Syekh Abdul Kodir Jaelani

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Syekh Abdul Kodir Jaelani by Mind Map: Syekh Abdul Kodir Jaelani

1. Biografi ->Nama lengkap: Abdul Qadir ibn Abi Shalih Abdullah Janki Dusat al-Jaylan ->Nama lain :Syekh, Ghaus-e-Azam ->Lahir : Abdul Qadir kr. 18 Maret 1077 Amol ,Iran ->Agama : Islam ->Anak :Shaikh Abdul-Wahab, Sheikh Abdul-Razzaq, Shaikh Abdul-Aziz, Shaikh Isa, Shaikh Musa, Sheikh Yahya, Sheikh Abdullah, Sheikh Muhammed, Sheikh Ibrahim. •Orang tua : - Ayah : Abu Salih - Ibu : Umm Khair Fatima ->Meninggal : 15 Januari 1166 (umur 88) ->Tempat peristirahatan : Makam Abdul Qadir, Baghdad , Irak .

2. Syekh Abdul Qadir al-Jaylani merupakan tokoh sufi paling masyhur di Indonesia. Peringatan Haul waliyullah ini pun selalu dirayakan setiap tahun oleh umat Islam Indonesia.  Tokoh yang terkait sebagai cikal bakal berdirinya Tarekat Qadiriyah ini lebih dikenal masyarakat lewat cerita-cerita karamahnya dibandingkan ajaran spiritualnya.

3. A.Kelahiran. Sayidi Abdul Qadir Jailani adalah seorang ulama yang terkenal.  Beliau bukan hanya terkenal di sekitar tempat tinggalnya, Baghdad, Irak.  Tetapi hampir seluruh umat Islam di seluruh dunia mengenalnya.  Hal itu karena kesalihan dan keilmuannya yang tinggi dalam bidang keislaman, terutama dalam bidang tasawuf. Nama sebenarnya adalah Abdul Qadir.  Ia juga dikenal dengan berbagai gelar seperti:Muhyiddin, al Ghauts al Adham, Sultan al Auliya, dll.  Sayidi Abdul Qadir Jailani adalah ahli bait keturunan Rasulullah SAW.  Ibunya yang bernama Ummul Khair Fatimah, adalah keturunan Mawlana al-Imam Husain, cucu Nabi Muhammad Saw.  Jadi, silsilah keluarga Syaikh Abdul Qadir Jailani jika diurutkan ke atas, maka akan sampai ke Khalifah Imam 'Ali bin Abi Thalib. Sayidi Abdul Qadir Jailani pembangunan pada tahun 1077 M / 469 H. Pada saat melahirkannya, ibunya sudah berusia 60 tahun. Ia peningkatan di sebuah tempat yang bernama Jailan.  Karena rasa di belakang namanya terdapat julukan Jailani.  Penduduk Arab dan sekitarnya memang terbiasa menambahkan nama mereka dengan nama tempat tinggalnya

4. b. Belajar di Baghdad Selama belajar di Baghdad, karena jujur ​​dan murah hati, ia udah mesti tabah menderita. Berkat bakat dan kesalehannya, ia cepat menguasai semua ilmu pada masa itu. Ia membuktikan diri sebagai ahli hukum terbesar di masanya. Tetapi, kerinduan ruhaniahnya yang lebih dalam gelisah ingin mewujudkan diri.  Bahkan di masa mudanya, kala tenggelam dalam belajar, ia gemar musyahadah). Ia sering berpuasa, dan tak mau meminta maaf dari seseorang, meski harus pergi berhari-hari tanpa makanan.  Di Baghdad, ia sering menjumpai orang-orang yang berfikir serba ruhani, dan berintim dengan mereka.  Dalam masa pencarian inilah, ia bertemu dengan Hadhrat Hammad, seorang penjual sirup, yang merupakan wali besar pada zamannya.  Lambat laun wali ini menjadi pembimbing ruhani Abdul Qadir. Hadhrat Hammad adalah seorang wali yang keras, deretannya keras sufi yang sedang tumbuh ini.  Namun calon ghaut ini menerima semua ini sebagai koreksi bagi kecacatan ruhaninya

5. C. Latihan-Latihan Ruhaniah Setelah menyelesaikan studinya, ia kian keras terhadap diri.  Ia mulai mematangkan diri dari semua kebutuhan dan kesenangan hidup.  Waktu dan tenaganya tercurah pada shalat dan membaca Qur'an suci.  Shalat sedemikian menyita waktunya, sehingga sering ia shalat shubuh tanpa berwudhu lagi, karena belum batal. Diriwayatkan pula, beliau kerapkali khatam membaca Al-Qur'an dalam satu malam.  Selama latihan ruhaniah ini, dihindarinya berhubungan dengan manusia, sehingga ia tak bertemu atau berbicara dengan seorang pun.  Bila ingin berjalan-jalan, ia berkeliling padang pasir. Akhirnya ia meninggalkan Baghdad, dan menetap di Syustar, dua belas hari perjalanan dari Baghdad.  Selama sebelas tahun, ia menutup diri dari dunia.  Akhir masa ini menandai berakhirnya latihannya.  Ia menerima nur yang dicarinya.  Diri-hewaninya kini telah berubah oleh wujud mulianya. Suatu peristiwa terjadi pada malam babak baru ini, yang diriwayatkan dalam bentuk sebuah kisah. Kisah-kisah serupa dinisbahkan kepada semua tokoh yang dikenal di dalam sejarah; yakni sebuah kisah tentang penggodaan.  Semua kisah itu memaparkan secara perlambang, peristiwa alamiah dalam kehidupan.

6. D. Keberhasilan Beliaulah yang menyiapkan tariqat al-Qadiriyah. Di antara tulisan beliau antara lain kitab: o Al-Fathu Ar-Rabbani, o Al-Ghunyah li Thalibi Thariq Al-Haq dan o Futuh Al-Ghaib.