1. Harus memiliki 3 Prinsip yang harus selalu kita pegang setiap eksekusi kita dan ketiga-tiganya harus ada semuanya, ketika kita ingin membangun startup dengan cara LEAN, jika salah satu prinsip tidak ada maka akan jadi pincang.

5.3.3.2. #1 3 Prinsip Learning Loop

5.3.3.2.1. Kecepatan (Speed)

5.3.3.2.2. Pembelajar (Learning)

5.3.3.2.3. Fokus (Focus)

5.3.3.3. #2 Metode lean berguna agar terus terhubung dengan customer sebagai bentuk keterikatan dengan cara komunikasi yang intensif.

5.3.3.3.1. Prinsip Lean juga identik tentang bagaimana kita menempatkan diri kita untuk terus menerus terhubung dengan customer kita, jangan sampai customer kita ajak ngobrol ketika kita ingin jualan saja atau kita ajak ngobrol ketika kita sedang melakukan validasi problem aja, customer kita harus terus menerus engage( membentuk hubungan yg kuat) dalam setiap tahapan-tahapan validasi, mulai dari tahapan validasi market, validasi masalah hingga validasi solusi. dan setiap aspek-aspek validasi ini bentuk komunikasi dan keterikatan kita dengan customer kita bisa bervariasi dan salahsatu cara yang paling optimal dengan melakukan observasi, interview, maupun survei.

5.3.3.4. #3 Lean Startup bukan berarti murah, tapi mampu menggunakan sumber daya yang efisien dan efektif

5.3.4. Tahapan membangun (F+20:46)

5.3.4.1. Tahapan Problem/Solution fit

5.3.4.1.1. Validasi masalah

5.3.5. Definisi Lean Startup

5.3.5.1. Sebuah metode untuk mencegah kegagalan dalam memulai bisnis, tapi dalam prakteknya bisa diterapkan untuk bisnis yang sudah berjalan

5.3.5.1.1. Mencari tahu apakah ide bisnis anda akan laku sebelum menghabiskan sumber daya.

5.3.5.1.2. Jadi 95% kegagalan dalam bisnis itu bisa dicegah dengan metode ini, kebanyakan bisnis gagal karena sumber dayanya habis sebelum jumlah pembeli terpenuhi (cukup), dengan lean startup, sumber daya yang sangat terbatas kita bisa memvalidasi market dan mengumpulkan pembeli bahkan sebelum kita bikin produknya

5.3.5.1.3. Kita kebanyakan memiliki ide bisnis atau ide produk yang bagus tapi tidak ada yang beli

5.3.5.1.4. Banyak yang kasih masukan tapi giliran suruh beli lari.

5.3.5.1.5. "Uang adalah validasi ide bisnis terbaik." - Noah Kagan -

5.3.5.2. Metode Lean Startup: Bisnis berhasil bukan karena ide yang bagus. Tapi hasil dari serangkaian test & measure.

5.3.5.2.1. Jadi ketika kita akan merealease sebuah produk kita test, mau bikin bisnis baru kita test, jadi didalam metode lean startup tidak ada yang namanya riset pasar

5.3.5.3. Metode Lean Startup: Sebagian besar penyebab kegagalan bisnis bisa dicegah dengan anda tahu apa yang bikin gagal, jika kita cepat belajar dan beradapatasi.

5.3.5.4. Dari metode lean startup lahirlah sebuah gerakan yang namanya Risk averse entrepreneurs.

5.3.5.4.1. Pengusaha-pengusaha yang menjalankan usaha/bisnisnya dengan risiko-risiko yang seminim mungkin

5.3.5.5. Bisnis adalah mend-deliver value, saat ini, value bisa di deliver tanpa produk yang sempurna, bahkan tanpa produk.

5.3.5.5.1. The Goal of Business: Membangun fans dengan profit. klo online itu ( Market Centric) - Brad Sugars -

6. BAB III: Usulan Pemecahan Masalah

6.1. Tahap Pendahuluan

6.1.1. Menentukan Latar Belakang Masalah dan Studi Literatur

6.1.2. Perumusan Masalah

6.1.3. Menentukan Tujuan dan Manfaat Penelitian

6.2. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

6.2.1. Dokumentasi Rencana Awal

6.2.2. Identifikasi Bagian Paling Riskan dari Rencana

6.2.3. Pengujian secara Sistematis

6.3. Tahap Akhir

6.3.1. Analisis dan Interpretasi Hasil

6.3.2. Kesimpulan dan Saran