1. Pihak yang berkonflik
1.1. Internasional
1.1.1. - negara sering terlibat dalam konflik, seperti perang antara Rusia dan Ukraina, yang melibatkan pertikaian territorial dan politik.
1.1.2. - kelompok separatis yang berjuang untuk memisahkan diri dari negara induknya, seperti Kurdi di Turki dan Irak yang berupaya mendapatkan otonomi atau kemerdekaan.
1.2. Antarmasyarakat
1.2.1. kelompok etnis sering terlibat dalam konflik, seperti yang terjadi antara etnis Hutu dan Tutsi di Rwanda, yang berujung pada genosida pada tahun 1994.
1.3. Intergrup
1.3.1. kelompok gender, di mana ketegangan terjadi antara gerakan feminis yang memperjuangkan hak perempuan dan norma patriarkal yang mendiskriminasi mereka.
1.4. Intrapersonal
1.4.1. - konflik nilai terjadi ketika individu menghadapi pertentangan antara nilai-nilai pribadi dan norma sosial. Contohnya, seseorang yang sangat menjunjung tinggi kejujuran merasa tertekan ketika diminta untuk berbohong demi melindungi seorang teman.
1.4.2. - konflik identitas muncul ketika individu meragukan identitas atau perannya, seperti seseorang yang merasa terjebak antara harapan keluarganya untuk mengejar karir tertentu dan aspirasi pribadinya untuk mengambil jalur yang berbeda.
2. Durasi
2.1. Jangka panjang
2.1.1. - konflik generasional muncul dari perbedaan pandangan antara generasi, seperti perdebatan berkepanjangan mengenai isu perubahan iklim antara generasi tua dan muda, di mana masing-masing kelompok memiliki prioritas dan pendekatan yang berbeda.
2.1.2. - konflik abadi adalah konflik yang berlangsung tanpa akhir yang jelas, seperti konflik Israel-Palestina, yang telah berlangsung selama beberapa dekade dengan berbagai upaya perdamaian yang belum membuahkan hasil.
2.2. Jangka Pendek
2.2.1. konflik sementara adalah konflik yang muncul dan hilang dalam waktu singkat, seperti perdebatan dalam rapat organisasi yang hanya berlangsung selama beberapa jam.
3. Menampilkan
3.1. Manifes
3.1.1. konflik yang jelas dan terlihat, di mana pihak-pihak yang terlibat secara terbuka menunjukkan ketegangan atau perbedaan. Contohnya adalah protes publik terhadap kebijakan pemerintah, seperti demonstrasi yang dilakukan oleh buruh untuk menuntut kenaikan upah. Di sini, ketidakpuasan dan tuntutan disampaikan secara langsung.
3.2. Laten
3.2.1. konflik yang mungkin tidak tampak secara langsung, tetapi ada potensi untuk berkembang menjadi konflik nyata. Misalnya, ketidakpuasan karyawan terhadap kebijakan manajemen yang tidak dikomunikasikan dengan jelas, yang bisa muncul menjadi masalah besar jika tidak ditangani.
4. Skala
4.1. Mikro
4.1.1. Ketegangan antara dua teman karena salah paham dalam komunikasi, seperti salah pengertian atas pernyataan satu sama lain.
4.2. Makro
4.2.1. Ketegangan antara kelompok masyarakat, seperti protes massa terhadap ketidakadilan sosial atau diskriminasi rasial, seperti gerakan Black Lives Matter.
5. Konteks
5.1. Politik
5.1.1. Perang antarnegara, Perang saudara, Terorisme, Pembunuhan politik, Kekerasan antarkomunitas, Kejahatan terorganisasi/Kartel, Pembersihan etnis, Genosida, dan Penindasan negara.
5.2. Organisasi
5.2.1. konflik saat mengerjakan pekerjaan, mulai dari pengutamaan prioritas, pembagian pekerjaan yang tidak sesuai beban, dan perbedaan ekspektasi
5.3. Budaya
5.3.1. Pertentangan Adat dan Modernitas di Kota-kota Besar, Budaya dalam Pekerjaan dan Tempat Tinggal, Gender dalam Budaya Tradisional.
5.4. Ekonomi
5.4.1. perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi yang dapat menyebabkan pekerjaan dan penurunan taraf hidup masyarakat.
5.5. Ideologi
5.5.1. Pemberontakan DI/TII, Pemberontakan PKI Madiun, Pemberontakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).
6. Dampak
6.1. Destruktif
6.1.1. Perang antara Suku Dayak dengan Suku Madura di Sampit yang menimbulkan banyak korban, Perang antara negara Palestina dan Israel yang tak kunjung usai, Perkelahian antarperguruan pencak silat yang sering terjadi di Jawa Timur.
6.2. Konstruktif
6.2.1. debat calon ketua OSIS, persaingan antar organisasi yang ada di sekolah sehingga masing-masing terpacu untuk meraih prestasi, konflik perumusan AD/ART organisasi tertentu, perdebatan orang tua dengan pihak sekolah kala rapat.
7. Motivasi/kebutuhan
7.1. Sumber daya
7.1.1. Wilayah perbatasan antara Argentina, Bolivia, dan Chili kaya akan litium
7.2. Kultural/Spiritual(nilai, pemikiran, prinsip)
7.2.1. - Konflik nilai terjadi ketika terdapat perbedaan keyakinan tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah. Contohnya adalah perbedaan pandangan antar generasi mengenai gaya hidup atau moralitas.
7.2.2. - Konflik pemikiran muncul saat ada perbedaan perspektif atau cara pandang terhadap suatu masalah, seperti perdebatan mengenai kebijakan sosial atau politik yang dipengaruhi oleh ideologi berbeda.
7.2.3. - konflik prinsip berakar pada perbedaan prinsip dasar yang tidak dapat dinegosiasikan, misalnya konflik antara kelompok yang memperjuangkan hak asasi manusia dengan pihak yang merasa prinsip mereka dilanggar. Masing-masing konflik ini seringkali muncul dalam konteks sosial dan budaya yang beragam.
7.3. Kebutuhan sosial(status, peran, kekuatan)
7.3.1. - Status merujuk pada kebutuhan individu untuk diakui dalam masyarakat atau kelompok. Contohnya, seseorang yang ingin diakui sebagai anggota terhormat di komunitasnya.
7.3.2. - Peran berhubungan dengan tanggung jawab atau tugas tertentu yang diemban dalam kelompok. Misalnya, seorang kepala keluarga yang memiliki peran sebagai pengambil keputusan dalam keluarga.
7.3.3. - Kekuatan mencakup kebutuhan akan pengaruh atau kontrol atas situasi dan orang lain. Contohnya, seorang manajer yang membutuhkan kekuasaan untuk memimpin dan membuat keputusan penting di tempat kerjanya. Ketiga aspek ini memengaruhi cara individu berinteraksi dalam masyarakat.
8. Penggunaan kekerasan
8.1. Bersenjata kecil
8.1.1. kekerasan politik atau teroris, contohnya serangan teroris menggunakan senjata ringan di tempat umum, seperti penembakan massal yang dilakukan oleh kelompok teroris di Paris pada 2015.
8.2. Bersenjata besar
8.2.1. kekerasan antar kelompok bersenjata besar, contohnya dalam perang saudara di Yaman, di mana milisi Houthi menggunakan senjata berat seperti RPG dan mortir melawan pasukan pemerintah.
8.3. Peperangan
8.3.1. perang antarnegara, yang melibatkan konflik bersenjata antara dua atau lebih negara, seperti Perang Dunia II, di mana negara-negara besar seperti Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Soviet saling berperang dengan menggunakan berbagai macam senjata, termasuk bom atom.
8.4. Tanpa Kekerasan
8.4.1. perlawanan sipil, yaitu tindakan warga negara melanggar hukum yang dianggap tidak adil tanpa kekerasan, seperti aksi mogok dan boikot yang dilakukan oleh Mahatma Gandhi dalam memperjuangkan kemerdekaan India dari Inggris.
9. Intensitas
9.1. Cepat
9.1.1. - pemboman, seperti bom di Oklahoma City pada 1995 yang hanya membutuhkan beberapa detik untuk meledak namun menghancurkan sebuah bangunan dan menewaskan banyak orang.
9.2. Lambat
9.2.1. - genosida perlahan, seperti yang dialami oleh etnis Rohingya di Myanmar, di mana pengusiran dan pembunuhan berlangsung secara sistematis selama bertahun-tahun.