DEFISIENSI VITAMIN DAN HIPERVITAMINOSIS

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
DEFISIENSI VITAMIN DAN HIPERVITAMINOSIS by Mind Map: DEFISIENSI VITAMIN DAN  HIPERVITAMINOSIS

1. Vit. A Di dalam mukosa usus halus, ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih efisien diabsorpsi dari pada ester retinil. Sebagian dari karotenoid, terutama beta-karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.

2. Vitamin D diabsorpsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan cairan empedu. Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein (DBP) ke tempat-tempat penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang dan jaringan lain

3. Vitamin C mudah diabsorbsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorbsi adalah 90% untuk konsumsi antara 20-120mg/hari.

4. ABSORBSI PADA VITAMIN LARUT LEMAK

5. ABSORBSI PADA VITAMIN LARUT AIR

6. Vit. B kompleks Kandungan vitamin B dalam vitamin B kompleks mayoritas diserap di usus halus. Khusus vitamin B12, penyerapannya memerlukan faktor intrinsik yang diproduksi oleh sel-sel parietal gaster yang dikeluarkan bersama dengan asam lambung. Konsentrasi puncak vitamin B kompleks dalam plasma darah tercapai dalam waktu 2‒6 jam setelah konsumsi per oral, dan 40 menit pada pemberian intramuskular

7. Defisiensi Vitamin

7.1. Kondisi ketika manusia tidak mendapatkan unsur pembangun tubuh seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam kadar ideal agar tubuh bisa berfungsi dengan baik

8. Hipertaminosis

8.1. Hipervitaminosis adalah kondisi penumpukan vitamin yang sangat berlebihan di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan keracunan.

9. vitamin larut lemak yaitu A,D,E,K Vitamin larut air yaitu B dan C