Sistem Koloid

1. Sifat Khas

1.1. Efek Tyndal

1.2. Gerak Brown

1.3. Koagulasi

1.3.1. Mekanik

1.3.2. Fisis

1.4. Muatan Koloid

1.4.1. Electroforesis

1.4.2. Adsorpsi

1.5. Koloid Pelindung

1.6. Dialisis

2. Menurut Fase

2.1. C/G : Aerosol Cair

2.1.1. Ct : Kabut

2.1.2. Ct : Awan

2.2. P/G : Aerosol Padat

2.2.1. Ct : Asap

2.2.2. Ct : Debu dalam udara

2.3. C/C : Emulsi

2.3.1. Ct : Santan

2.3.2. Ct : Susu

2.3.3. Ct : Mayonaise

2.4. G/C : Buih Cair

2.4.1. Ct : Busa sabun

2.4.2. Ct : Krim kocok

2.5. G/P : Busa Padat

2.5.1. Ct : styrofoam

2.5.2. Ct : Batu Apunng

2.6. P/C : Sol Cair

2.6.1. Ct : Cat

2.6.2. Ct : Sol emas

2.6.3. Ct : Tinta

2.7. P/P : Sol Padat

2.7.1. Ct : Intan hitam

2.8. C/P : Gel

2.8.1. Ct : agar-agar

2.8.2. Ct : Lem

3. Pengertian

3.1. Campuran Heterogen

3.2. Tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa.

3.3. Partikel tidak dapat dilihat dengan mata telanjang

3.4. Ukuran partikel 1-1000 nm

4. Dibuat Melalui

4.1. Cara Kondensasi

4.1.1. Reaksi Redoks

4.1.2. Hidrolisis

4.1.3. Dekomposisi Rangkap

4.1.4. Penggantian Pelarut

4.2. Cara Dispersi

4.2.1. Cara Mekanik

4.2.2. Cara Peptisasi

4.2.3. Cara Busur Bredig

5. Manfaat Koloid

5.1. a) Penjernih air

5.2. b) Penghilang kotoran pada saat pembuatan sirup

5.3. c) Langit tampak biru

5.4. d) Pembuatan delta

5.5. e) etc