Get Started. It's Free
or sign up with your email address
HIPOFISIS by Mind Map: HIPOFISIS

1. SINDROMA HIPOFISIS POSTERIOR

1.1. Sindrom hipofisis posterior yang secara klinis penting biasanya melibatkan ADH dan mengakibatkan diabetes inhipidus dan sekresi berlebihan ADH (sekretion of inaproppriatly high level of ADH).

1.2. Etiologi Diabetes Insipidus : Defisiensi ADH

1.2.1. Etiologi Sindrom of Inappropriately ADH (SIADH) secretion : Kelebihan ADH

1.3. Tanda dan Gejala Diabetes Insipidus : 1. Poliuria 2. Polidipsi

1.3.1. Tanda dan Gejala Sindrom of Inappropriately ADH (SIADH) secretion : 1. Hiponatremia 2. Edema otak, dan penurunan fungsi neurologik.

1.4. Akibat pengunaan obat → Hipofisis postarior terganggu → Menstimulasi kelenjar hipofisis → Produksi vasopresin meningkat → Mempengaruhi produksi hormon ADH → Meningkatkan sensitifitas tubulus renal → Pengeluaran ADH meningkat → SIADH

2. TUMOR SUPRASELLA HIPOTALAMUS

2.1. Neoplasma di tempat ini dapat menyababkan hipofungsi atau hiperfungsi hipofisis anterior, diabetes insibidus,atau kombinasi keduanya. Lesi yang diduga paling sering berperan adalah glioma (kadang timbul di kiasma) dan kranio faringioma

2.2. Tanda dan Gejala : 1. Defisiensi endokrin, misalnya retardasi pertumbuhan sedangkan pasien dewasa biasa nya datang dengan gangguan penglihatan. 2. Defisiensi hormon hipofisis, termasuk diabtes insipidus sering di jumpai.

2.3. Lesi hipotalamus anterior → keruskan nukleus suprakiasma → peningkatan antidiuretik hormon dan oksitosin → tidak muncul rasa haus

2.4. Etiologi : 1. Radiasi 2. Virus 3. Substansi-substansi Karsinogenik 4. Herediter

3. HIPOPITUITARISME

3.1. Hipopituitarisme adalah terjadi akibat kerusakan lobus anterior kelenjar hipofisis, juga merupakan komplikasi terapi radiasi pada bagian kepala dan leher.

3.2. Etiologi Hipopituitarisme Primer : 1. Tumor 2. Defek Kongenital 3. Infark Hipofisis 4. HIpofisektomi 5. Penyakit Granulomatosa (TB) 6. Autoimun

3.2.1. Etiologi Hipopituitarisme Sekunder : Defisiensi releasing hormone yang diproduksi oleh hipotalamus dan bisa bersifat idiopatik atau terjadi karena infeksi, trauma, ataupun tumor

3.3. Tanda dan Gejala : 1. Defisiensi Kortikotropin (kelemahan, rasa cepat lelah, penurunan berat badan, hipoglikemia puasa, perubahan fungsi mental, depigmentasi kulit, kerontokan rambut aksila dan pubis) 2. Defisiensi TSH (kenaikan berat badan, konstipasi, intolerasi hawa dingin, rasa cepat lelah, rambut yang kasar, proses berpikir yang lamban, retardasi pertumbuhan) 3. Defisiensi Gonadotropin (disfungsi seksual dan infertilitas) 4. Defisiensi ADH (Diabetes Insipidus) 5. Defisiensi Prolaktin (disfungsi laktasi/ginekomastia)

3.3.1. Malfungsi kelenjar hipofisis → sekresi hormon hipofisis anterior yang rendah → berkurangnya stimulasi organ target endokrin dan defisiensi hormon organ target.

3.4. Komplikasi : Kebutaan dan krisis adrenal