
1. fibrosis ( pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif)
2. Defisit nutrisi Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dari metabolisme Penyebab : * Ketidakmampuan menelan makanan * Ketidakmapuan mencerna makanan * Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien * Peningkatan kebutuhan metabolisme * Faktor ekonomi * Faktor pisikologis
3. Setatus Nutrisi Definisi : keadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme. Setelah dilakukan tindakan keprawatan nutrisi dapat terpenuhi dengan kreteria hasil. * Kekuatan otot mengunyah meningkat *Kekuatan otot menelan meningkat *Serum albumin meningkat * Verbalisasi keinganan untuk meningkatkan nutrisi *Pengetahuan untuk memilih makanan yang sehat meningkat * Pengetahun untuk memilih minuman yang baik meningkat * Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat * Penyiapan dan penyimpanan makanan meningkat * Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan meningkat * Perasaan cepat kenyang menurun * Nyeri abdomen menurun
4. Asuhan keperawatan
4.1. pengakjian
4.1.1. ps.x46th.dirawat diruang penyakit dalam
4.1.2. pernah di rawat di puskesmas karena TBC
4.1.3. riwayat penyakit :TBC
4.1.4. OAT FDC tidak teratur
4.1.5. pemeriksaan penujang
4.1.6. Foto thorax:les lobus bawah semua paru
4.1.7. TTV: R:16x/m.S:36,3cTD:100/60
4.1.8. ps.mengeluh sering tidak tidur karena batuk dan mengalami penurunan BB
4.2. diagnosa
4.2.1. Ketidak efektifan bersihan jalan napas b.d penumpukan sekret berlebih
4.2.2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan tidak adekuat, anoreksia
4.3. intervensi
4.3.1. Bersihan nafas tidak efektif Definisi : ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten. Penyebab: fisiologis 1. Spasme jalan nafas 2. Benda asing dalam jalan nafas 3. Sekresi yang tertahan 4.Proses infeksi 5. Respon alergi Situasional
4.4. Jalan Nafas Definisi: kemampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mepertahankan jalan nafas paten Setelah dilakukan tindakan keprawatan diharapkan masalah pada jalan nafas dapat teratasi dengan kriteria hasil: -Jalan nafas paten -Sekret berkurang -Frekuensi nafas dalam batas normal -Kilen mampu melakuan Batuk efektif dengan benar
4.4.1. Latihan Batuk Efektif Definisi : melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk efektif secara efetif untuk membersihkan laring, trakeadan brounklolus dari sekret atau benda asing di jalan nafas. Tindakan : Observasi - Identifikasi kemampuan batuk - Monitor adanya retensi sputum - Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas - Monitor input dan output cairan (mis. Jumlah dan karakteristik)
4.4.1.1. Menejemen Nutrisi Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang Tindakan Observasi : Identifikasi status nutrisi Identifikasi alergi dan intoleransi makanan Identifikasi makanan yang disukai Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis cairan Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric Monitor asupan makan makanan Monitor berat bedan Monitor hasil pemeriksaan laboraturium
4.4.2. Menejemen Jalan Nafas Definisi : mengidentfikasi dan mengelola kepatenan jalan nafas Tindakan : Observasi : - Monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman, usaha napas ) - Monitor bunyi nafas tambahan ( mis, gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering ) - Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma )-monitor
4.5. implementasi
4.6. evaluasi
5. Komplikasi
5.1. hemoptisis masif (pendarahan dari saluran nafas bagian bawah)
5.2. pneumotoraks ( udara dalam rongga pleura)
5.3. insufisiensi karido pulmoner
6. Pengobatan
6.1. farmakologis
6.1.1. isoniazid
6.1.2. rifampisin
6.1.3. pirazinamid
6.1.4. etambutol
6.1.5. streptomisin