PPM

Find the right structure and content for your course and set up a syllabus

Lancez-Vous. C'est gratuit
ou s'inscrire avec votre adresse e-mail
PPM par Mind Map: PPM

1. Human Resource Management

1.1. Mengapa Sangat Penting?

1.1.1. Bisa menjadi sumber yang signifikan bagi keunggulan kompetitif

1.1.2. menjadi bagian penting dari strategi organisasi

1.1.3. meningkatkan kinerja organisasi

1.1.4. praktik kerja berkinerja tinggi

1.2. Faktor Eksternal

1.2.1. Serikat pekerja

1.2.2. Peraturan pemerintah

1.2.2.1. affirmative action (kebijakan khusus)

1.2.3. Tren Demografis

1.3. Representative Participation

1.3.1. work council

1.3.2. board representative

1.4. Mengidentifikasi dan menyeleksi karyawan yang kompeten

1.4.1. Perencanaan sumber daya alam

1.4.2. Penilaian saat ini

1.4.2.1. analisis pekerjaan

1.4.2.2. Deskripsi Pekerjaan

1.4.2.3. Spesifikasi pekerjaan

1.4.3. Rekrutmen dan Dekrutmen

1.4.3.1. Rekrutmen

1.4.3.1.1. Sumber-sumber

1.4.3.2. Dekrutmen

1.4.3.2.1. Opsi-opsi

1.4.4. Seleksi

1.4.4.1. Alat-alat seleksi

1.4.4.1.1. formulir aplikasi

1.4.4.1.2. Tes Tertulis

1.4.4.1.3. Tes Simulasi Kerja

1.4.4.1.4. wawancara

1.4.4.1.5. Investasi latar belakang

1.4.4.1.6. pemeriksaan fisik

1.5. Memberikan karyawan kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan

1.5.1. Orientasi

1.5.1.1. Orientasi unit kerja

1.5.1.2. Orientasi organisasi

1.5.2. Pelatihan Karyawan

1.5.2.1. Jenis-jenis Pelatihan

1.5.2.1.1. Umum

1.5.2.1.2. Khusus

1.5.2.2. Metode pelatihan

1.5.2.2.1. Metode pelatihan tradisional

1.5.2.2.2. Metofe pelatihan berbasis teknologi

1.6. Mempertahankan karyawan yang kompeten dan berkinerja baik

1.6.1. Metode penilaian karyawan

1.6.1.1. Menulis essay

1.6.1.2. Peristiwa penting

1.6.1.3. Skala penilaian grafis

1.6.1.4. BARS (Behaviorally Anchored Rating Scale)

1.6.1.5. Perandingan Multi Karyawan

1.6.1.6. MBO

1.6.1.7. Penilaian 360 derajat

1.6.2. Yang menentukan gaji dan manfaat

1.6.2.1. Jabatan dan kinerja karyawan

1.6.2.2. Jenis pekerjaan yang dilakukan

1.6.2.3. Jenis Bisnisnya

1.6.2.4. Serikat pekerja

1.6.2.5. Padat modal atau padat karya

1.6.2.6. filosofi manajemen

1.6.2.7. lokasi geografis

1.6.2.8. profitabilitas perusahaan

1.6.2.9. Ukusan perusahaan

1.7. Isu kontemporer

1.7.1. Perampingan (downsizing)

1.7.1.1. Tips

1.7.1.1.1. Berkomunikasi secara jujur dan terbuka

1.7.1.1.2. Mengikuti undang-undang yang mengatur manfaat atau uang pesangon

1.7.1.1.3. Menyediakan konseling/dukungan bagi karyawan yang masih bertahan

1.7.1.1.4. Merombak ulang peran karyawan berdasarkan latar belakang dan talenta masing-masing

1.7.1.1.5. Berfokus pada peningkatan semangat kerja

1.7.2. Pelecehan Seksual

1.7.3. Keanekaragaman angkatan kerja

1.7.4. Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan

1.7.5. Biaya SDM

1.7.5.1. Biaya perawatan kesehatan karyawan

1.7.5.2. Biaya rencana pensiun karyawan

2. Groups & Team

2.1. Groups

2.1.1. formal

2.1.1.1. Kelompok perintah

2.1.1.2. Kelompok tugas

2.1.1.3. Tim lintas fungsional

2.1.1.4. Tim Swakelola

2.1.2. informal

2.2. Tahapan perkembangan kelompok

2.2.1. Forming

2.2.1.1. fase pertama

2.2.1.2. fase kedua

2.2.2. Storming

2.2.3. Norming

2.2.4. performing

2.2.5. adjourning

2.3. Kondisi eksternal yang dibebankan terhadap kelompok

2.3.1. Sumber daya anggota kelompok

2.3.1.1. pengetahuan

2.3.1.2. keahlian

2.3.1.3. kemampuan

2.3.1.4. kepribadian

2.3.2. Struktur kelompok

2.3.2.1. Peran

2.3.2.2. Norma

2.3.2.3. Kesesuaian --> groupthink

2.3.2.4. Sistem status

2.3.2.5. ukuran kelompok --> kemalasan sosial

2.3.2.6. kesatuan kelompok

2.3.3. Proses kelompok

2.3.3.1. Pengambilan keputusan kelompok

2.3.3.1.1. teknik

2.3.3.2. Manajemen Konflik

2.3.3.2.1. Tiga pandangan konflik

2.3.3.2.2. Lima manajemen konflik

2.4. Tim Kerja

2.4.1. Jenis-jenis tim kerja

2.4.1.1. Tim pemecahan masalah

2.4.1.2. Tim kerja swakelola

2.4.1.3. Tim lintas fungsional

2.4.1.4. Tim maya

2.4.2. Menciptakan tim kerja yang efektif

2.4.2.1. tujuan yang jelas

2.4.2.2. keahlian yang relevan

2.4.2.3. rasa saling percaya

2.4.2.4. komitmen bersama

2.4.2.5. komunikasi yang baik

2.4.2.6. kemampuan berorganisasi

2.4.2.7. kepemimpinan yang sesuai

2.4.2.8. dukungan internal dan eksternal

2.4.3. Tantangan dalam mengelola tim

2.4.3.1. mengelola tim global

2.4.3.1.1. sumber daya anggotan kelompok dalam tim global

2.4.3.1.2. struktur kelompok

2.4.3.1.3. proses kelompok

2.4.3.1.4. peran manajer

3. Organizational Desain

3.1. Desain Organisasi

3.1.1. Spessialisasi kerja

3.1.2. Pembagian Departemen

3.1.2.1. Departementalisasi Konsumen

3.1.2.2. Departementalisasi Produk

3.1.2.3. Departementalisasi Fungsional

3.1.2.4. Departementalisasi Proses

3.1.2.5. Departementalisasi geografis

3.1.3. Ada Rantai Komando

3.1.3.1. Wewenang

3.1.3.2. Kesatuan Komando

3.1.3.3. Tanggung jawab

3.1.4. Adanya rentang kendali

3.1.5. Sentralisasi dan desentralisasi

3.1.5.1. Sentralisasi

3.1.5.1.1. Lingkungan kerja lebih stabil

3.1.5.1.2. Manajer level bawah kurang mampu dalam membuat keputusan

3.1.5.1.3. Manajer level bawah tidak mau memberikan suara dalam pengambilan keputusan

3.1.5.1.4. Keputusan biasanya relatif minor

3.1.5.1.5. Organisasinya besar

3.1.5.2. Desentralisasi

3.1.5.2.1. Lingkungan kerja lebih kompleks

3.1.5.2.2. Manajer level bawah mampu membuat keputusan

3.1.5.2.3. Manajer level bawah mau memberikan suara dalam pengambilan keputusan

3.1.5.2.4. Keputusan signifikan

3.1.5.2.5. Organisasinya tersebar secara geografis

3.1.6. Formalisasi

3.2. Struktur mekanik dan Organik

3.2.1. Mekanik

3.2.1.1. Spesialisasi tinggi

3.2.1.2. Departementalisasi kaku

3.2.1.3. Rantai komando jelas

3.2.1.4. Rentang kendali yang sempit

3.2.1.5. Sentralisasi

3.2.1.6. Formalisasi Tinggi

3.2.2. Organik

3.2.2.1. Tim lintas fungsional

3.2.2.2. Tim lintas hierarkis

3.2.2.3. Informasi mengalir bebas

3.2.2.4. Rentang kendali luas

3.2.2.5. Desentralisasi

3.2.2.6. Formalisasi rendah

3.3. Faktor-faktor kontingensi

3.3.1. Variabel Kontingensi

3.3.1.1. Strategi dan Struktur

3.3.1.2. Ukuran dan Struktur

3.3.1.3. Teknologi dan Struktur

3.3.1.4. Ketidakpastian Lingkungan dan Struktur

3.4. Traditional Design

3.4.1. Simple Structure

3.4.1.1. Kekurangan

3.4.1.2. Kelebihan

3.4.2. Functional Structure

3.4.2.1. Kekurangan

3.4.2.2. Kelebihan

3.4.3. Divisional Structure

3.4.3.1. Kekurangan

3.4.3.2. Kelebihan

4. Contemporary Organizational Design

4.1. Contemporary Organizational Design

4.1.1. Team Structure

4.1.1.1. Kelebihan

4.1.1.2. Kekurangan

4.1.2. Matrix Project Strukture

4.1.2.1. Kelebihan

4.1.2.2. Kekurangan

4.1.3. Boundaryless Structure

4.1.3.1. Kelebihan

4.1.3.2. Kekurangan

4.1.4. Learning Structure

4.1.4.1. Kelebihan

4.1.4.2. Kekurangan

4.2. Organizing for colaboration

4.2.1. Internal Collaboration

4.2.1.1. Cross-Functional Teams

4.2.1.2. Task Force

4.2.1.3. Communities of practice

4.2.2. External Collaboration

4.2.2.1. Open Innovation

4.2.2.2. Strategic partnership

4.3. Flexible work Arrangement

4.3.1. Telekomuting

4.3.2. Penyempitan hari kerja

4.3.3. Jam Kerja yang fleksibel

4.3.4. Berbagi pekerjaan

4.3.5. pekerja kontingen