Sejarah Perkembangan Ekonomi Konvensional
by Akun Rp
1. Fase Pertama Abad 2-4 SM
1.1. PLATO Kata Plato, dalam sebuah negara ideal,kemajuan tergantung pada pembagian kerja yang dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan. Kalau nafsu keserakahan ini tidak bisa dikendalikan, maka sebagian orang akan hidup berkemewahan, sedang yang lain akan hidup dalamkesengsaraan & kehinaan. Dalam bukunya, Politika, Plato menjelaskan bahwaselain sebagai alat tukar, uang juga berfungsi sebagai alat pengukur nilai dan alat untuk menimbun kekayaan.
1.2. ARISTOTELES Menurut Aristoteles, ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri, yang pembahasannya harus dipisahkan dengan bidang lain. Beliau juga orang yang meletakkan pemikiran dasar tentang teori nilai & harga. Pertukaranbarang "exchange of commodities" dan kegunaan uang dalam pertukaran barang tersebut. Aristoteles membedakan proses ekonomi ke dalam dua cabang, yaitu kegunaan "use" dan keuntungan "gain".
1.3. XENOPHON Menurut Xenophon kata ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu "Oikos" dan "nomos" yang berarti pengaturan atau pengelolaan rumah tangga. Karya utamanya adalah ' On The Means of improvng the Revenue of the state of Athens.' Dalam buku tersebut, Xenophon menguraikan bahwa negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara.
2. Fase kedua Awal Masehi (Masa Romawi)
2.1. Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas pertanian kecil dengan perdagangan yang kecil dan strata sosial yang kaku. Tetapi kondisi geografis yang mendukung kekayaan yang melimpah dan kemenangan atas koloni sangat membantu transisi yang cepat. Hukum Romawi lebih bersifat absolut dalam perlindungan terhadap kepemilikan dan hak pemiliknya. Seperti halnya pemikiran dari Plato dan Aristoteles kerajaan Romawi Kuno juga melarang keras setiap pungutan atas bunga dan pada perkembangan selanjutnya mereka membatasi besarnya suku bunga. Kerajaan Romawi adalah negara pertama yang menerapkan peraturan tentang bunga untuk melindungi para konsumen.
3. Fase Ketiga (Abad Ke-13 Skolastik)
3.1. Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomidengan masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal inidisebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja.
3.1.1. St. Albertus Magnus Albertus magnus adalah seorang flsuf Jerman yang berpendapat bahwa harga suatu barang seharusnya sama dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Pendapat itu dikenal dengan istilah (harga yang adil dan pantas).
3.1.1.1. St. !homas Aquinas Dalam bukunya yang berjudul summa Theologica, Thomas Aquinas berpendapat bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil karena sama saja dengan menjual sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Pandangan tersebut sama dengan apa yang dilontarkan oleh Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, sebab bunga adalah keuntungan dari sesuatu yangdilakukan tanpa usaha dan biaya.