1. Tes Rorschach
1.1. dikembangkan oleh Hermann Rorschach (1921)
1.2. mengukur persepsi individu mengenai lingkungannya
1.3. Hasil Analisa berupa: - Emosi - Kognisi - Keterampilan Coping - Persepsi tentang relasi - Persepsi tentang diri individu
1.4. Fase
1.4.1. performance proper
1.4.1.1. tester menyajikan/menunjukkan 10 kartu bercak tinta kepada testi secara berurutan satu persatu dalam posisi tegak
1.4.1.2. Testi diberi kesempatan untuk memberikan respon atau jawaban secara spontan, tanpa bimbingan atau tekanan,
1.4.1.3. tester sebaiknya tidak memberikan intervensi terhadap jawaban yang diberikan testi
1.4.1.4. Hal-hal yang perlu dicatat oleh tester: 1. respon atau jawaban testi 2. waktu 3. posisi kartu
1.4.2. inquiry
1.4.2.1. Tujuannya untuk memperjelas jawaban, dirancang untuk mengungkap bagaimana testi sampai pada respon yang diberikan, sehingga dapat diberikan skor dengan tepat
1.4.2.2. tester mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat klarifikasi, tetapi tidak boleh mempengaruhi jawaban testi
1.4.2.3. Informasi yang harus diperoleh oleh tester: - lokasi dari bercak yang digunakan sebagai landasan memberikan jawaban - determinan yang digunakan, - isi atau content jawaban itu.
1.4.2.4. Step pengskoran inquiry:
1.4.2.4.1. inquiry lokasi
1.4.2.4.2. inquiry determinan
1.4.2.4.3. inquiry bentuk
1.4.2.4.4. inquiry gerakan
1.4.2.4.5. inquiry warna
1.4.2.4.6. inquiry untuk shading
1.4.3. analogy
1.4.3.1. Tahap ini bersifat opsional, artinya boleh dilaksanakan tetapi juga boleh tidak dilaksanakan, tergantung pada kondisi tes atau jawaban yang diberikan
1.4.3.2. Tahap analogy ini diberikan apabila tester menjumpai dua situasi dalam tes: 1. Ada "kartu kosong" atau ditolak testi. 2. Determinan atau lokasi tertentu muncul sangat sedikit/hanya satu, padahal bercak mempunyai fasilitas tersebut.
1.4.4. testing the limit
1.4.4.1. Tahap ini dilaksanakan apabila pada tahap-tahap sebelumnya testi tidak mampu memberikan jawaban- jawaban tertentu, yaitu:
1.4.4.1.1. tidak ada lokasi keseluruhan (W) atau sebagian besar (D)
1.4.4.1.2. tidak ada konsep manusia atau hewan sedang bergerak, skor M atau FM
1.4.4.1.3. tidak ada jawaban yang mengkombinasikan antara bentuk dan warna atau skor FC
1.4.4.1.4. tidak ada jawaban yang menggunakan shading atau skor mengandung c, K, k
1.4.4.1.5. tidak ada jawaban populer
1.4.4.1.6. Tidak ada jawaban pada satu kartu atau lebih (menolak untuk menjawab)
2. SSCT (Sack Sentences Complation Test)
2.1. dikembangkan oleh Joseph Sac dan Sidney Levy
3. MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)
4. EPPS (edward Personal Preference Schedule)
5. Tes grafis
6. Teknik verbal
7. Tes TAT (THEMATIC APPERCEPTION TEST)
7.1. didasari oleh teori kepribadian Henry Murray (1938)
7.2. meliputi serangkaian kartu bergambar hitam putih yang terdiri dari beragam karakter, situasi, dan objek.
7.3. Empat hal yang mendasar harus ada pada cerita setiap kartu: - Apa yang terjadi sebelumnya? - Apa yang terjadi pada saat ini? - Bagaimana pikiran dan perasaan tokoh? - Bagaimana akhir dari cerita?
7.4. konsep dasar
7.4.1. bahwa individu melakukan proyeksi pada karakter tokoh sehingga kemudian diperoleh motif-motif, kebutuhan, konflik dan perasaan yang tidak disadari