GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS SOSIAL
by Teuku Naufal
1. • Terlupakannya budaya tradisi : Jika ditinjau melalui aspek global, globalisasi menjadi tantangan untuk semua aspek kehidupan juga yang terkait dengan kebudayaan. Budaya tradisional yang mencerminkan etos kerja yang kurang baik tidak akan mampu bertahan dalam era global. Era global menuntut kesiapan kita untuk siap berubah menyesuaikan perubahan zaman dan mampu mengambil setiap kesempatan. Budaya tradisional di Indonesia sebenarnya lebih kreatif dan tidak bersifat meniru, yang menjadi masalah adalah mempertahankan jati diri bangsa
2. Ciri-Ciri Globalisasi
2.1. - Terjadinya perubahan dalam konstantin ruang dan waktu - Pasaran dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung - Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa - Meningkatnya masalah bersama - Bertambahnya event-event berskala global, seperti olimpiade
3. Pengertian Globalisasi
3.1. Proses Integrasi Internasional dimana antar berbagai belahan dunia saling memiliki keterkaitan melalui proses ekonomi, sosial budaya, politik, dan hankam
3.1.1. • Menurut Anthony Giddens : Intensifikasi hubungan sosial secara mendunia sehingga menghubungkan antara peristiwa di satu lokasi dengan lokasi lainnya serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya • Menurut Cohen dan Kennedy : Seperangkat transformasi yang saling memperkuat dunia yang meliputi perubahan dalam konsep ruang dan waktu, pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda, peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa dan meningkatnya masalah bersama di bidang ekonomi, lingkungan dan sebagainya • Menurut Mansour Fakih : Globalisasi sangat ditandai dengan sebuah kemajuan peranan pasar, investasi yang ada serta bidang ekonomi secara global. Dimana saling berhubungan satu sama lainnya
4. Teori Globalisasi
4.1. • Teori Ecumene Culture : Menurut Ulf Hannerz, proses globalisasi, kultur tradisional berangsur digantikan oleh kultur modern dari barat. Menurut Hannerz, kultur tradisional muncul dalam batas komunitas serta terpaku pada ruang dan waktu tertentu
4.2. • Teori pembangunan ekonomi : Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, disertai dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam keadaan sistem politik, struktur sosial, nilai-nilai masyarakat dan struktur kegiatan ekonominya
4.3. • Teori problematika globalisasi : Menurut Noreena Hertz, globalisasi merupakan sesuatu yang problematis. Hertz menilai, kekuasaan pemerintahan di banyak negara akan tergerus oleh kepentingan bisnis perusahaan-perusahaan multinasional lembaga ekonomi global dan budaya global
4.4. • Teori sistem dunia : Sebuah pembagian kerja secara teritorial dalam produksi, pertukaran barang dan bahan mentah. Pembagian kerja mengacu pada kekuatan dan hubungan produksi dalam ekonomi dunia secara keseluruhan
4.5. • Teori tipologi citra : Menurut Robertson, terdapat empat citra dalam memandang tatanan dunia di era globalisasi seperti komunitas global 1, komunitas dunia 2, masyarakat global 1 dan masyarakat global 2
5. Bentuk Dan Gejala Globalisasi
5.1. • Globalisasi perekonomian : Suatu proses dimana dalam kegiatan ekonomi/perdagangan negara di seluruh dunia akan menjadi satu kesatuan dasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara
5.1.1. • Globalisasi produksi : Perusahaan berproduksi di berbagai negara,dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah • Globalisasi pembiayaan : Perusahaan dapat memperoleh pembiayaan atau pinjaman dari berbagai negara yang ada di dunia • Globalisasi tenaga kerja : Perusahaan akan mampu mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan profesional sesuai denfan bidang keahliannya di berbagai negara • Globalisasi jaringan informasi : Perubahan sikap dan perilaku dalam menyikapi berbagai perubahan yang terjadi pada zaman sekarang • Globalisasi perdagangan : Salah satu jenis globalisasi ekonomi dan cara pelaksanaan integrasi ekonomi. Di tingkat global, globalisasi perdagangan mewakili proporsi seluruh produksi dunia yang digunakan untuk impor dan ekspor antarnegara
5.2. • Globalisasi kebudayaan : Penyebaran gagasan, makna dan nilai ke seluruh dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial. Proses ini ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang dibantu oleh Internet, media budaya masyarakat dan perjalanan luar negeri
5.3. • Globalisasi pendidikan : Dunia pendidikan akan menjadi objek komoditas dan komersil seiring dengan kuatnya hembusan paham neoliberalisme yang melanda dunia. Paradigma dalam dunia komersil adalah usaha mencari pasar baru dan memperluas bentuk-bentuk usaha secara terus-menerus
6. Globalisasi Dan Perubahan Komunitas Lokal
6.1. • Bergesernya fokus pembangunan ekonomi : - Melemahnya nilai tukar rupiah dengan dolar - Barang-barang pokok meningkat
6.2. • Perkembangan teknologi : - Handphone yang lebih canggih - Terciptanya barang-barang baru - Televisi yang lebih canggih - Aplikasi HP atau komputer lebih banyak - Komputer lebih canggih
7. Globalisasi Dan Perubahan Pada Lembaga Sosial Dan Komunitas
7.1. • Perubahan pada lembaga keluarga : - Saling bertengkar - Tidak saling menghargai - Perceraian dalam keluarga - Sibuk dengan urusan pribadi - Jarang sekali berkumpul bersama
7.2. • Perubahan pada lembaga pendidikan : - Pengembangan karakter dalam pendidikan terabaikan - Pendidikan berlandas keluarga ( Home Schooling ) mulai berkembang - Pendidikan jarak jauh mulai meningkat
7.3. • Perubahan pada lembaga agama : - Intuitive-projective faith : Berlangsung antara usia 2-7 tahun. Pada tahap ini kepercayaan anak bersifat peniruan, karena kepercayaan yang dimilikinya masih merupakan gabungan hasil pengajaran dan contoh-contoh signivikan dari orang dewasa, anak kemudian berhasil merangsang, membentuk, menyalurkan dan mengarahkan perhatian seponten serta gambaran intuitif dan proyektifnya pada ilahi - Mythic-literal faith : Dimulai dari usia 7-11 tahun. pada tahap ini, sesuai dengan tahap kongnitifnya, anak secara sistematis mulai mengambil makna dari tradisi masyarakatnya. Gambaran tentang tuhan diibaratkan sebagai seorang pribadi, orangtua atau penguasa, yang bertindak dengan sikap memerhatikan secara konsekuen, tegas dan jika perlu tegas - Synthetic-conventional faith : Terjadi pada masa remaja atau awal masa dewasa. Kepercayaan remaja pada tahap ini ditandai dengan kesadaran tentang simbolisme dan memiliki lebih dari satu cara untuk mengetahui kebenaran. Sistem kepercayaan remaja mencerminkan pola kepercayaan masyarakat pada umumnya, namun kesadaran kritisnya sesuai dengan tahap operasional formal, sehingga menjadikan remaja melakukan kritik atas ajaran-ajaran yang diberikan oleh lembaga keagamaan resmi kepadanya. Pada tahap ini, remaja juga mulai mencapai pengalaman bersatu dengan yang transenden melalui symbol dan upacara keagamaan yang dianggap sakral - Individuative-reflective faith : Terjadi pada usia 19 tahun atau pada masa dewasa awal, pada tahap in8i mulai muncul sintesis kepercayaan dan tanggung jawab individual terhadap kepercayaan tersebut. Pengalaman personal pada tahap ini memainkan peranan penting dalam kepercayaan seseorang - Conjunctive faith : Dimulai pada usia 30 tahun sampai masa dewasa akhir. Tahap ini ditandai dengan perasaan terintegrasi dengan symbol-simbol, ritual-ritual dan keyakinan agama. Dalam tahap ini seseorang juga lebih terbuka terhadap pandangan-pandangan yang paradoks dan bertentangan, yang berasal dari kesadaran akan keterbatasan dan pembatasan seseorang - Universalizing faith : Perkembangan agama pada masa ini ditandai dengan munculnya sisitem kepercayaan transcendental untuk mencapai perasaan ketuhanan, serta adanya desentransasi diri dan pengosongan diri. Pristiwa-prisiwa konflik tidak selamanya dipandangan sebagai paradoks, sebaliknya, pada tahap ini orang mulai berusaha mencari kebenaran universal
7.4. • Perubahan pada lembaga ekonomi : - Masyarakat ekonomi sosialis - Masyarakat kapitalis - Masyarakat pra-kapitalis - Masyarakat hortikultura - Masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan
8. Permasalahan Yang Timbul Akibat Globalisasi
8.1. • Positif : - Tingkat kehidupan suatu negara menjadi lebih baik - Meningkatkan pembangunan negara - Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan - Kemajuan teknologi
8.2. • Negatif : - Menghabat pertumbuhan sektor industri - Masuknya budaya barat ke indonesia - Maraknya penyelundupan barang ke indonesia