Analisa Cerpen Halaman 118 (Steven, Fervent, Michael)

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Analisa Cerpen Halaman 118 (Steven, Fervent, Michael) by Mind Map: Analisa Cerpen Halaman 118 (Steven, Fervent, Michael)

1. Alur

1.1. Orientasi: 1. Suara azan subuh dibunyikan oleh Pak Modin 2. Setelah Muzaini mendengar suara azan subuh, matanya susah dibuka, seperti ada getah nangka yang lengket. Komplikasi: 1. Dalam mimpi Muzaini terlihat bayangan Wak Rohim, gurunya yang mengaji di surau desa. 2. Gurunya yang tampak galak dengan rotan yang digenggamnya mendekat ke arah Muzaini. 3. Muzaini sangat ketakutan karena ia ketahuan tidak menjalankan perintah Allah dengan baik dan akan dipukul. 4. Muzaini setelah terbangun dari mimpinya, hari itu juga dia merasa sangat lesu karena mimpinya yang aneh. Resolusi: 1. Keesokan harinya ketika mendengar azan subuh, Muzaini langsung ke kamar mandi, dia menunaikan wudu lalu bersembahyang Subuh. 2. Dia ingin pulang ke desanya untuk bertemu dengan Wak Rohim untuk membayar tunai janjinya dulu. 3. Dia berjalan ke rumahnya, tetapi tidak menemukan Wak guru. 4. Setelah Muzaini mendengar kabar bahwa Wak guru Rohim meninggal, dia tidak bisa berkata-kata. Kepalanya mendadak terasa pening. 5. Pada akhirnya dia menyesal tidak menepati janjinya dulu.

2. Latar

2.1. latar waktu

2.1.1. Subuh

2.1.1.1. Suara azan subuh terdengar

2.1.2. Siang

2.1.2.1. masjid

2.1.2.1.1. Merambat dari corong pelantang suara di masjid ,

2.1.2.2. di warteg tempat dia makan siang

2.1.3. Dulu saat Muzaini masih kecil

2.1.3.1. Dulu saat dia masih anak-anak

2.2. latar Suasana

2.2.1. sedih

2.2.1.1. karena Muzaini telat menepati janji Wak Rohim

2.3. latar Tempat

2.3.1. kamar sewa muzaini

2.3.1.1. tokoh pemilik kamar sewa , pemilik kamar sewa yang suka menagih padahal belum waktunya

2.3.2. Kantor Muzaini

2.3.2.1. Bos di kantor yang sering mengejar-ngejar deadline pekerjaan

2.3.3. Warteg

2.3.3.1. di warteg tempat dia makan siang

2.3.4. pinggir jalan

2.3.4.1. Suara azan daru masjid-masjid di pinggir jalan terdenganr

2.3.5. terminal

2.3.5.1. terminal yang paling dekat dengan desanya

2.3.6. Rumah Wak Rohim ,

2.3.6.1. Dia mengurungkan diri untuk terus ke rumah wak rohim yang rumahnya di batas desa tetangga

2.3.7. Desa Muzaini tempat ia dibesarkan

2.3.7.1. Muzaini sangat bersemangat untuk pulang ke desanya kali ini

3. Sudut Pandang

3.1. Orang Ketiga

4. Tema

4.1. Menepati Janji

5. Penokohan

5.1. Tokoh

5.1.1. Pak Modin

5.1.1.1. Suara pak modin terdengar lantang itu juga ditangkap telingan muzaini

5.1.2. Muzaini

5.1.2.1. Muzaini sangat bersemangat untuk pulang ke desanya kali ini

5.1.3. Wak Rohim

5.1.3.1. Wak Rohim Gurunya mengaji di surau desa

5.1.4. Bos

5.1.4.1. Bos di kantor yang sering mengejar-ngejar deadline pekerjaan

5.1.5. Manisa

5.1.5.1. Manisa kawan sekantornya yang berwajah manis dengan perangai lembut itu

5.1.6. Tamu Ibu Muzaini

5.1.6.1. Ibu sedang ada tamu untuk membicarakan pengkerjakan

5.1.7. Ibu muzaini

5.1.7.1. Muzaini mencari -cari ibunya tapi yang dicari tidak ada

5.1.8. orang2 di desanya

5.1.8.1. orang-orang di desanya teramat jarang berkunjung ke mimpinnya

5.1.9. pemilik kamar sewa

5.1.9.1. tokoh pemilik kamar sewa , pemilik kamar sewa yang suka menagih padahal belum waktunya

5.2. SIfat Tokoh

5.2.1. Pak Modin

5.2.1.1. Taat kepada Tuhan

5.2.1.2. tidak malas

5.2.2. Muzaini

5.2.2.1. Pembohong

5.2.2.2. Tidak peka

5.2.3. Wak Rohim

5.2.3.1. Baik

5.2.3.2. Peduli

5.2.3.3. Berdisiplin

5.2.3.4. Galak

5.2.4. Manisa

5.2.4.1. Baik

5.2.4.2. Lemah Lembut

5.2.5. Ibu muzaini

5.2.5.1. Peduli

5.2.5.2. Pelupa

5.2.5.3. Sabar

5.2.6. pemilik kamar sewa

5.2.6.1. Tidak Sabaran

6. Amanat

6.1. Kita harus menepati janji yang pernah kita buat