Get Started. It's Free
or sign up with your email address
askdka;d by Mind Map: askdka;d

1. Pengantar

1.1. Studi Agama

1.1.1. Pengertian

1.1.1.1. Studi multidisipliner

1.1.1.1.1. Keyakinan

1.1.1.1.2. Perilaku

1.1.1.1.3. Lembaga Keagamaan

1.1.1.1.4. Penafsiran dan Penjelasan Agama

1.1.1.2. Memanfaatkan

1.1.1.2.1. Aneka Bidang

1.1.1.2.2. Metodologi

1.1.2. Sejarah Singkat

1.1.2.1. Abad ke-19

1.1.2.1.1. Perkembangan Ilmiah dan Historis Alkitab

1.1.2.1.2. Naskah-naskah Hindu dan Buddha diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa

1.1.2.2. Tokoh

1.1.2.2.1. Friederich Max Müller

1.1.2.2.2. Cornelius P. Tiele

1.1.2.3. Menyebar ke seluruh dunia

1.1.2.3.1. "Perbandingan Agama"

1.1.2.3.2. "Ilmu Agama"

2. Apa itu Agama?

2.1. Pengertian

2.1.1. Menurut KBBI

2.1.1.1. Sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan

2.1.2. Sansekerta

2.1.2.1. "Agama"

2.1.2.1.1. Tradisi

2.1.3. Bahasa Inggris

2.1.3.1. Berasal dari Latin "Religio"

2.1.3.1.1. "relegere"

2.1.3.1.2. "religare"

2.1.3.1.3. "reeligere"

2.2. Agama dan Teologi

2.2.1. Teologi

2.2.1.1. Definisi Anselmus dan Canterbury (abad ke-11)

2.2.1.1.1. "credo ut intelligam"

2.2.2. Ilmuwan

2.2.2.1. Teologi

2.2.2.1.1. Memeluk agama terkait

2.2.2.2. Studi Agama-Agama

2.2.2.2.1. Filsafat Agama Barat

2.2.3. Tugas para Ahli

2.2.3.1. Teologi

2.2.3.1.1. Menjelaskan dan Menerangkan Keyakinan Sendiri

2.2.3.2. Agama

2.2.3.2.1. Tidak ada ikatan dengan Keyakinan Sendiri

2.3. Latar Belakang dan Landasan Intelektual

2.3.1. Tokoh Penting

2.3.1.1. William James

2.3.1.1.1. Menelaah agama dari perspektif psikologis-filsafat.

2.3.1.1.2. Membela rationalitas iman

2.3.1.2. Max Weber

2.3.1.2.1. Menelaah agama dari perspektif ekonomi

2.3.1.2.2. Memengaruhi ahli-ahli sosiologi agama lainnya

2.3.1.3. Émile Durkheim

2.3.1.3.1. Bapak sosiologi

2.3.1.3.2. Menelaah sikap dan ajaran Katolik dan Protestan tentang bunuh diri

2.3.1.3.3. The Elementary Forms of the Religious Life (1912)

2.4. Pokok-Pokok Besar

2.4.1. Eksistensi Allah

2.4.2. Iman dan Rationalitas

2.4.3. Kosmologi

2.4.4. Intefernsi logis dari konsistensi logis naskah-naskah suci

3. Pendekatan Studi-Studi Agama

3.1. Pendekakatan Obyektif

3.1.1. Sosiologi

3.1.2. Anthropologi

3.1.3. Psikologi

3.2. Pendekatan Subyektif

3.2.1. Teologi

3.3. Pendekatan Holistik

3.3.1. Keterbukaan

3.3.2. Kejujuran

3.3.3. Kerjasama

3.3.4. Kebhinekaan/Pluralisme

3.3.5. Dialogis (Dialektis)

3.3.6. Penerimaan

3.3.7. Penghargaan (Simpati)

4. Metodologi

4.1. Fenomenologi

4.1.1. Tokoh

4.1.1.1. George Wilhelm Friedrich Hegel

4.1.1.1.1. The Phenomenology of Spirit

4.1.1.2. Edmund Husserl

4.1.1.2.1. Pendiri Fenomenologi

4.1.1.3. Pierre Daniel Chantepie de la Saussaye

4.1.1.3.1. Menggunakan fenomenologi agama untuk pertama kalinya

4.1.1.3.2. "Lehrbuch der religions-geschichte" (1887)

4.1.1.3.3. Mengkatalogkan ciri-ciri kasat mata agama

4.1.1.4. Ninian Smart

4.1.1.4.1. Menganjurkan epochè sebagai metode studi lintas-budaya

4.1.1.5. Gerardus van der Leeuw

4.1.1.5.1. Memberikan kerangka dari aspek-askpek fenomenologi

4.2. Fungsionalisme

4.2.1. Analisis agama dan komunitas pemeluknya

4.2.1.1. Fenomena religius khusus sebagai metode penafsiran

4.2.2. Terkait erat dengan teologi

4.3. Agama Sebagaimana Dihayati

4.3.1. Etnografi holistik

4.3.1.1. Untuk memahami

4.3.1.1.1. Kepercayaan

4.3.1.1.2. Kebiasaan

4.3.1.1.3. Pengalaman sehari-hari

4.3.2. "la religion vécue"

4.3.3. Tokoh yang Menyebarkar Luaskan (Abad ke-20)

4.3.3.1. Robert A. Orsi

4.3.3.2. David Hall