SOSIOLOGI
by Razaq Ahnaf Naufal
1. Bapak Sosiologi
1.1. 1. AUGUSTE COMTE (1798-1857) Menurut Auguste Comte, Sosiologi mempelajari statika sosial (social statics) yakni kajian terhadap tatanan sosial dan dinamika sosial (social dynamics) yaitu kajian terhadap kemajuan dan perubahan sosial. Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang didasarkan metode positif atau positivism. Itulah sebabnya, Sosiologi merupakan ilmu yang sama ilmiahnya dengan ilmu pengetahuan alam yang mendahuluinya. Sosiologi, menurut Auguste Comte, adalah ‘ratu ilmu-ilmu sosial’. Dalam anggapan Comte mengenai hierarki ilmu, Sosiologi bahkan menempati kedudukan teratas, melampaui Astronomi, Fisika, Kimia, dan Biologi.
1.2. 2. EMILE DURKHEIM (1858-1917)Menurut Emile Durkheim, pokok pembahasan Sosiologi adalah fakta-fakta sosial. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Dalam bukunya yang berjudul Rules of Sociological Method (1965), Durkheim mengatakan bahwa bunuh diri juga dapat disebabkan fakta sosial. • Altruistic suicide Integrasi sosial yang terlalu kuat (contohnya militer). • Egoistic suicide Integrasi sosial terlalu lemah (agama, keluarga, masyarakat kurang mengikat). • Anomic suicide Banyak orang bunuh diri karena masyarakat tidak memberi pegangan lagi bagi anggotanya.
2. Kegunaan Sosiologi
2.1. 1.Untuk pembangunan Sosiologi berguna untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian pembangunan
2.2. 2.Untuk penelitian Tanpa penelitian dan penyelidikan sosiologis tidak akan diperoleh perencanaan sosial yang efektif atau pemecahan masalah-masalah sosial dengan baik
3. Hakikat Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
3.1. 1.Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu pasti (eksakta) karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
3.2. 2.Sosiologi termasuk disiplin ilmu kategori, bukan merupakan disiplin ilmu normatif karena sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi.
3.3. 3.Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dalam perkembangannya sosiologi menjadi ilmu pengetahuan terapan (applied science).
3.4. 4.Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
3.5. 5.Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
4. Objek Kajian Sosiologi
4.1. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek : 1.Objek Material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri. 2.Objek Formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. 3.Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain. 4.Objek Agama Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.
5. Menurut Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut :
5.1. 1.Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
5.2. 2.Teoretis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
5.3. 3.Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
5.4. 4.Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
6. Pengertian
6.1. Sosiologi berasal dari dua kata Socius dapat diartikan sebagai “masyarakat atau kawan”, dan Logos yang dapat diartikan sebagai “berbincang atau berbicara”. Penjelasan tersebut diperluas lagi maka yang dimaksud Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan membahas kehidupan manusia di dalam masyarakat.