1. 1. Interaksi Antar-Individu Membentuk Populasi Sekumpulan makhluk hidup dari spesies yang sama yang hidup pada suatu waktu dan kawasan tertentu serta saling berinteraksi mambentuk populasi. Oleh karena barasal dari spesies yang sama, maka individu di dalam populasi mempunyai potensi melakukan kawin silang yang akan menghasilkan keturunan yang fertile (mampu bereproduksi).
1.1. Suatu populasi dapat dikenali dengan adanya ciri-ciri : a. memiliki kesamaan morfologi b. memiliki kesamaan fungsi fisiologi c. dapat melakukan perkawinan silang d. dapat menghasilkan keturunan yang fertile
2. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
2.1. 2. Interaksi Antar-Populasi Membentuk Komunitas Interaksi antara populasi yang satu dengan yang lain dalam suatu areal tertentu membentuk komunitas.
2.1.1. Kompetisi Kompetisi adalah bentuk interaksi dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua makhluk hidup tersebut mengalami kerugian.
2.1.2. Predasi Di dalam sebuah interaksi antarmakhluk hidup terdapat hubungan satu spesies memakan yang lain.
2.1.3. Simbiosis Hubungan yang dekat antara dua spesies makhluk hidup berbeda disebut simbiosis yang berarti hidup bersama. Interaksi simbiotik meliputi bentuk parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
2.2. 3. Interaksi Antara Komunitas dengan Komponen Abiotik Membentuk Ekosistem Interaksi antara komunitas dengan faktor abiotik membentuk suatu system yang dikenal sebagai lingkungan atau ekosistem.
2.3. 4. Interaksi Antar-Ekosistem Membentuk Biosfer Di permukaan bumi, mulai dari dasar samudera hingga puncak pegunungan yang tinggi serta beberapa ratus meter lapisan udara di atasnya, terdapat berbagai macam ekosistem yang saling berinteraksi. Ini merupakan lapisan permukaan bumi yang dihuni organisme yang saling berinteraksi. Lapisan permukaan bumi ini dikenal sebagai biosfer atau ekosfer.
3. Aliran Energi
3.1. A) Produser Produser merupakan makhluk hidup yang mampu menangkap energi cahaya matahari untuk kegiatan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan materi organic yang berasal dari materi anorganik.
3.2. B) Konsumer Konsumer primer atau herbivore adalah consumer yang secara langsung memakan tumbuhan. Konsumer sekunder atau karnivor adalah consumer yang memakan consumer primer. Konsumer tersier atau karnivor puncak adalah consumer yang memakan konsumen sekunder.
3.3. C) Dekomposer Dekomposer (pengurai) merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanannya dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang telah mati (bangkai).
4. Tipe-Tipe Ekosistem
4.1. A) Ekosistem Akuatik Ekosistem akuatik (perairan) adalah tipe ekosistem yang sebagian lingkungan fisiknya didominasi oleh air. Ekosistem akuatik dipengaruhi oleh empat factor, yaitu penetrasi cahaya matahari, substrat, temperatur, dan jumlah material terlarut.
4.1.1. 1) Air Tawar 2) Laut 3) Estuari 4) Pantai Batu 5) Terumbu Karang 6) Laut Dalam
4.2. B) Ekosistem Terestrial Ekosistem terestrial (darat) adalah suatu tipe ekosistem yang sebagian besar lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem terrestrial memiliki bagian daerah yang luas dengan habitat dan komunitas tertentu, disebut bioma.
4.2.1. 1) Hutan Musim 2) Padang Rumput 3) Gurun 4) Taiga 5) Tundra 6) Hutan Hujan Tropik 7) Savana
4.3. C) Ekosistem Buatan Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
4.3.1. bendungan hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus, sawah irigasi, perkebunan sawit, perkebunan kopi, serta pemukiman seperti ekosistem kota dan desa.
5. Jaring-Jaring Makanan
5.1. Jaring-jaring makanan adalah hubungan alami dari rantai-rantai makanan dan representasi grafis dari proses makan-dan-dimakan dalam komunitas ekologis. Nama lain untuk jaring-jaring makanan adalah sistem sumber daya-konsumen.
6. Konsep
6.1. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, serta dengan benda tak hidup di lingkungannya, membentuk ekosistem.
7. Komponen Ekosistem
7.1. 1. Komponen Biotik Meliputi komunitas makhluk hidup yang dikenal dengan istilah habitat (Latin, habitare = bertempat tinggal). Setiap makhluk hidup yang memiliki peran khusus di dalam habitatnya. Misalnya, rerumputan di halaman rumah (populasi rumput). Populasi dapat berubah setiap saat. Perubahan populasi dipengaruhi oleh factor kelahiran, kematian, dan migrasi.
7.2. 2. Komponen Abiotik 1) Suhu 2) Cahaya 3) Air 4) Kelembapan 5) Udara 6) Garam-garam Mineral 7) Tanah 8) Topografi
8. Rantai Makanan
8.1. Rantai makanan merupakan sebuah aliran energi makanan melalui sebuah ekosistem.
9. Piramida Ekologi
9.1. Piramida ekologi adalah gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik.
9.1.1. 1. Piramida Jumlah Individu Piramida jumlah menggambarkan jumlah individu dalam populasi yang menempati tingkat trofik tertentu. 2. Piramida Biomassa Biomassa adalah berat total komponen biotik suatu area tertentu pada suatu waktu tertentu. 3. Piramida Energi Piramida biomassa hanya menggambarkan keadaan ekosistem pada waktu tertentu.
10. Daur Biogeokimia
10.1. Daur biogeokimia atau daur organik-anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang berasal dari komponen abiotik menuju ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
10.1.1. Daur/Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Beberapa proses penting pada siklus nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi.
10.1.2. Daur (siklus) karbon dan oksigen adalah siklus perubahan senyawa berbasis karbon dan oksigen dari satu bentuk ke bentuk lain. Secara khusus, siklus ini merupakan siklus biogeokimia yang melibatkan makhluk hidup (bio), proses di dalam bumi (geo) dan reaksi kimia (kimia)
10.1.3. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Hidrologi merupakan bidang ilmu yang berkaitan dengan siklus air, berkaitan dengan asal, distribusi, dan sifat air
10.1.4. Daur belerang atau daur sulfur adalah salah satu bentuk daur biogeokimia. Pengertian dan definisi lain dari daur belerang/sulfur yaitu perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur dioksida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur di alam ditemukan dalam berbagai bentuk.
10.1.5. Daur fosfor merupakan suatu proses perubhaan fosfat anorganik menjadi fosfat organik yang kembali lagi menjadi anorganik secara terus menerus tanpa jeda waktu. Komponen fosfor ini bisa dijumpai dalam bentuk sebagai komponen pembentukan tulang dan juga gigi vertebrata.
10.1.6. Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Akhir proses suksesi komunitas yaitu terbentuknya suatu bentuk komunitas klimaks. Komunitas klimaks adalah suatu komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan dengan lingkungannya.