1. Pemasangan Tiang Cara penanaman Tiang besi diantaranya sebagai berikut: 1. Buat lubang untuk penanaman tiang dengan ukuran sebesar diameter tiang ditambah 5 cm disekelilingnya dan dengan kedalaman 1/5 panjang tiang. 2. Tiang didirikan tegak lurus ditengah-tengah lubang, kemudianlubang ditimbun dengan tanahbekas galian dan dipadatkan. 3. Penanaman Tiang dilakukan diantara persil atau tempat yang tidak mengganggu ketertiban umum dan juga diperhitungkan estetikanya. 4. Untuk mencegah korosi, pada bagian tiang yang berada kurang lebih 30 cm diatas dan dibawah permukaan tanah, harus dicor beton (voetstoek).
2. Instalasi Kabel Aerial • Instalasi Kabel Aerial adalah pemasangan jaringan kabel dimana kabel digantung atau ditambatkan pada tiang. Ada yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut: - Persyaratan Lokasi Tiang - Persyaratan Pemasangan - Perangkat pada Tiang - Pemasangan Tiang - Pemasangan Temberang
2.1. Instalasi Kabel Udara (Aerial) Keuntungan, diantaranya : - Biaya pemasangan relatif murah. - Pemeliharaan dan penanggulangan gangguan lebih mudah dan cepat. - Sesuai untuk kabel kapasitas kecil dalam pemasangan atau instalasi.
3. Material Instalasi Kabel Atas Tanah: - Kabel Udara - Tiang Telepon - Sekang Ulir - Baut 5/8 inch - Isolasi PVC - Besi Sekang / Pole Strep
3.1. * Tiang digunakan sebagai tempat bertumpu atau tempat menambatkan kabel atas tanah sehingga aman dari kemungkinan gangguan mekanik.
3.1.1. Macam – macam tiang/tumpuan yang digunakan : - TIANG BESI Tiang yang harus digunakan harus sesuai dengan STEL- L-003, STEL-L-018, STEL-L-019 dan STEL-L-020. - TIANG KAYU Tiang kayu terdiri dari dua macam yaitu tiang kayu bentuk balok (penampang segi empat) dan bentuk silindris (penampang bulat) serta terbuat dari jenis kayu kelas I (Jati, Rasamala, Kayu Besi) - TIANG BETON Tiang beton yang dipergunakan adalah tiang beton pra tekan berpenampang bulat yang terdiri dari beberapa ukuran. Tiang jenis ini sangat cocok dipergunakan untuk daerah rawan korosi. Spesifikasi tiang beton mengacu pada STEL-L- 022, STEL-L-023 & STEL-L- 024 Sekang Ulir / Spanwartel Spanwartel yang digunakan untuk instalasi memiliki ukuran ½ inch atau 3/8 inch. - BAUT 5/8 INCH Baut 5/8 inch memiliki panjang 120 mm dengan kepala persegi ukuran 20 x 20 x 13 mm. - Isolasi PVC atau Kawat Ikat 0,8 mm. Isolasi dililitkan pada kabel udara di kedua sisi sebagai penahan pemisah / split stopper. - BESI SEKANG / POLE STREP Pole strep memiliki ukuran diameter 75 mm , tebal 5 mm, dan lebar 40 mm.
4. Perkakas Instalasi Kabel Udara Perkakas yang digunakan dalam instalasi kabel udara yaitu : 1. Rol kabel Udara Dipasang pada Pemasangan rol pada setiap tiang sedapat mungkin 20 cm sampai dengan 30 cm lebih tinggi dari penjepit kabel. 2. Tali Penarik Kabel Udara Tali penarik Kabel Udara diameter ½ inchi terbuat dari baja. Sebaiknya panjang tali penarik melebihi jarak dari satu gawang dan tidak ada sambungannya. 3. Alat anti pulir dapat menyerap puliran yang berasal dari tali penariknya sendiri. Konstruksi dari alat anti pulir terdiri dari counter weight dan counter twist. 4. Katrol diperlukan untuk penarikan kabel bila membutuhkan daya tarik yang kuat / tinggi. Biasanya alat ini disebut Tackel, dimana disamping alat tersebut dapat juga menggunakan tirfor. 5. Dongkrak Kabel Dongkrak kabel digunakan sebagai penyangga haspel kabel pada ketinggian tertentu dan melepas kabel pada waktu penarikan. Tinggi haspel di atas dongkrak adalah 10 cm dari permukaan tanah.
5. Perkakas atau alat kerja sebelum digunakan sebaiknya: 1. Pergunakan alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan 2. Pastikan bahwa perkakas yang akan digunakan dalam kondisi baik dan tidak ada kekurangan kelengkapannya 3. Pergunakan alat pelindung diri bagi pekerjaan- pekerjaan yang berbahaya.
6. Yang harus diperhatikan saat memasang keselamatan kerja : - Instalasi fasilitas keselamatan kerja harus dilakukan dengan benar untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu fasilitas keselamatan kerja tidak boleh dicabut selama proyek kerja masih berlangsung. - Papan peringatan dan safety cones harus berukuran besar dan menggunakan lampu. - Papan peringatan dapat dipasang pada jarak 50-100 m dari lokasi konstruksi - Karena waktu memasang dan mencabut fasilitas keselamatan kerja sangat berbahaya, maka harus ada orang yang mengatur lalu lintas dan dalam waktu yang secepatnya. - Setelah fasilitas keselamatan kerja dipasang, pastikan fasilitas-fasilitas tersebut dapat bekerja dengan baik.
6.1. Keselamatan Kerja pada Jaringan Atas Tanah Dalam keselamatan kerja, pemahaman yang perlu dilakukan oleh petugas adalah : - Langkah-langkah atau aturan-aturan keselamatan kerja yang baik dan benar - Menghindarkan hal-hal yang dapat menyebabkan kecelakaan atau yang membahayakan - Bekerja tidak terburu-buru, teliti dan hati-hati.
6.2. Tujuan pemasangan papan peringatan/pengaman adalah : - Papan peringatan dipasang agar pengemudi dan pejalan kaki dapat mengetahui bahwa sedang ada konstruksi. - Papan peringatan dipasang agar lalu lintas dan pekerjaan konstuksi semuanya berjalan dengan lancar. - Fasilitas keamanan kerja dipasang terutama untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
6.2.1. Dalam instalasi tiang untuk jaringan akses tembaga atas tanah dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu : 1. Penanaman Tiang Besi 2. Penanaman Tiang Beton 3. Penanaman Tiang Kayu
7. Persyaratan Lokasi Tiang a. Lokasi tiang tidak boleh mengganggu pejalan kaki atau kendaraan. b. Penempatan tiang diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu estetika pemandangan dan keindahan. c. Umumnya jarak antar tiang, untuk dalam kota sekitar 40 meter dan untuk luar kota sekitar 50 meter. d. Pemasangan tiang diusahakan di batas persil (batas antara 2 kavling tanah/rumah yang berdampingan).
7.1. Persyaratan Pemasangan Perangkat pada Tiang Persyaratan pemasangan perangkat di Tiang diantaranya sebagai berikut: a. Tiang tempat pemasangan kabinet/perangkat harus kuat dan cukup menahan beban perangkat bila perlu dipakai tiang ganda, berat maksimum pemasangan perangkat di tiang adalah 75 kg. b. Kabel bawah tanah yang menuju perangkat agar terhindar gangguan eksternal sehingga harus diberi pipa pelindung (Riser Pipe) dari besi dan di klem kepada Tiang, tinggi pipa pelindung dari permukaan tanah adalah 3 meter. c. Bagian bawah Tiang yang ditanam harus dicor dengan ketinggian dan kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. d. Pembuatan pondasi dilaksanakan sebelum perangkat dipasang dan harus benar benar kering sebelum dipakai. e. Tinggi tiang yang dapat dipakai minimal 7 meter, sedangkan tinggi perangkat dari atas tanah minimal 4,2 meter
7.1.1. • Penanaman Tiang Besi : - Membuat lubang untuk untuk penanaman tiang dengan ukuran sebesar diameter tiang ditambah 5 cm disekelilingnya dan dengan kedalaman 1/5 panjang tiang. - Tiang didirikan tegak lurus ditengah-tengah lubang, kemudian lubang ditimbun dengan tanah bekas galian dan dipadatkan. - Tiang dicat dengan cat besi warna hitam dan ban warna perak (gbr. No 2.10).
7.1.1.1. Cara Pembuatan Kaki Beton (Voetstuk) : - Memasang cetakan kaki beton untuk tiang (gambar. No 2.11) - Cetakan kaki beton dicor beton dengan campuran semen : pasir : koral = 1 : 2 : 3. - Tinggi kaki beton tersebut adalah 60 cm, yaitu 30 cm di atas dan 30 sm di bawah permukaan tanah atau 40 cm di atas dan 20 cm di bawah permukaan tanah. - Setelah beton kering dan cetakan dibongkar, kemudian ditimbun tanah dan diratakan. Bagian yang berada diatas permukaan tanah diplester halus, permukaannya dibuat landai dengan sudut kemiringan sebesar 150 derajat.
8. Penanaman Tiang Beton dengan menggunakan kaki tiga adalah sebagai berikut : - Membuat lubang galian dengan sebesar diameter tiang ditambah dengan 10 cm kelilingnya dan dengan kedalaman 1/6 panjang tiang ditambah 20 cm untuk lapisan dasar. - Sebelum tiang beton ditanam, batu-batu ukuran sedang (d = 5-20 cm) atau sirtu atau koral dimasukan ke dasar lubang sebagai lapisan dasar setebal 20 cm. (gambar 2.12) - Memasang peralatan kaki tiga dan katrol, sehingga posisi tengah-tengah tiang berada di bawah puncak kaki tiga tersebut. - Tiang ditambat pada katrol dengan bantuan kawat sling dengan posisi ikatan kawat ± 0,55 panjang tiang dari ujung bawah, selanjutnya tiang didirikan di tengah- tengah lubang dengan bantuan katrol (gambar 2.13) - Setelah diteliti bahwa tiang sudah berdiri tegak lurus, kemudian lubang ditimbun dan dipadatkan. Selanjutnya dilakukan pemadatan dengan ukuran sirtu/ koral dan batu-batuan pada celah lubang antara tiang beton dan tanah lapis demi lapis secara merata dengan menggunakan linggis. - Setelah pemasangan tiang selesai peralatan kaki tiga dibongkar.
8.1. Pemasangan Temberang - Temberang adalah suatu perlengkapan pada tiang yang berfungsi untuk memperoleh keseimbangan gaya yang bekerja pada suatu tiang dengan maksud agar tiang tetap berdiri dengan tegak dan kuat. - Sifat dari temberang adalah menetralisir gaya yang bekerja pada tiang terutama yang disebabkan tarikan kabel / saluran. - Temberang Tarik Temberang tarik adalah temberang yang dibuat dari beberapa kawat baja yang dipilin menjadi satu dan dipasang langsung pada tiang dengan perlengkapan bantu berupa batang besi, pelat ulir dan sekang ulir. - Temberang Sokong Temberang yang menggunakan tiang sebagai penyokong dan dipasang karena di tempat tersebut tidak memungkinkan dipasang temberang tarik. - Temberang Labrang Temberang labrang ini menggunakan tiang bantu karena pada tempat tersebut situasinya tidak dapat dibuat temberang tarik langsung maupun temberang sokong.
8.1.1. Prosedur Pemasangan Temberang Tarik : a. Besi sekang / pole strap dipasang pada tiang yang memerlukan temberang serta dilengkapi dengan span wartel. b. Membuat lubang galian untuk penanaman plat besi temberang dengan ukuran 50 cm x 50 cm dan kedalaman 140 cm. c. Kawat temberang pada bagian ujungnya dikaitkan pada span wartel dan diperkuat dengan buldog grip sebanyak 3 buah (jarak 5 cm ; 1,5 cm ; 1,5 cm) d. Pada bagian pangkal / ujung bawah diikat mati pada batang temberang. e. Untuk mengencangkan kawat temberang dengan cara memutar span wartel / sekang ulir. f. Bagian dari batang besi temberang yang muncul di permukaan tanah sepanjang 40 cm.
8.2. Cara Penambatan Kabel Udara * Cara Gantung * Cara Tambat * Cara Tambat Awal/Akhir
8.2.1. Langkah-langkah Penarikan Kabel Udara : - Persiapan Penarikan - Pemasangan Penjepit Kabel Udara - Pemasangan Rol Kabel Udara - Pengupasan Kabel Penggantung (Bearer) - Pemasangan Alat Anti Pulir - Pemasangan Tali Penarik • penguluran kabel udara : - Menegangkan/mengecangkan Kabel - Membuat Tambatan Akhir Pemuliran