Adaptif

Workshop Fasilitator Latsar 2022

Começar. É Gratuito
ou inscrever-se com seu endereço de e-mail
Adaptif por Mind Map: Adaptif

1. Adaptif dalam konteks organisasi pemerintah

1.1. 1. Tantangan yang dihadapi

1.1.1. a. Distrust (ketidakpercayaan)

1.1.2. b. Doubt (Keraguan)

1.1.3. 3. Dessent (Perbedaan pendapat)

1.2. 2. Pemerintahan yang adaptif

1.2.1. 1. Menghubungkan individu, organisasi, dan lembaga

1.2.2. 2. Indikator

1.2.2.1. a. Pengembangan SDM yang adaptif

1.2.2.2. b. Penguatan organisasi adaptif

1.2.2.3. c. Pembaharuan institusi adaptif

1.3. 3. Pemerintahan dalam putaran perubahan yang dinamis

1.3.1. a. Berpikir ke depan (Think ahead)

1.3.2. b. Berpikir lagi (Think again)

1.3.3. c. Berpikir lintas (Think across)

1.4. 4. Pemerintah sebagai organisasi tangguh

1.4.1. Racun dari kinerja masa lalu

1.4.1.1. 1. Sukses tinggi

1.4.1.2. 2. Performa biasa saja

1.4.1.3. 3. Performa sangat render

1.4.2. Sisu (keuletan)

1.4.2.1. 1. Kecerdasan organisasi

1.4.2.2. 2. Sumberdaya

1.4.2.3. 3. Desain

1.4.2.4. 4. Adaptasi

1.4.2.5. 5. Budaya

2. Memahami Adaptif

2.1. 1. Uraian Materi

2.1.1. 1. Kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan

2.1.2. 2. Adaptif adalah mud menyesuaikan diri degna keadaan (KBBI)

2.2. 2. Kreativitas dan inovasi

2.2.1. 1. Pada umumnya istilah kreativitas dan inovasi kerap diidentikkan satu sama lain. Selain karena saling beririsan yang cukup besar, kedua istilah ini memang secara konteks boleh jadi mempunyai hubungan kausal sebab-akibat

2.2.2. 2. Kreatif masuk kosa kata lebih Rahul dari inovasi. Pada awalnya Creator (atau Tuhan) menjelaskan sifat pencipta.Kemudian melunak menjadi menemukan, yang karakteristiknya menjadi serupa dengan inovasi.

2.2.3. 3. Kreatif berbeda dengan kritis.

2.2.4. 4. Dimensi kreativitas

2.2.4.1. a. Fluency (kelancaran / kepasihan)

2.2.4.2. b. Flexibility (fleksibilitas)

2.2.4.3. c. Elaboration (elaborasi)

2.2.4.4. d. Originality (Orsinilitas)

2.3. 3. Organisasi adaptif

2.3.1. Fondasi

2.3.1.1. 1. Lanskap (landscape)

2.3.1.1.1. Unsur lanskap terkait dengan bagaimana memahami adanya kebutuhan organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan strategis yang berubah secara konstan

2.3.1.2. 2. Pembelajaran (learning)

2.3.1.2.1. Unsur pembelajaran yang terdiri atas elemen elemen adaptive organization yaitu perencanaan beradaptasi, penciptaan budaya adaptif, dan struktur adaptasi.

2.3.1.3. 3. Kepemimpinan (Leadership)

2.3.1.3.1. unsur kepemimpinan yang menjalankan peran penting dalam membentuk adaptive organization.

2.3.2. Organisasi Bürokrasi dan Organisasi Adaptif

2.3.2.1. 1. Organisasi birokrasi cenderung mekanistik bercirikan yang otoritas atau kewenangan yang tersentralisasi atau diselenggarakan oleh kelompok kecil dalam level elit organisasi

2.3.2.2. 2. Organisasi yang adaptif akan lebih cenderung menyebarkan fungsi kewenangan ke berbagai lini organisasi.

2.3.3. Penerapan budaya organisasi berkinerja tinggi (6 ciri)

2.4. 4. Adaptif sebagai nilai dan budaya ASN

2.4.1. Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima perubahan

2.4.2. Nilai adaptif tercermin dari kemampuan respon organisasi dalam mengadaptasi perubahan

2.4.3. Bahaya terbesar sewaktu organisasi menghadapi goncangan, bukanlah pada besarnya goncangan yang sedang dihadapi, melainkan pada penggunaan pengetahuan yang kedaluwarsa (Peter Drucker, 1959)

2.4.3.1. 1. Pegawainya harus mengasah pengetahuannya (Personal Mastery)

2.4.3.2. 2. Pegawainya harus terus berkomunikasi agar tercapai persepsi yang sama (Shared Vision)

2.4.3.3. 3. Pegawainya memiliki mental model realties organisasi (Mental Model)

2.4.3.4. Pegawainya selalu bersinergi sesamanya (Team Learning)

2.4.3.5. Pegawainya harus berpikir sitematik (Team Learning)

2.4.4. Penerapan Budaya adaptif di sektor Publik dengan tujuan untuk memastikan dan meningkatkan kinerja pelayanan publik, dengan ciri-ciri:

2.4.4.1. 1. Dapat mengantisipasi dan beradaptas dengan perubahan lingkungani

2.4.4.2. 2. Mendorong aiwa kewirausahaan

2.4.4.3. 3. Memanfaatkan peluang peluang yang berubah rubah

2.4.4.4. 4. Memperhatikan kepentingan-kepentingan dari instais mitra, Masyarakat dsb

2.4.4.5. 5. Terkait dengan kinerja organisasi

2.4.5. Ciri Ciri berkemampuan atau berkarakter adaptif

2.4.5.1. 1. Ekspremen orang yang beradaptasi

2.4.5.2. 2. Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan

2.4.5.3. 3. Memiliki Sumber daya

2.4.5.4. 4. Selalu berpikir ke depan

2.4.5.5. 5. Tidak mud mengeluh

2.4.5.6. 6. Tidak mudah menyalahkan

2.4.5.7. 7. Tidak Kendari popularitas

2.4.5.8. 8. Memiliki rasa ingin tahu

2.4.5.9. 9. Beradaptasi

2.4.5.10. 10. Memperhatikan sistem

2.4.5.11. 11. Membuka Lukiran

2.4.5.12. 12. Memahami apa yang sedang diperjuangkan

3. Studi kasus adaptif

3.1. 1. Visi Indonesia 2045 (Visi Indonesia emas)

3.1.1. 1. Tantangan Demografi Global

3.1.2. 2. Tantangan urbanises global

3.1.3. 3. Tantangan perdagangan internasional

3.1.4. 4. Tantangan perubahan geoekonomi global dan geopolitik

3.1.5. 5. Tantangan Perubahan Iklim

3.1.6. 6. Tantangan perkembangan teknologi

3.2. 2. Aplikasi peduli lindungi

3.2.1. PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan untuk menghentikanpenyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).

3.3. 3. Kasus Blackberry dan Nokia

3.3.1. 1. Blackberry mundur dari pasar Karena mengetahui Masyarakat pengguna handphone lebih menyukai telpon seluler berbasis android atau IoS

3.3.2. 2. Nokia adalah contoh organisasi yang tidak adaptif. Dalam Bahasa organisasi, perusahaan ini mengalami learning disability atau ketidakmampuan belajar

4. Mengapa Adaptif (Merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya)

4.1. 1. Perubahan lingkungan strategis

4.1.1. Lingkungan strategis (ipoleksusbudhankam) di tingkat global, regional maupun nasional yang kompleks dan terus berubah adalah tantangan tidak mudah bagi praktik-praktik administrasi publik, proses-proses kebijakan publik dan penyelenggaraan pemerintahan ke depan

4.2. 2. Kompetesi di sektor publik

4.2.1. Daya Saing antar negera dan antar Provinsi dalam ipoleksusbudhankam harus diikuti oleh kompetesi di sektor publik. Pemenangnya akan mendekte yang kalah

4.3. 3. Komitmen mutu

4.3.1. Upaya memberikan Pelayanan bermutu kupada Masyarakat mesih terkendala oleh:

4.3.1.1. 1). Kasus korupsi, yang mengindikasikan pelayanan pemerintah tidak efisien

4.3.1.2. 2). Kasus terbengkalainya pembangunan berbagai sarana sebagai gambaran pemerintahan kurang efektif

4.3.1.3. 3). Pelaksanaan tugas cendrung bersifat rule driven mengindikasikan tidak adanya kreativitas

4.3.1.4. 4). Keluhan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik menggambarkan belum bermutunya pelayanan

4.4. 4. Perkembangan teknologi

4.4.1. Perkembangan teknologi Informasi sepeti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), big data, otomasi dan lain lain

4.5. 5. Tantangan praktik Administrasi publik

4.5.1. Birokrasi dipaksa untuk merubah cara Kerja untuk mengimbangi tuntutan perubahan.

4.5.2. New public management dan New public service lebih memperhatikan peran dan kebutuhan masyarakat dibandingkan Old public administration yang lebih didominasi peran negara

4.5.3. Kasus Amerika Serikat

4.5.3.1. 1. Melindungi dan memajukan demokrasi (4 butir)

4.5.3.2. 2. Memperkuat Pembangunan sosial ekonomi (4 butir)

4.5.3.3. 3. Memastikan kelestarian lingkungan (2 butir)

4.5.3.4. 4. Mengelola perubahan teknologi (2 butir)

4.5.4. Karakteristik lingkungan - VUCA

4.5.4.1. a. Volatility

4.5.4.2. b. Uncertainty

4.5.4.3. c. Complexity

4.5.4.4. d. Ambiguity

4.5.5. Infrastruktur pelayanan dan mindset pelayanan

4.5.5.1. Good governance rather then Good Government

5. Panduan Perilaku Adaptif

5.1. Salah satu praktik perilaku adaptif

5.1.1. 1. Hadapi Volatility dengan Vision

5.1.2. 2. Hadapi Uncertainty dengan Understanding

5.1.3. 3. Hadapi Complexity dengan Clarify

5.1.4. 4. Hadapi Ambiguity dengan Agility

5.2. Perilaku adaptif Lembaga / organisasi

5.2.1. 1. Perusahaan yang adaptif

5.2.1.1. a. Manager sangat memperhatikan seluruh konstituen mereka

5.2.1.2. b. Manager sangat memperhatikan pelanggan

5.2.2. 2. Perusahaan tidak adaptif

5.2.2.1. 1. Manager cendrung tertutup, politics dan biroratis

5.2.2.2. 2. Manager lebih memperhatikan diri sendiri dan Kelompok terdekatnya

5.2.3. 3. Tipe budaya organisasi

5.2.3.1. 1. Budaya adaptif, bersifat fleksibel dan eksternal

5.2.3.2. 2. Budaya misi, bersifat stabil dan eksternal

5.2.3.3. 3. Budaya klan, bersifat fleksibel l dan internal

5.2.3.4. 4. Budaya bbirokratik, bersifat stabil dan internal

5.3. Perilaku adaptif individual

5.3.1. 1. Faktor perkembangan teknologi

5.3.2. 2. Faktor resesi global

5.3.3. 3. Bonus demografi

5.4. Panduan membangun organisasi adaptif

5.4.1. 1. Membuat Tim yang diarahkan sendiri

5.4.2. 2. Menjembati silo melalui keterlibatan karyawan

5.4.3. 3. Menciptakan tempat di mana karyawan dapat berlatih berpikir adaptif

5.4.3.1. a. Landscape

5.4.3.2. b. Learning

5.4.3.3. c. Leadership