PRINSIP DASAR MODIFIKASI PERILAKU

Prinsip Dasar Modifikasi Perilaku

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
PRINSIP DASAR MODIFIKASI PERILAKU by Mind Map: PRINSIP DASAR MODIFIKASI PERILAKU

1. Respondet (Classical Conditioning)

1.1. Pembelajaran dimana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimulus

1.2. Hukum-hukum

1.2.1. Law of respondent conditioning

1.2.1.1. hukum pembiasaan yang dituntut

1.2.1.2. hukum pemusnahan yang dituntut

1.2.2. Law of respondent extinction

1.3. Prinsip-prinsip dalam pembelajaran

1.3.1. Belajar adalah pembentukan kebiasaan

1.3.2. Proses belajar terjadi apabila ada interaksi antara organisme dengan lingkungan

1.3.3. Belajar adalah membuat perubahan-perubahan pada individu

1.3.4. Setiap perangsang akan menimbulkan aktivitas otak

1.3.5. Semua aktivitas susunan saraf pusat diatur oleh eksitasi

2. Operant (Instrumental Conditioning)

2.1. Skinner

2.2. Bersifat deskriptif

2.3. Perilaku yang dapat menguatkan cenderung di ulangi kemunculannya, sedangkan perilaku yang tidak dapat menguatkan cenderung untuk menghilang atau terhapus

2.4. Hukum-hukum

2.4.1. Law of Operant Conditioning

2.4.1.1. Perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat

2.4.2. Law of Operant Extinction

2.4.2.1. Perilaku operant yang telah diperkuat melalui proses conditioning tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan akan hilan

2.5. Prinsip-Prinsip

2.5.1. Reinforcement

2.5.1.1. Hadiah

2.5.1.1.1. Reinforcement positif

2.5.1.1.2. Reinforcement negative

2.5.2. Hukuman/Punishment

2.5.2.1. Mengandung pengurangan atau penekanan tingkah laku

2.5.2.1.1. Presentation punishment

2.5.2.1.2. Removal punishment

3. Modeling

3.1. Teori Albert Bandura (teori belajar sosial)

3.2. Strategi yang digunakan untuk membantu seseorang yang mengalami kesulitan menghadapi suatu kondisi yang menakutkan, pelatihan perubahan perilaku yang lebih baik melalui observasi terhadapperilaku yang dimodelkan

3.3. Konsep

3.3.1. Coping

3.3.1.1. Menampilkan bagaimana ia tidak merasa takut untuk menghadapi hal yang semula menakutkan

3.3.2. Mastery

3.3.2.1. Menampilkan perilaku ideal

3.4. Pengaruh

3.4.1. Hilangnya respon takut setelah melihat tokoh (sebagai model) melakukan sesuatu yang oleh si pengamat menimbulkan perasaan takut

3.4.2. Hilangnya respon takut setelah melihat tokoh (sebagai model) melakukan sesuatu yang oleh si pengamat menimbulkan perasaan takut

3.4.3. Pengambilan suatu respon dari respon- respon yang diperlihatkan oleh tokoh yang memberikan jalan untuk ditiru

3.5. Tujuan

3.5.1. Merubah perilaku dengan mengamati model yang akan ditiru agar konseli memperkuat perilaku yang sudah terbentuk

3.6. Macam-macam

3.6.1. Model yang nyata (live model)

3.6.2. Model simbolik (simbolic model)

3.6.3. Model ganda (multiple model)

3.7. Prinsip-prinsip

3.7.1. Bisa memperoleh melalui pegalaman langsung maupun tidak langsung dengan mengamati tingkah laku individu

3.7.2. Kecakapan sosial tertentu bisa diperoleh dengan mengamati dan mencontoh tingkah laku model

3.7.3. Reaksi-reaksi emosional yang terganggu bisa dihapus dengan mengamati orang lain yang mendekati obyek atau situasi yang ditakuti tanpa mengalami akibat menakutkan dengan tindakan yang dilakkannya

3.7.4. Pengendalian diri dipelajari melalui pengamatan atas model yang dikenai hukuman

3.7.5. Pengendalian diri dipelajari melalui pengamatan atas model yang dikenai hukuman

3.8. Tahapan belajar

3.8.1. Tahap Perhatian (attention processi)

3.8.2. Tahap Retensi

3.8.3. Tahap Reproduksi

3.8.4. Tahap Reproduksi & Penguatan

3.9. Pengaruh

4. Proses-proses Kongnitif (Cognitive Processes)

4.1. Cara modifikasi kognitif yang dilakukan untuk mengubah perilaku manusia

4.2. Berasumsi bahwa perilaku manusia secara resiprok dipengaruhi oleh pemikiran, perasaan, proses fisiologis, serta konsekuensinya pada perilaku

4.3. Gabungan terapi perilaku dan terapi kognitif

4.4. Menekankan pada pemahaman terhadap aspek pengalaman kognisi yang berbeda-beda misalnya kepercayaan, harapan, imaji, pemecahan masalah, disamping mempelajari keterampilan teknik perilaku

4.5. Prosedur pelatihan

4.5.1. Relaksasi

4.5.2. Terapi kognitif

4.5.3. Pemantauan diri

4.6. Teknik Kognitif

4.6.1. Taylor

4.6.1.1. Teknik monitoring-diri (self-monitoring)

4.6.1.2. Pengkondisian tertutup (covert conditioning)

4.6.1.3. Instruksidiri dan pernyataan-diri (self-instruction and selfstatement)

4.6.1.4. Tugas-tugas perilaku (behavioral assignments)

4.6.1.5. Memperbaiki pola pemikiran yang negatif

4.6.1.6. Kombinasi berbagai metode dan model belajar