1. Definisi
1.1. Senyawa basa organik yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen sebagai bagian dari cincin heterosikliknya
2. biosintesis
2.1. Prekursor
2.1.1. Asam amino adalah sumber utama atom nitrogen dalam alkaloid. Kerangka karbon dari asam amino sering tetap utuh meskipun terjadi dekarboksilasi.
2.1.2. Building block dari jalur asam asetat, sikimat atau metileritritolfosfat sering bergabung pada struktur alkaloid
2.2. Jalur biosintesis
2.2.1. Atom nitrogen ada yang berasal dari reaksi transaminasi dan kerangka karbonnya bisa berasal dari jalur asam asetat, sikimat, mevalonat, atau metileritritol fosfat.
2.3. Pseudoalkaloid
2.3.1. Istilah pseudoalkaloid kadang digunakan untuk membedakan alkaloid dari grup tersebut
3. sifat
3.1. Secara umum
3.1.1. basa
3.1.2. rasanya pahit
3.1.3. bersifat racun
3.1.4. mempunyaiaktifitas fisiologis yang menonjol
3.2. Fisikokimia
3.2.1. berbentuk basa tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik
3.2.2. BM100-900
3.2.3. Kristal memiliki titik lebur yang tajam, tanpa dekomposisi, biasanya di bawah 200°C
3.3. Fisika
3.3.1. berbentuk kristal
3.3.2. Padatan amort, contohnya emetin
3.3.3. berbentuk cair, contohnya nikotin dan konin
3.3.4. tidak berwarna, kecuali kolkisin dan berberine (kuning), betanin (merah), garamsanguinarin (merah tembaga)
3.4. Fisik
3.4.1. cair
3.4.1.1. tidak menganduk oksigen, contohnya nikotin, konin
3.4.2. kistal
3.4.2.1. mengandung oksigen, contohnya berberin, piperin
3.5. Kimia
3.5.1. mengandung oksigen, karbon nitrogen, hidrogen
4. klasifikasi
4.1. Sumber tumbuhan
4.1.1. Berdasarkan famili dan genus penghasil alkaloid, misalnya alkaloid opium dari Papaver somniverum.
4.2. Struktur molekul
4.2.1. Berdasarkan sistem cincin heterosiklik, misalnya alkaloid dengan cincin piridin, indol, atau purin.
4.3. Asalusul biogenetik (Biosintesis)
4.3.1. Berdasarkan prekursor, seperti ornithin, lisin, fenilalanin, asam nikotinat, asam antranilat, fenilalanin/tirosin, triptofan, histidin atau turunan non-asam amino.
4.4. Klasifikasi menurut Hegnauer
4.4.1. True alkaloid
4.4.1.1. Berdasarkan dari asam amino, bersifat basa, atom N ada pada cincin heterosiklik, contohnya atropin, morfin
4.4.2. Proto alkaloid
4.4.2.1. Berasal dari asam amino, bersifat basa, berupa amina sederhana dan atom N bukan merupakan bagian dari cincin heterosiklik, Contohnya efedrin, meskalin
4.4.3. Pseudo alkaloid
4.4.3.1. Memiliki karakteristik seperti alkaloid namun tidak berasal dari asam amino, bersifat kebasaan rendah, Contoh: - Aconitin (alkaloid diterpen) - Coniin (alkaloid dari jalur asetat)
5. isolasi
5.1. Ekstraksi dengan pelarut organik yang tidak campur air: kloroform, eter, metilen klorida dan toluen
5.2. Ekstraksi dengan pelarut organik yang dapat campur dengan air seperti etanol dan metanol
5.3. Ekstraksi dengan terlebih dulu dilakukan pengasaman
5.4. Pengendapan alkaloid dengan reagen pengendap alkaloid
6. identifikasi
6.1. sifat fisiko-kimia
6.1.1. Identifikasi dengan metode spektroskopi
6.1.2. Identifikasi dengan Single Crystal X-ray
6.2. sifat kimia
6.2.1. Reaksi pengendapan
6.2.2. Reaksi warna