Konservasi Keanekaragaman Hayati

1. KSA (Kawasan Suaka Alam)

1.1. Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya

1.2. Sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan

1.3. Contoh

1.3.1. Taman Buru

1.3.2. Cagar Alam

1.3.3. Suaka Margasatwa

2. KPA (Kawasan Pelestarian Alam)

2.1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan

2.2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa

2.3. Pemanfaatan secara lestari SDA hayati & ekosistemnya

2.4. Contoh

2.4.1. Taman Nasional

2.4.2. Taman Wisata Alam

2.4.3. Taman Hutan Raya

3. Sistem kawasan konservasi Indonesia dirancang berdasarkan kriteria seleksi dan penilaian

3.1. Nilai perolehan/kehilangan genetik

3.1.1. Hilangnya KSA & KPA dapat mengakibatkan Kepunahan spesies

3.2. Penilaian sosial-ekonomi

3.2.1. Keuntungan sosial dan ekonomi yang akan diperoleh jika melindungi kawasan

3.3. Kelangsungan pengelolaan

3.3.1. Mempertimbangkan hal-hal praktis spt : dukungan manajemen untuk melestarikan kelangsungan hidupnya

4. Menjaga keutuhan KSA agar tetap keadaan asli

5. Melindungi

5.1. Menlmbentuk KSA

5.2. Membentuk KPA

6. Mengawetkan

6.1. Insitu

6.2. Eksitu

7. Memanfaatkan

7.1. Pemanfaatan kondisi lingkungan KPA

7.2. Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar

8. Dasar hukum

8.1. UU No. 5 Thn 1990 Konservasi SDAH dan ekosistemnya

8.2. UU No. 41 Thn 1999 Kehutanan

8.3. UU No. 26 Thn 2007 Penataan ruang

8.4. PP No. 28 Thn 2011 Pengelolaan KSA & KPA

9. Pemanfaat secara bijaksana akan terjamin ketersediaan SDA secara terus-menerus serta mampu memelihara & meningkatkan kualitas keanekaragaman & nilainya.