PENGANTAR SOSIOLOGI

Sumarsih E.19.150.0026 ( Tugas Sosiologi )

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
PENGANTAR SOSIOLOGI by Mind Map: PENGANTAR SOSIOLOGI

1. Pengertian Mobilitas Sosial

1.1. Definisi Mobilitas Nasional

1.2. Status Siosial dan Peran Sosial

1.2.1. Ascribed Status

1.2.2. Achieved Status

1.2.3. Assigned Status

2. Faktor Penyebab dan Konsekuensi Mobilitas Sosial

2.1. Faktor Penyebab Mobilitas Sosial

2.2. Faktor Kemampuan Individu

2.2.1. faktor pendidikan

2.2.2. faktor etos kerja

2.3. Faktor Kemujuran/Keberuntungan

3. BAB 4 (Mobilitas Sosial)

3.1. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

3.1.1. Mobilitas Horisontal

3.1.2. Mbilitas Vertikal

3.1.2.1. Mobilitas vertikal naik

3.1.2.2. Mobilitas vertikal turun

3.1.3. Mobilitas Sosial Intragenerasi

3.1.4. Mobilitas Antargenerasi

3.1.5. Mobilitas Geografis

3.2. Saluran-saluran Mobilitas Sosial

3.2.1. Angkatan Bersenjata

3.2.2. Lembaga Keagamaan

3.2.3. Lembaga Pendidikan

3.2.4. Organisasi Politik

3.2.5. Organisasi Ekonomi

3.2.6. Organisasi Keahlian

3.2.7. Perkawinan

3.3. Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

3.3.1. Faktor Pendorong

3.3.1.1. Kondisi Sosial

3.3.1.2. Lapangan Kerja

3.3.1.3. Perluasan daerah otonomi

3.3.1.4. Tingkat fertilitas

3.3.1.5. Situasi Politik dan Pemerintahan

3.3.2. Faktor Penghambat

3.3.2.1. Ras dan Kasta

3.3.2.2. Diskriminasi Kelas Sosial

3.3.2.3. Kemiskinan

3.4. Konsekuensi Mobilitas Sosial

3.4.1. Penyesuaian diri terhadap lingkungan baru

3.4.2. Konflik dengan lingkungan baru

3.4.3. Adanya harapan dan kekecewaan

4. BAB 5 (Lembaga Sosial Masyarakat)

4.1. Pengertian Lembaga Sosial

4.2. Pertumbuhan Lembaga Sosial

4.3. Syarat Norma Berlembaga

4.4. Ciri, Karakter dan Fungsi Lembaga Sosial

4.4.1. Ciri Lembaga Sosial

4.4.1.1. Pemikiran Masyarakat

4.4.1.2. Memiliki Eksistensi

4.4.1.3. Memiliki Tujuan

4.4.1.4. Memiliki Alat Mencapai Tujuan

4.4.1.5. Memiliki Lembaga Tertentu

4.4.1.6. Memiliki Tradisi

4.5. Fungsi Lembaga Sosial

4.5.1. Soejono Soekanto

4.5.1.1. Pedoman masyarakat berperilaku

4.5.1.2. menjaga keutuhan masyarakat

4.5.1.3. Memberi pengarahan masyarakat sistem pengendalian sosial

4.5.2. Horton dan Hunt

4.5.2.1. Fungsi manifes/nyata

4.5.2.2. Fungsi laten/terselubung

4.6. Tipe-Tipe Lembaga Sosial

4.6.1. Sudut Perkembangan

4.6.2. Sudut Nilai Yang Diterma Masyarakat

4.6.3. Sudut Penerimaan Masyarakat

4.6.4. Sudut Penyebaram

4.6.5. Sudut Fungsi

4.7. Jenis Dan Peran Lembaga Sosial

4.7.1. Lembaga Keluarga

4.7.1.1. Funngsi Reproduktif

4.7.1.2. Fungsi Sosialisasi

4.7.1.3. Fungsi Ekonomi

4.7.1.4. Fungsi Afektif

4.7.1.5. Fungsi Proteksi

4.7.1.6. Fungsi Pengawasan Sosial

4.7.1.7. Fungsi Pemberian Status

4.7.2. Lembaga Pendidikan

4.7.2.1. Fungsi Nyata

4.7.2.2. Fungsi Laten

4.7.3. Lembaga Ekonomi

4.7.3.1. Produksi

4.7.3.2. Distribusi

4.7.3.3. Konsumsi

4.7.4. Lembaga Agama

4.7.5. Lembaga Politik

5. BAB 6 (Stratifikasi Sosial)

5.1. Pengertian

5.2. Ukuran Dasar Pembentukan Stratifikasi

5.2.1. Kekayaan

5.2.2. Kekuasaan & Kewenangan

5.2.3. Kehormatan

5.2.4. Ilmu Pengetahuan

5.3. Cara Terbentuknya Sratifikasi

5.3.1. Proses

5.3.1.1. Dengan sendirinya

5.3.1.2. Sengaja Disusun

5.3.2. Faktor Terbentuknya

5.3.2.1. Kepandaian

5.3.2.2. Umur

5.3.2.3. Sifat asli

5.3.2.4. Pemilikan Harta

5.3.3. Faktor Pendorong

5.3.3.1. Perbedaan Ras & Budaya

5.3.3.2. Pembagian Tugas

5.3.3.3. Kejarangan

5.3.4. Sifat

5.3.4.1. Stratifikasi Sosial Tertutup

5.3.4.2. Stratifikasi Sosial Terbuka

5.3.4.3. Stratifikasi Sosial Campuran

5.4. Unsur-Unsur Stratifikasi

5.4.1. Kedudukan

5.4.2. Peranan

5.5. Fungsi Stratifikasi

5.5.1. Alat menjalankan tugas pokok

5.5.2. Pengatur dan pengawasan

5.5.3. Pemersatu

5.6. Bentuk-Bentuk Stratifikasi

5.6.1. Berdasar Kriteria Ekonomi

5.6.2. Berdasar Kriteria Sosial

5.6.2.1. Masyarakat Feodal/pra industri

5.6.2.2. Masyarakat Kasta

5.6.3. Berdasar Kriteria Politik

6. BAB 7 (Perubahan Sosial Masyarakat)

6.1. Pengertian

6.1.1. Kingley Davis

6.1.2. Mac Iver

6.1.3. Gillin dan Gillin

6.1.4. Koentjaraningrat

6.1.5. Selo Soemardjan

6.2. Bentuk Perubahan Sosial

6.2.1. Perubahan Cepat/Revolusioner

6.2.2. Perubahan Lambat/Evolusioner

6.3. Perubahan Sosial di Indonesia

6.3.1. Cara Komunikasi

6.3.2. Gaya Hidup

6.3.3. Cara Berpakaian

6.3.4. Westernisasi

6.3.5. Emansipasi

6.3.6. Semakin Kritis

6.3.7. Jarangnya Penggunaan Bahasa Daerah

6.4. Sasaran dan Strategi Perubahan Sosial

6.4.1. Strategi Psikoanalisis

6.4.2. Strategi Psikologi Social

6.4.3. Strategi Modifikasi Individu Berasumsi

6.4.4. Strategi Pendidikan

6.4.5. Strategi Dinamika Kelompok

7. BAB 1 (Perkembangan dan Ruang Lingkup Sosiologi )

7.1. Perkembangan Awal Sosiologi

7.2. Abad Pencerahan : Rintisan Kelahiran Sosiologi

7.3. Abad Revolusi : Pemicu Lahirnya Sosiologi

7.4. Kelahiran Sosiologi

7.4.1. Kelahiran Sosiologi Modern

8. BAB 2 (Masyarakat dan Kebudayaan

8.1. Masyarakat

8.1.1. Pengertian Masyarakat

8.1.1.1. Terminologi

8.1.1.1.1. Society

8.1.1.1.2. Kontinyu

8.1.1.2. Definisi Para Ahli

8.1.1.2.1. Linton (1936)

8.1.1.2.2. Mac Iaver (1957)

8.1.1.2.3. Soejono Soekanto(1982)

8.1.1.2.4. Gillin & Gillin

8.1.2. Wilayah Dengan Batas Tertentu

8.1.3. Ciri-ciri Masyarakat

8.1.3.1. Interaksi Masyarakat

8.1.3.2. Ketergantungan Antar Sesama

8.1.3.3. Adat Istiadat

8.1.3.4. Identitas Bersama

8.2. Kebudyaan

8.2.1. Pengertian Kebudayaan

8.2.1.1. Sansekerta

8.2.1.2. Definisi Para Ahli

8.2.1.2.1. Selo Soemardjan & Soelaeman

8.2.1.2.2. Soerjono Soekanto

8.2.1.2.3. E.B Taylor

8.2.2. Ciri-ciri Kebudayaan

8.2.2.1. Proses belajar

8.2.2.2. Ada sejak awal manusia muncul

8.2.2.3. Unsur masyarakat yang tidak bisa dipisahkan

8.2.2.4. Bersifat Dinamis

8.2.3. Unsur-unsur Kebudayaan

8.2.3.1. Alat-alat tekhnolgi

8.2.3.2. Sistem ekonomi

8.2.4. Komponen Kebudayaan

8.2.4.1. Material

8.2.4.2. Non material

8.2.4.3. Lembaga Sosial

8.2.4.4. Sistem Kepercayaan

8.2.4.5. Estetika

8.2.4.6. Bahasa

8.2.5. Sifat-sifat Kebudayaan

8.2.5.1. Beraneka ragam

8.2.5.2. Dapat diteruskan melalui pelajaran

8.2.5.3. Bersifat statis dan dinamis

8.2.5.4. Memiliki Nilai

9. BAB 3 (Interaksi Sosial Dan Sosialisasi)

9.1. Interaksi Sosial

9.1.1. Syarat Terjadi Interaksi Sosial

9.1.1.1. Kontak Sosial/social contact

9.1.1.2. Adanya Komunikasi

9.1.1.2.1. Pengirim

9.1.1.2.2. Penerima

9.1.1.2.3. Pesan

9.1.1.2.4. Tanggapan Penerima

9.1.2. Ciri-ciri Interaksi Sosial

9.1.2.1. Pelaku lebih 1 orang

9.1.2.2. Komunikasi antar individu

9.1.2.3. Maksud dan tujuan

9.1.2.4. Faktor waktu penentu reaksi

9.1.3. Faktor-faktor Terjadinya Interaksi Sosial

9.1.3.1. Imitasi

9.1.3.2. Sugesti

9.1.3.3. Identifikasi

9.1.3.4. Simpati

9.1.3.5. Motivasi

9.1.3.6. Empati

9.1.4. Faktor Kesamaan Kepentingan

9.1.5. Dasar Pembentukan Kelompok Sosial

9.1.5.1. Faktor Kesamaan Keturunan

9.1.5.2. Faktor Geografis

9.1.5.3. Faktor Kesamaan Daerah Asal

9.1.6. Proses Pembentukan Kelompok Sosial

9.1.6.1. Keinginan menjadi satu dengan manusia lain

9.1.6.2. Keinginan menjadi satu dengan suasana alam dan sekeliling

9.1.6.2.1. Teori Identitas

9.1.6.2.2. Teori Identitas Kelompok

9.1.7. Proses Pembentukan Norma Kelompok

9.1.8. Tipe-tipe Kelompok Sosial

9.1.8.1. Klasifikasi Emil Durkehim

9.1.8.1.1. Solidaritas Mekanik

9.1.8.1.2. Solidaritas Organik

9.1.8.2. Klasifikasi Ferdinand Tonies

9.1.8.2.1. Gemeinschaft

9.1.8.2.2. Gesselschaft

9.1.8.3. Klasifikasi Robert K Merton

9.1.8.3.1. Membership Group

9.1.8.3.2. Reference Group

9.1.8.4. Klasifikasi W.G. Summer

9.1.8.4.1. Kelompok Dalam/In Group

9.1.8.4.2. Kelompok Luar/Output Group

9.2. Proses Sosialisasi

9.2.1. Definisi Sosialisasi

9.2.1.1. Soerjono Soekanto

9.2.1.2. Koentaraningrat

9.2.1.3. Robert M.Z Lawang

9.2.1.4. Ritcher JR

9.2.1.5. Bruce J. Cohen

9.2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Proses Sosial

9.2.2.1. Internal

9.2.2.2. Eksternal

9.2.2.2.1. Keluarga

9.2.2.2.2. Sekolah

9.2.2.2.3. Lingkungan Sosial Masyarakat

9.2.3. Pola Proses Sosialisasi

9.2.3.1. Sosialisasi Represif

9.2.3.2. Sosialisasi Partisipasif