
1. B. KLASIFIKASI MATERI
1.1. Materi diklasifikasikan berdasarkan karakteristiknya tertentu. Misalnya berdasarkan kekuatan menghantarkan panas atau menghantarkan arus listrik materi diklasifikasikan ke dalam isolator dan konduktor. Berdasarkan tingkat wujudnya dikenal adanya benda padat, cair, dan gas.
2. MATERI DAN PERUBAHANNYA
2.1. A. Zat Tunggal Zat didefinisikan sebagai materi yang bersifat tunggal dan homogen. Bersifat tunggal artinya hanya satu-satunya zat dan tidak ada zat lain selain dirinya; bersifat homogen artinya sifat di semua bagian zat itu bersifat serbasama baik sifat fisis (wujud, warna, rasa, bau, dll.) maupun sifat kimianya (rumus kimia, kereaktifan, dll.).
2.1.1. 1. Unsur Karena unsur tergolong zat, berarti unsur bersifat tunggal dan homogen. Sifat lain dari unsur adalah unsur tak dapat diurai atau dipecah menjadi bagian yang lebih kecil (atau lebih sederhana). Dengan demikian, dapat didefinisikan bahwa unsur merupakan, zat tunggal yang tak dapat diurai menjadi bagian yang lebih kecil (sederhana).
2.1.2. 2. Senyawa Senyawa didefinisikan sebagai, zat yang dapat diurai menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui cara kimia. Berdasar batasan di atas, senyawa merupakan hasil penggabungan dua jenis unsur atau lebih secara kimia. Peristiwa penggabungan secara kimia sering dinyatakan dengan istilah persenyawaan. Senyawa dibagi menjadi senyawa alami dan senyawa buatan. Senyawa alami merupakan senyawa yang terbentuk melalui proses kimia alami; sedangkan senyawa yang terbentuk sebagai hasil rekayasa manusia secara kimia disebut senyawa buatan atau senyawa sintetis.
2.2. B. Campuran Campuran didefinisikan sebagai, materi yang terbentuk dari hasil penggabungan 2 jenis zat atau lebih secara fisis. Sifat fisis zat asal pembentuknya tidak hilang seluruhnya, dan sebagian sifat fisis lain muncul sebagai sifat campurannya. Dengan demikian, campuran dapat terjadi antar unsur dan unsur, unsur dan senyawa, atau senyawa dan senyawa.
2.2.1. 1. Campuran Heterogen Campuran heterogen paling mudah dikenal dan mudah ditemukan di sekitar kehidupan. Campuran heterogen di sekitar kita dapat dijumpai sebagai tanah, air lumpur, pasir bangunan, pasir-semen, air-minyak, air garam, alkohol 70% dan lain-lain.
2.2.2. 2. Campuran Homogen Campuran homogen dapat dijumpai di sekitar kita misalnya udara, air gula, air hujan, air cuka, paduan logam. Campuran homogen memiliki satu ciri khas, yaitu tidak akan memisah sendiri sampai waktu kapan pun. Oleh karena itu campuran homogen disebut dengan sebutan larutan.
2.2.3. 3. Campuran Koloid Campuran koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaanya terletak antara campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran koloid dapat ditemukan dalam kehidupan misalnya berupa asap, kabut, busa, sirup, air susu, air sumur.
3. E. REAKSI KIMIA Perubahan kimia atau disebut reaksi kimia selalu melibatkan perubahan pada sifat kimia maupun sifat fisis dari materi. Jika kedua materi dicampurkan, dan ciri bahwa reaksi keduanya terjadi adalah (a) terjadinya perubahan warna, (b) timbulnya gas, atau (c) terbentuknya endapan.
4. A. MATERI
4.1. Materi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki massa, menempati ruang, dan memiliki sifat dapat dilihat, dicium, didengar, dirasa, atau diraba. Dari batasan ini dapat dinyatakan bahwa semua benda di alam ini termasuk diri kita sendiri adalah materi. Contoh materi : bintang; bumi; tumbuhan; hewan; manusia; batuan; minyak bumi; kayu; tanah, udara, air;
5. C. PENGGOLONGAN MATERI
5.1. materi dapat dibedakan atas 2 kelompok besar materi, yaitu zat dan campuran. Kelompok zat dapat dibedakan sebagai unsur dan senyawa. Sedangkan kelompok campuran dapat dibedakan sebagai campuran heterogen, campuran homogen dan koloid.
6. D. PERUBAHAN MATERI
6.1. 1. Perubahan Fisis Salah satu bentuk energi penyebab suatu materi berubah ialah energi panas. Misalnya pemanasan dapat menyebabkan lilin meleleh; air menguap; kamper (kapur barus) dan iodium menyublim.
6.1.1. 1. Sublimasi 2. Desublimasi 3. Mencair 4. Membeku 5. Menguap 6. Mengembun