1. Tanda Baca
1.1. Titik .
1.1.1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan.
1.1.2. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu daftar, perincian, tabel, atau bagan.
1.1.2.1. Tanda titik tidak digunakan di belakang angka terakhir pada deret nomor dalam perincian.
1.1.2.1.1. 1.7.2 F
1.1.2.2. III. FUUTVVJY
1.1.3. Tanda titik tidak digunakan pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam perincian.
1.1.4. Tanda titik tidak digunakan di belakang angka terakhir, baik satu digit maupun lebih, dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
1.1.5. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu
1.1.5.1. 10.50.21
1.1.6. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
1.1.6.1. 154.000.000
1.1.7. Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
1.1.7.1. 1998
1.1.8. Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul dan subjudul.
1.1.9. Tanda titik tidak digunakan di belakang alamat penerima surat serta tanggal surat.
1.1.9.1. Jakarta, 12 Oktober 2024
1.2. Koma ,
1.2.1. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam perincian berupa kata, frasa, atau bilangan.
1.2.1.1. telepon seluler, kompter, dan perangkat lainnya
1.2.2. Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk pertentangan.
1.2.2.1. ini bukan milik saya, melainkan milik aya saya
1.2.3. Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
1.2.3.1. karena baik hati, dia punya banyak teman
1.2.4. Tanda koma tidak digunakan jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
1.2.5. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
1.2.6. Tanda koma digunakan sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
1.2.6.1. Wah, Bukan Main! || Siapa namamu, Dik?
1.2.7. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
1.2.7.1. Kata nenek saya, "rgtddyvybu", rri
1.2.8. Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung yang diakhiri tanda tanya atau tanda seru dari bagian kalimat yang mengikutinya.
1.2.8.1. Kata nenek saya, "rgtddyvybu?" rri
1.2.9. Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah yang ditulis berurutan.
1.2.10. Tanda koma digunakan sesudah salam pembuka (seperti dengan hormat atau salam sejahtera), salam penutup (seperti salam takzim atau hormat kami), dan nama jabatan penanda tangan surat.
1.2.11. Tanda koma digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, nama keluarga, atau nama marga.
1.2.12. Tanda koma digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
1.2.13. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
1.2.13.1. di daerah kami, misalnya, masih banyak .....
1.2.14. Tanda koma dapat digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah pengertian.
1.2.14.1. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih
2. Kata Turunan
2.1. Kata Berimbuhan
2.1.1. Kata yang mendapat imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan imbuhannya.
2.1.1.1. membaca, dibaca, bekerja, membeli, semula, terbatas
2.1.2. Kata yang mendapat bentuk terikat ditulis serangkai jika mengacu pada konsep keilmuan tertentu.
2.1.2.1. tanggung jawab
2.1.3. Kata yang diawali huruf kapital dan mendapat bentuk terikat dirangkaikan dengan tanda hubung (-)
2.1.3.1. non-ASEAN
2.1.4. Kata yang ditulis dengan huruf miring dan mendapat bentuk terikat dirangkaikan dengan tanda hubung (-)
2.1.4.1. pasca-mainstream
2.1.5. Bentuk terikat maha- dan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan
2.1.5.1. Yang Maha Pemberi Rezeki
2.2. Bentuk Ulang
2.2.1. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya
2.2.1.1. anak-anak
2.2.1.2. lauk-pauk
2.2.1.3. dag-dig-dug
2.2.1.4. porak-poranda
2.2.2. Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
2.2.2.1. kapal barang
2.2.2.1.1. kapal-kapal barang
2.2.2.2. surat kabar
2.2.2.2.1. surat-surat kabar
2.2.2.3. kereta api cepat
2.2.2.3.1. kereta-kereta api cepat
2.3. Gabungan Kata
2.3.1. Unsur gabungan kata, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.
2.3.1.1. kambing hitam
2.3.2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
2.3.2.1. buku-sejarah lama
2.3.3. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.
2.3.3.1. menggarisbawahi
2.3.4. Gabungan kata yang hanya mendapat awalan atau akhiran ditulis terpisah.
2.3.4.1. bertepuk tangan
3. Partikel
3.1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
3.1.1. apatah
3.2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
3.2.1. apa pun, malam pun, sekali kali pun
3.3. Bentuk pun yang merupakan bagian kata penghubung seperti berikut ditulis serangkai.
3.3.1. adapun, ataupun, andaipun, kendatipun, meskipun
3.4. Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', 'mulai', atau 'melalui' ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
3.4.1. 5km/h = 5 kilometer per hour, satu per satu
4. Angka dan Bilangan
4.1. Angka Arab atau angka Romawi lazim digunakan sebagai lambang bilangan atau nomor.
4.2. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan kurang dari atau sama dengan dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika digunakan secara berurutan seperti dalam perincian.
4.2.1. delapan, dalam suatu penelitian dilibatkan 8 ekor kapibara, 3 ekor simpanse, ......., mereka menonton drama sampai 23 episode, 158, seratus, seratus sepuluh
4.3. Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran, seperti ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu, serta (b) nilai, seperti nilai uang dan persentase.
4.3.1. 0,5 sentimeter
4.4. Bilangan berupa angka pada awal kalimat yang terdiri atas lebih dari satu kata didahului kata seperti sebanyak, sejumlah, dan sebesar atau diubah susunan kalimatnya.
4.4.1. sebanyak 57 pria ......
4.5. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
4.5.1. 1.000.000.000.000
4.6. Angka digunakan sebagai bagian dari alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
4.6.1. Jalan Kartika III No. 15
4.7. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau bagian kitab suci.
4.8. Penulisan bilangan dengan huruf seperti dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi dilakukan sebagai berikut.
4.8.1. Bilangan utuh ditulis secara mandiri.
4.8.1.1. 100.000 seratus ribu
4.8.2. Bilangan pecahan ditulis dengan per- yang dilekatkan pada bilangan penyebut yang mengikutinya.
4.8.2.1. satu perempat, tiga dua-pertiga
4.9. Penulisan bilangan tingkat dapat menggunakan angka Romawi, gabungan awalan ke- dan angka Arab, atau huruf.
4.9.1. abad kedua, abad ke-21, abad XXI
4.10. Penulisan angka dan akhiran -an dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
4.10.1. 20-an
4.11. Bilangan seperti yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, akta, atau kuitansi dapat ditulis dengan angka dan diikuti oleh huruf.
4.11.1. 150.000 (seratus lima pulu ribu)
4.12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf secara serangkai.
4.12.1. Kelapadua