1. Peraturan Terkait
1.1. UU/PP
1.1.1. UU 20/2023
1.1.2. PP 17/2017
1.2. Peraturan ESDM
1.2.1. Permen ESDM 34/2016
1.2.2. Kepmen ESDM 55.K/KP.O4/MEM.S/2024
1.3. LAN
1.3.1. Perka LAN 10/2018
1.4. BKN
1.4.1. Perka BKN 11/2011
1.5. Menpan RB
1.5.1. Permen PANRB 38/2017
2. Stakeholder
2.1. Satker Internal ESDM
2.1.1. SJN
2.1.2. IJN
2.1.3. dll
2.2. Kementerian/Lembaga Terkait
2.2.1. LAN
2.2.2. BKN
2.2.3. Kementerian PAN RB
2.2.4. Kementerian Keuangan
2.2.5. dll
2.3. BU/BUT Sektor ESDM
2.3.1. Pertamina
2.3.2. Mind ID
2.3.3. Freeport Indonesia
2.3.4. dll
3. Potensi
3.1. AKD yang sudah terstruktur
3.2. NSPK yang telah disiapkan
3.3. Teknologi Pendukung
3.3.1. OSL
3.3.2. SIDA
3.3.3. AKD
3.3.4. Pendaftaran Tubel melalui ngantor esdm
3.4. Usulan Peraturan Pendukung
3.4.1. Usulan Kepmen ESDM tentang Pengembangan SDM
3.4.2. Usulan Kepmen ESDM tentang TLCS
3.4.3. Pedoman Program Magang
3.4.4. Pedoman Seleksi Tugas Belajar
4. Strategi
4.1. Memaksimalkan Koordinasi dengan Seluruh Satker dan Biro SDM untuk melengkapi GD yang telah disusun
4.2. Memaksimalkan Kerjasama dengan Stakeholder Terkait
4.3. Mengoptimalkan penggunaan Teknologi untuk mendukung Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi yang terintegrasi dengan Manajemen Talenta
4.4. Upgrade Kompetensi Pegawai BPSDM secara berkala agar mampu menjadi pelaksana pengembangan kompetensi seluruh KESDM dan daerah
4.5. Membuat Perencanaan yang terstruktur dan terintegrasi dengan Rencana Stategis Kementerian ESDM, masing-masing Es I dan Mendukung Manajemen Talenta
5. Program
5.1. Pelatihan TLCS
5.1.1. Level Basic
5.1.2. Level Intermediate
5.1.3. Level Advance
5.1.4. Level Expert
5.2. Program Magang
5.2.1. Magang Antar Eselon I
5.2.2. Magang Industri
5.2.3. Magang Internasional/Secondedee
5.2.4. Magang LDP
5.3. Program Tugas Belajar
5.3.1. Beasiswa ESDM
5.3.2. Beasiswa Kerjasama
5.4. Pelatihan Kepemimpinan
5.4.1. PKA
5.4.2. PKP
5.4.3. PKN I
5.4.4. PKN II
6. Kondisi Saat ini
6.1. Pelatihan TLCS
6.1.1. Pelatihan secara online belum maksimal
6.1.2. Dampak pelatihan online belum terlihat
6.1.3. Peserta mundur dari pelatihan
6.2. Program Magang
6.2.1. Perencanaan Magang Industri/Internasional belum mengakomodir/Gap pada Eselon I
6.2.2. Sosialisasi belum menyeluruh
6.2.3. Sifat masih dalam bentuk penugasan
6.2.4. Belum menghubungkan antara Tema dengan Persyaratan Pelatihan TLCS
6.2.5. Prasyarat : JFT Muda/Subkor/Koor
6.2.6. Penempatan OJT belum disesuaikan dengan tema dan kebutuhan satker
6.3. Program Tugas Belajar
6.3.1. Pendaftar banyak gagal pada seleksi administrasi (toefl/IELTS tidak mencukupi)
6.3.2. Kerjasama Universitas belum maksimal
6.3.3. Anggaran yang terbatas
6.3.4. Sosialisasi belum menyeluruh
6.4. Pelatihan Kepemimpinan
6.4.1. Belum terencana dan terstruktur dengan baik
6.4.2. Kesibukan para Es I dan II yang padat
7. Proposed
7.1. Pelatihan TLCS
7.1.1. Pelatihan dilakukan melalui OSL dan offline
7.1.2. Fokus utama pada Penyertaan dan Sertifikasi
7.1.3. Pegawai tidak lagi dipanggil diklat
7.2. Program Magang
7.2.1. Membuat GD Magang dengan input dari Satker, Kerjasama dengan BU/BUT
7.2.2. Membuat GD TLCS yang mendukung program Magang
7.2.3. Sosialisasi dilakukan secara offline dan online (seluruh media) agar diikuti oleh seluruh pegawai
7.2.4. pada Seleksi dihubungkan antara tema yang dibutuhkan satker, pelatihan TLCS yang sudah diikuti dan lokus magang yang tepat
7.3. Program Tugas Belajar
7.3.1. Menyelenggarakan Pelatihan Persiapan TOEFL/IELTS secara berkala, menyiapkan OSL pelatihan persiapan TOEFL/IELTS
7.3.2. Memaksimalkan Kerjasama dengan Universitas LN yang terkemuka dan sesuai dengan Roadmap TB
7.3.3. Membuat Roadmap TB selama 10 tahun kedepan
7.3.4. Memaksimalkan Kerjasama dengan Pemberi Beasiswa
7.4. Pelatihan Kepemimpinan
7.4.1. Membuat Perencanaan Pelatihan Kepemimpinan
7.4.2. Peserta Pelatihan merupakan pegawai yang masuk pada talent pool sebagai kandidat Eselon I dan II