KEWIRAUSAHAAN

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
KEWIRAUSAHAAN by Mind Map: KEWIRAUSAHAAN

1. Resiko spekulatif

1.1. Resiko sistematik

1.2. Resiko spesifik

2. Dalam Al-Qur’an surat Al-Insyira: 5-6, Allah berfirman, فان مع العسر يسرا(۵) ان مع العسر يسرا(٦) “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

3. Kewirausahaan dan perencanaan bisnis

3.1. Konsep Islam Tentang Kewirausahaan

3.1.1. Semangat kewirausahaan diantaranya terdapat dalam QS. Al-Jumu’ah:10 : فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلوةُ فَانْتَسِرُوْا فِي الاَرْضِ وابْتَغُوْامِنْ فَضْلِ اللّهِ وَاذْكُرُوا اللّهَ كَثِيْرًا لّعَلّكُمْ تُفْلِهُوْنَ Terjemahan : Apabila shalat telah dilaksanakan maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia ALLAH dan ingatlah ALLAH banyak-banyak agar kamu beruntung (QS. Al-Jumu’ah (62): 10).

3.1.2. Cara rasulullah berwirausaha

3.1.2.1. Kejujuran

3.1.2.1.1. Tekun

3.1.2.2. Sistematis

3.1.2.2.1. Tentatif

3.2. Kewirausahaan

3.2.1. CIRI  – CIRI  DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

3.2.1.1. Motivasi berpartisipasi

3.2.1.1.1. Kemandirian

3.3. PERENCANAAN BISNIS

3.3.1. Fungsi dan Manfaat Perencanaan Bisnis

3.3.1.1. Wadah

3.3.1.1.1. Alat kontrol

3.3.2. Aspek aspek perencanaan bisnis

3.3.2.1. Aspek pemasaran

3.3.2.1.1. Aspek produksi

3.3.3. Unsur unsur perencanaan bisnis

3.3.3.1. Rencana

3.3.3.1.1. Usulan

3.3.4. Isi Rencana Usaha

3.3.4.1. a. Tampilan Cover

3.3.4.2. b. Pendahuluan

3.3.4.2.1. 1). Rangkuman kegiatan

3.3.5. Analisa SWOT

3.3.5.1. Internal

3.3.5.1.1. Eksternal

4. Manajemen Produksi

4.1. Penentuan lokasi perusahaan

4.1.1. 1. Kriteria subjektif

4.1.1.1. 2. Kriteria objektif

4.2. Sistem produksi

4.2.1. Energi

4.2.2. Material

4.2.3. Tenaga kerja

4.2.4. Modal

4.2.5. Informasi

4.3. Rancangan pabrik dan sistem produksi

4.3.1. 1. Rancangan produksi

4.3.2. Rancangan proses

4.3.3. Rancangan posisi tetap

4.4. Pengaturan proses produksi

4.4.1. Sistem produksi intermiten

4.4.1.1. Sistem produksi continuous

4.4.1.1.1. Proses produksi pelayanan

4.5. Perencanaan jumlah produksi dan penentuan standar

4.5.1. Penghitungan forecast

4.5.1.1. Dasar perhitungan

4.5.1.1.1. Penentuan standar kerja

4.6. Pengelolaan dalam kegiatan operasi

4.6.1. Pengaturan bahan baku

4.6.1.1. Keputusan operasi

4.7. Pengawasan kegiatan operasi

4.7.1. Pembelian bahan baku

4.7.2. Pengawasan persediaan bahan baku

4.7.3. Routing

4.7.4. Penjadwalan

4.7.5. Pengawasan kualitas

5. Manajemen lay out (Tata letak)

5.1. Manfaat

5.1.1. 1. Meningkatkan jumlah produksi

5.1.2. Mengurangi waktu tunggu

5.1.3. Manfaat proses pemindahan barang

5.1.4. Penghematan penggunaan ruangan

5.1.5. Efisien penggunaan fasilitas

5.1.6. Mempersingkat waktu proses

5.1.7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja

5.1.8. Mengurangi kesimpangsiuran

5.2. Macam macam layout

5.2.1. Layout proses

5.2.2. Layout produk

5.2.3. Layout kelompok

5.2.4. Lay out posisi tetap

5.2.5. Layout bentuk U

5.3. Prinsip prinsip dasar penyusunan layout

5.3.1. Integritas secara total

5.3.2. Jarak perpindahan bahan paling minimum

5.3.3. Memperlancar aliran kerja

5.3.4. Kepuasan keselamatan kerja

5.3.5. Fleksibilitas

6. Manajemen SDM

6.1. Allah mencerminkan SDM dalam kitabnya

6.1.1. Berlomba lomba dalam kebaikan (QS AL-Baqoroh: 148)

6.1.2. Mengembangkan pola pikir dengan mempertimbangkan kebaikan atau keburukan tentang suatu hal tertentu /ijtihad (Al-Baqoroh:219)

6.2. Tujuan SDM

6.2.1. Meningkatkan produktivitas

6.2.2. Bertanggung jawab

6.2.3. Secara strategis, sosial dan etika

6.3. Sasaran manajemen SDM

6.3.1. Sasaran perusahaan atau korporasi

6.3.2. Sasaran fungsional

6.3.3. Sasaran sosial

6.3.4. Sasaran pribadi karyawan

6.4. Fungsi manajemen SDM

6.4.1. Funsi manajerial

6.4.1.1. Fungsi operasional

6.5. Model manajemen SDM

6.5.1. Model klerikal

6.5.1.1. Model hokum

6.5.1.1.1. Model finansial

6.6. Proses manajemen SDM

6.6.1. 1. Perencanaan SDM

6.6.1.1. 2. Rekrutmen

6.6.1.1.1. 3. Seleksi

7. Konsep Penetapan harga

7.1. Penetapan harga berdasarkan hadits

7.1.1. Sesungguhnya Allah-lah yang menentukan harga,yang mencabut, yang membentangkan, dan yang memberi rezeki. Saya sungguh berharap dapat bertemu Allah dalam keadaan tidak seorang pundari kalian yang menuntut kepadaku karena kezaliman dalam darah dan harta.  (HR.Ahmad, Abu Daud, Tirmidz, Ibnu Majah, Darami, dan Abu Yakla).[3]

7.1.2. Harga yang adil menurut Ibnu Taimiyah adalah : “Nilai harga dimana orang-orang menjual barangnya dan diterima secara umum sebagai hal yang sepadan dengan barang yang dijual ataupun barang-barang yang sejenis lainnya di tempat dan waktu berbeda.”[5]

7.2. Tujuan penetapan harga

7.2.1. Memaksimalkan laba

7.2.2. Meraih pangsa pasar

7.2.3. Pengembalian modal

7.2.4. Mempertahankan pangsa pasar

7.2.5. Tujuan stabilisasi harga

7.2.6. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan

7.3. Metode penetapan harga

7.3.1. Penetapan harga berdasarkan biaya

7.3.2. Penetapan harga berdasarkan harga pesaing/kompetitor

7.3.3. Penetapan harga berdasarkan permintaan

7.4. Strategi leasing

7.4.1. Tujuan

7.4.1.1. Untuk meningkatkan pertumbuhan pasar dengan menarik pelanggan yang tidak mampu membeli sekaligus

7.4.1.2. Untuk merealisasikan laba jangka panjang yang lebih besar, karena biaya produksi diamortisasikan secara penuh

7.4.1.3. Untuk meningkatkan aliran kas

7.4.1.4. Agar dapat memperoleh aliran laba yang stabil

7.4.1.5. Untuk menghindari risiko kerugian akibat keusangan teknologi

8. Manajemen pemasaran

8.1. Kelompok pemasaran

8.1.1. Pasar konsumen

8.1.2. Pasar industrial

8.1.3. Pasar reseller

8.1.4. Pasar pemerintah

8.1.5. Pasar internasional

8.2. Konsep dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran

8.2.1. 1. Produksi

8.2.1.1. 2. Produk

8.2.1.1.1. 3. Penjualan

8.3. Fungsi manajemen pemasaran

8.3.1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan

8.3.2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen

8.3.3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang

8.4. Tujuan manajemen pemasaran

8.4.1. 1. Jangka pendek

8.4.1.1. 2. Jangka menengah

8.4.1.1.1. 3. Jangka panjang

8.5. Kegiatan manajemen pasar

8.5.1. Mengetahui kebutuhan dan minat khusus pasar

8.5.2. Menciptakan dan menjamin adanya produk yang memenuhi kebutuhan pasar

8.5.3. Menciptakan dan memelihara pasar dari produk

9. Manajemen Resiko

9.1. Klasifikasi resiko

9.1.1. Resiko murni

9.2. Faktor faktor penyebab timbulnya Resiko

9.2.1. 1. Perubahan

9.2.2. 2. Kesalahan strategi dan perencanaan

9.2.3. 3. Keputusan yang tidak tepat menimbulkan kejadian diluar renca

9.2.4. 4. Persiapan yang kurang matang

9.2.5. 5. Kelengahan pribadi atau penanggung jawab

9.3. Prinsip-prinsip Resiko

9.3.1. 1. Transparansi

9.3.2. 2. Pengukuran yang akurat

9.3.3. 3. Informasi berkualitas yang tepat waktu

9.3.4. 4. Diversifikasi

9.3.5. 5. Independensi

9.3.6. 6. Pola keputusan yang disiplin

9.3.7. 7. Kebijakan

9.4. .واعلم ان النصرمع الصبر وان الفرح مع الكرب وان مع العسر يسر (رواه الترمذى) “… Ketahuilah bahwa bersama kesabaran ada kemenangan, bersama kesusahan ada jalan keluar, bersama kesulitan ada kemudahan.” (HR Tirmidzi)

9.5. Menurut Al-Quran dan hadist

9.5.1. Firman Allah dalam surat Luqman ayat 34: وما تدري نفس ماذا تكسب غدا “…dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa-apa yang diusahakannya besok…” (QS Luqman: 34).

9.5.2. اذا ارادت ان تفعل امرا فتدبر عاقبته فان كان خيرا فامض وان كان شرا فانته (رواه ابن المبارك) “Jika engkau ingin mengerjakan suatu pekerjaan maka pikirkanlah akibatnya, maka jika perbuatan tersebut baik, ambillah dan jika perbuatan itu jelek, maka tinggalkanlah.”