Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
by Aleesha Andrei
1. Konferensi Asia Afrika (KAA) 18-25 April 1955 di Bandung
1.1. Pencetus KAA: Sir John Kotelawala (Sri Lanka), Ali Sastroamidjojo (Indonesia), Jawaharlal Nehru (India), U Nu (Birma), dan Muhammad Ali Jinnah (Pakistan).
1.2. Hasil keputusan KAA: Basic Paper on Racial Discrimination and Basic Paper on Radio Activity
2. Misi Garuda
2.1. Beberapa konflik yang pernah diredam Misi Garuda: Konflik di Kongo, Konflik di Vietnam, Konflik di Timur Tengah, Konflik di Kamboja, dan Konlik di Bosnia.
3. Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957
3.1. Batas teritorial Indonesia menjadi 12 mil diukur dari titik terluar pulau-pulau di Indonesia
3.2. Undang-Undang Nomor 4/PRP/1960 tentang perairan Indonesia memperkuat Deklarasi Djuanda
3.3. Deklarasi Djuanda sebagai usaha bangsa Indonesia memperjuangkan batas wilayah laut negara
4. ASEAN
4.1. Indonesia merupakan tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT) pertama
4.2. Turut serta pada isu pekerja migran di ASEAN
5. Jakarta Informal Meeting
5.1. Dilatarbelakangi peristiwa penggulingan kekuasaan pemerintahan di Kamboja pada 1975 dan perang antara Kamboja dan Vietnam pada 1979
5.2. Indonesia mengadakan JIM I pada 25–28 Juli 1988. Kemudian diadakan JIM II pada 16–18 Februari 1989 yang berhasil dan menimbulkan kepercayaan
6. Menggagas Konferensi Asia Afrika
7. Landasan Politik Luar Negeri Bebas dan Aktif
7.1. Landasan Ideal dan Konstitusional
7.1.1. Undang Undang Dasar 1945
7.1.2. Pancasila
7.2. Landasan Operasional
7.2.1. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1978
7.2.2. Ketetapan MPRS Nomor XII/MPRS/1966
7.2.3. Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945
7.2.4. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1983
7.2.5. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999
7.2.6. Pasal 11 dan Pasal 13 Ayat (1) dan (2) UUD 1945
8. Pelaksanaan Politik Luar Negeri Bebas dan Aktif
8.1. Indonesia selalu bersikap netral di tengah ketegangan dunia
8.2. Masa Demokrasi Liberal
8.2.1. Gerakan Non-Blok
8.3. Masa Demokrasi Terpimpin
8.3.1. Menghapus imperialisme dan kolonialisme
8.4. Masa Orde Baru
8.4.1. Menggagas ASEAN,
8.4.2. Bergabung dengan OPEC
8.4.3. Ikut dalam APEC dan KTT Non Blok