Multikulturalisme

Create a Market Plan for introducing a new product or brand

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Multikulturalisme by Mind Map: Multikulturalisme

1. penyebab terciptanya masyarakat multikultural

1.1. Keanekaragaman Suku Bangsa

1.2. Keanekaragaman Agama

1.3. Keanekaragaman Ras

1.4. Pandangan Primordialisme

1.5. Pandangan Kaum Instrumentalisme

1.6. Pandangan Kaum Konstruktivisme

1.6.1. Training

1.6.2. Channels

1.6.3. International

1.6.4. Public Sector

1.6.5. Sales

1.6.6. Marketing Communications

1.6.7. Product Management

2. Pengertian

2.1. Multikulturalisme adalah sebuah filosofi yang juga terkadang ditafsirkan sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern

3. karakteristik masyarakat Multikultural

3.1. Dalam masyarakat multikultural, tiap-tiap budaya bersifat otonom.

3.1.1. Situational Analysis / Drivers

3.1.1.1. What is driving us to do this?

3.1.1.2. SWOT Analysis

3.1.1.2.1. Strengths

3.1.1.2.2. Weaknesses

3.1.1.2.3. Opportunities

3.1.1.2.4. Threats

3.1.1.3. Customer Findings - What have we learned from customers?

3.1.2. Competitive Analysis

3.1.2.1. Do we have competitors and threats in these target markets with the proposed offerings?

3.1.2.2. What are our competitors doing and how are they positioning?

3.1.2.3. How do we position against each competitor?

3.1.3. Target Customer(s)

3.1.3.1. Buyer Profile

3.1.3.1.1. Title

3.1.3.1.2. Industry

3.1.3.1.3. Geography

3.1.3.1.4. Business Size

3.1.3.2. Influencer Profile

3.1.3.3. User Profile

3.1.3.4. What do customers want and need?

3.1.3.5. What business problems do each of these customers have?

3.1.4. Customer Segmentation

3.1.4.1. Which customers or sets of customers do we sell to?

3.1.4.2. What are the target market segments that we want to go after?

3.1.4.3. What are the distinct problems for each segment of the market?

3.1.5. Total Available Market

3.1.5.1. New Prospects

3.1.5.1.1. How much of each target segment have we penetrated?

3.1.5.1.2. How much opportunity is available in each target segment?

3.1.5.2. Existing Customers

3.1.5.2.1. Can we up-sell existing customers?

3.2. Masyarakat multikultural dalam perkembangannya akan bersinggungan dengan konsep hidup bersama untuk mencari kehidupan bersama.

3.2.1. Service Offer

3.2.1.1. What are we selling?

3.2.1.2. Product Definition

3.2.1.3. Pricing

3.2.1.4. Packaging

3.2.1.5. Positioning

3.2.2. Value Proposition

3.2.2.1. What is the Value Proposition to the Customer?

3.2.2.2. What pain are we solving?

3.3. Adanya semangat untuk hidup berdampingan secara damai (peaceful coexistence) dalam perbedaan kultur yang ada, baik secara individual maupun secara kelompok dan masyarakat.

3.3.1. Revenue Forecasts

3.3.1.1. Revenue and P&L Forecast (5 Years)

3.3.1.2. Revenue should be split out quarterly

3.3.2. Cost Analysis

3.3.2.1. Should include a description of the costs in entering this business and profitability analysis

3.3.3. Profitability Analysis

3.3.3.1. P&L for the offer to include gross margin, net income and break even analysis.

3.4. Dikembangkannya toleransi, saling memahami, dan menghargai perbedaan yang ada.

3.4.1. Positioning & Messaging

3.4.1.1. What is the key messaging and positioning for the service offer? (Pain, alternatives, solution)

3.4.1.2. How do we communicate internally?

3.4.1.3. How do we communicate externally?

3.4.2. Promotion Strategy

3.4.2.1. Marketing Programs (Installed base versus new prospects)

3.4.2.2. Advertising (Publications, etc.)

3.4.2.3. Analyst Relations (Target Analysts)

3.4.2.4. Public Relations

3.4.2.5. Events (Trade shows, SEO/SEA, Seminars)

3.4.2.6. Webinars

3.4.3. Demand Generation & Lead Qualification

3.4.3.1. How do we generate and qualify new leads for the target offer?

3.4.3.2. Prospect Lists

3.4.3.3. Key Questions to Ask

3.4.3.4. Sales Collateral

3.4.3.5. Presentations

3.4.3.6. Data Sheets

3.4.3.7. White Papers

3.4.3.8. ROI Tools

3.4.3.9. Other Sales Tools (web site, etc.)

3.5. Terkait dengan upaya pencapaian civility (keadaban), yang amad esensial bagi terwujudnya demokrasi yang berkeadaban dan keadaban yang demokratis.

3.5.1. Numbers, budget, waterfall, break-even (cost>leads>trials>deals)

3.5.2. Sales Programs

3.5.3. Accelerated Learning Strategy, Controls, Metrics

3.5.4. Include feedback loops

3.5.5. Include financial metrics (definition of success)

3.5.6. Pipeline reports, etc…

4. Multikulturalisme di Indonesia

4.1. Pada dasarnya, multikulturalisme yang terbentuk di Indonesia merupakan akibat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Menurut kondisi geografis, Indonesia memiliki banyak pulau dimana stiap pulau tersebut dihuni oleh sekelompok manusia yang membentuk suatu masyarakat. Dari masyarakat tersebut terbentuklah sebuah kebudayaan mengenai masyarakat itu sendiri. Tentu saja hal ini berimbas pada keberadaan kebudayaan yang sangat banyak dan beraneka ragam.

4.2. faktor penyebab multikulturalisme di Indonesia

4.2.1. Faktor Sejarah Indonesia

4.2.2. Faktor Bentuk Fisik Indonesia

4.2.3. Faktor Geografis

4.2.4. Faktor Perbedaan Struktur Geologi

5. monoisme,dualisme dan pluralisme menuju multikulturalisme

5.1. monoisme

5.1.1. Monisme adalah konsep metafisika dan teologi bahwa hanya ada satu substansi dalam alam. Monisme bertentangan dengan dualisme dan pluralisme. Dalam dualisme terdapat dua substansi atau realita sementara dalam pluralisme terdapat banyak realita.

5.2. pluralisme

5.2.1. Pluralisme (Pluralism) berasal dari kata Pluralis (jamak). Aliran ini menyatakan bahwa realitas tidak terdiri dari satu substansi atau dua substansi tetapi banyak substansi yang bersifat independen satu sama lain. Sebagai konsekuensinya alam semesta pada dasarnya tidak memiliki kesatuan, kontinuitas, harmonis dan tatanan yang koheren, rasional, fundamental.

5.3. Dualisme

5.3.1. Dualisme (dualism) berasal dari kata Latin yaitu duo (dua). Dualisme adalah ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri dari dua substansi yang berlainan dan bertolak belakang. Masing-masing substansi bersifat unik dan tidak dapat direduksi, misalnya substansi adi kodrati dengan kodrati, Tuhan dengan alam semesta, roh dengan materi, jiwa dengan badan dll. Ada pula yang mengatakan bahwa dualisme adalah ajaran yang menggabungkan antara idealisme dan materialisme, dengan mengatakan bahwa alam wujud ini terdiri dari dua hakikat sebagai sumber yaitu hakikat materi dan ruhani.