1. Organisme uniseluler eukariotik
1.1. Organisme uniseluler eukariotik adalah organisme yang memiliki satu sel dan termasuk dalam kelompok eukariotik
1.1.1. Berikut adalah beberapa ciri-ciri organisme eukariotik: 1. Memiliki inti sel yang terorganisir dan dibatasi oleh membran inti 2. Memiliki organel yang terbungkus oleh membran sel 3. Memiliki ukuran diameter antara 10-100 mikrometer 4. Bergerak menggunakan silia dan flagela 5. DNA tersimpan dalam nukleus 6. Dinding sel eukariotik terdiri dari senyawa-senyawa anorganik seperti fosfolipid
1.1.1.1. Terbagi atas beberapa klasifikasi: Rhizopoda, Flagellata, Sporozoa, Ciliata
2. Tidak memiliki jaringan atau organ
2.1. Mereka memperoleh nutrisi dengan cara yang relatif sederhana, seperti fagositosis (menelan partikel makanan) atau pinositosis (menyerap cairan makanan).
2.2. Protozoa mengeluarkan sisa metabolisme melalui membran sel atau vakuola kontraktil.
2.2.1. Contoh Adaptasi Protozoa: Euglena: Mampu berfotosintesis seperti tumbuhan, tetapi juga dapat mencerna makanan seperti hewan. Paramecium: Memiliki silia untuk bergerak dan menangkap makanan. Amoeba: Menggunakan pseudopodia untuk bergerak dan menelan makanan.
2.3. Mereka bereproduksi secara aseksual (pembelahan biner) atau seksual (konjugasi). Proses ini memungkinkan populasi protozoa untuk tumbuh dengan cepat.
3. Heterotrof (Mayoritas), beberapa autotrof
3.1. Protozoa heterotrof adalah organisme yang tidak dapat menghasilkan makanan sendiri. Mereka bergantung pada organisme lain atau bahan organik mati untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
3.1.1. Amoeba, Paramecium, dan sebagian besar protozoa parasit.
3.2. Protozoa autotrof adalah organisme yang mampu menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Mereka memiliki kloroplas, organel yang mengandung klorofil, pigmen yang menangkap energi cahaya matahari untuk mengubahnya menjadi energi kimia.
3.2.1. Euglena, sebuah protozoa yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan.
4. Habitat: air tawar, air laut, tanah lembap, dan sebagai parasit pada organisme lain
4.1. Air Tawar
4.1.1. Kolam, danau, sungai: Banyak protozoa hidup bebas di air tawar. Mereka menjadi bagian penting dari rantai makanan di ekosistem air tawar. Contoh: Paramecium, Amoeba, Euglena
4.2. Air Laut
4.2.1. Lautan, samudra: Protozoa laut memiliki peran penting dalam ekosistem laut, terutama sebagai zooplankton. Contoh: Foraminifera, Radiolaria
4.3. Tanah Lembap
4.3.1. Hutan hujan tropis, tanah pertanian: Protozoa tanah berperan dalam dekomposisi bahan organik dan siklus nutrisi. Contoh: Amoeba, Arcella
4.4. Sebagai Parasit pada Organisme Lain
4.4.1. Tubuh manusia dan hewan: Beberapa protozoa bersifat parasit dan menyebabkan berbagai penyakit. Contoh: Entamoeba histolytica: Menyebabkan disentri amoeba. Plasmodium falciparum: Menyebabkan malaria. Trypanosoma brucei: Menyebabkan penyakit tidur Afrika.