1. yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan atau bersumber pada nilai-nilai agama.
2. Pengertian
2.1. Novel sejarah adalah novel yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif, dan disajikan dengan daya khayal pengetahuan yang luas dari pengarang. 3. Novel sejarah banyak mengandung nilai-nilai yang disajikan secara implisit dan eksplisit. Sebagian dari nilai tersebut masih sesuai dengan kehidupan saat ini.
3. Struktur Teks Cerita Sejaran
3.1. 1. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientasi)
3.1.1. Pengarang memperkenalkan setting cerita baik waktu, tempat, maupun peristiwa. Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.
3.1.2. Nilai-nilai dalam teks sejarah
3.1.2.1. 1. Nilai budaya .
3.1.2.1.1. adalah nilai yang dapat memberikan atau mengandung hubungan yang mendalam dengan suatu masyarakat, peradaban, atau kebudayaan
3.1.2.2. 2. Nilai moral/etik
3.1.2.2.1. adalah nilai yang dapat memberikan atau memancarkan petuah atau ajaran yang berkaitan dengan etika atau moral.
3.1.2.3. 3. Nilai agama
3.1.2.4. 4. Nilai sosial
3.1.2.4.1. yaitu nilai yang berkaitan dengan tata pergaulan antara individu dalam masyarakat.
3.1.2.5. 5. Nilai estetis
3.1.2.5.1. yakni nilai yang berkaitan dengan keindahan, baik keindahan struktur pembangun cerita, fakta cerita, maupun teknik penyajian cerita.
3.2. 2. Pengungkapan peristiwa
3.2.1. Disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
3.3. 3. Menuju konflik (rising action)
3.3.1. Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
3.4. 4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)
3.4.1. klimaks adalah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.
3.5. 5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)
3.5.1. Berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu, wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh utama.
3.6. 6. Koda
3.6.1. komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilkannya pada seorang tokoh. Hanya saja tidak setiap novel memiliki koda.
4. Perbedaan Teks Sejarah dan Novel sejarah
4.1. Teks Cerita Sejarah
4.1.1. 1.Dituntut menunjuk kepada hal-hal yang memang pernah ada atau terjadi 2.Sejarawan tarikat pada keharu$an, yaitu bagaimana sesuatu sebenarnya terjadi di masa lampau, artinya tidak dapat ditambahtambah atau direka. 3.Hubungan antara fakta satu dengan fakta lainnya perlu direkonstruksi, paling sedikit hubungan topografis atau kronologisnya. Sejarawan perlu menunjukkan bahwa yang ada sekarang dan disini dapat dilacak eksistensinya di masa lampau. Hal itu berguna sebagai bukti atau saksi dari apa yang direkonstruksi mengenai kejadian di masa lampau. 4.Sejarawan sangat terikat pada fakta mengenai apa, siapa, kapan, dan di nana. Pengarang novel tidak terikat pada fakta sejarah mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana. 5.Pelaku-pelaku, hubungan antara mereka, kondisi dan situasi hidup, dan masyarakat, kesemuanya adalah harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
4.2. Novel Sejarah
4.2.1. 1. Dapat saja menggambarkan sesuatu yang tidak pernah ada atau terjadi. Kesemuanya bersumber pada rekaan. 2.Novelis sepenuhnya bebas untuk menciptakan dengan imajina$inya mengenai apa, kapan, siapa, dan dimanan/a. 3.Faktor perekayasaan pengaranglah yang mewujudkan cerita sebagai suatu kebulatan atau koherensi, dan sekali-kali ada relevansinya dengan situasi sejarah. 4.Kesemuanya dapat berupa fiksi tanpa ada kaitannya dengan fakta sejarah tertentu.Begitu pula mengenai peristiwa-peristiwanya, tidak diperlukan bukti, berkas, atau saksi. 5.Pdaku-pdakuhubunganantaramoeka, kondisi dan situasi hidup, dan masyarakat, kesemuanya adalah hasil imajinasi.
5. Unsur Kebahasaan
5.1. 1. Menggunakan banyak kalimat bermakna lampau.
5.1.1. Contoh: a. Prajurit-prajurit yang telah diperintahkan membersihkan gedung bekas asrama telah menyelesaikan tugasnya. b. Dalam banyak hal, Gajah Mada bahkan sering mengemukakan pendapat-pendapat yang tidak terduga dan membuat siapa pun yang mendengar akan terperangah, apalagi bila Gajah Mada berada di tempat berseberangan yang melawan arus atau pendapat umum dan ternyata Gajah Mada terbukti berada di pihak yang benar.
5.2. 2. Menggunakan banyak kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal), Seperti: sejak saat itu, setelah itu, mula mula, kemudian.
5.2.1. Contoh: a. Setelah juara gulat itu pergi Sang Adipati bangkit dan berjalan tenang- tenang masuk ke kadipaten. b. ”Sejak sekarang kau sudah boleh membuat rancangan yang harus kaulakukan, Gagak Bongol. Sementara itu, di mana pencandian akan dilakukan, aku usahakan malam ini sudah diketahui jawabnya'’
5.3. 3. Menggunakan banyak kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan (kata kerja material)
5.3.1. Contoh: Di depan Ratu Biksuni Gayatri yang berdiri, Sri Gitarja duduk bersimpuh. Emban tua itu melanjutkan tugasnya, kali ini untuk Sekar Kedaton Dyah Wiyat yang terlihat lebih tegar dari kakaknya, atau boleh jadi merupakan penampakan dari isi hatinya yang tidak bisa menerima dengan tulus pernikahan itu. Ketika para Ibu Ratu menangis yang menulari siapa pun untuk menangis, Dyah Wiyat sama sekali tidak menitikkan air mata. Manakala menatap segenap wajah yang hadir di ruangan itu, yang hadir dan melekat di benaknya justru wajah Rakrian Tanca. Ayunan tangan Gajah Mada yang menggenggam keris ke dada prajurit tampan itu masih terbayang melekat di kelopak matanya.
5.4. 4. Menggunakan banyak kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai caramenceritakantuturan seorangtokoh oleh pengarang. Misalnya, mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menurut, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.
5.4.1. Contoh: a. Menurut Sang Patih, Galeng telah periksa seluruh kamar Syahbandar dan ia telah melihat banyak botol dan benda-benda yang ia tak tahu nama dan gunanya b. Riung Samudera menyatakan bahwa ia masih bingung dengan semua penjelasan Kendit Galih tentang masalah itu.
5.5. 5. Menggunakan banyak kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental), misalnya, merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mentakan, menganggap. .
5.5.1. Contoh: a. Gajah Mada sependapat dengan jalan pikiran Senopati Gajah Enggon. b. Melihat itu, tak seorang pun yang menolak karena semua berpikir Patih Daha Gajah Mada memang mampu dan layak berada di tempat yang sekarang ia pegang
5.6. 6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (”...'’) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung.
5.6.1. Contoh: ”Mana surat itu?” ”Ampun, Gusti Adipati, patik takut maka patik bakar'’ “Surat apa, Nyi Gede, lontar ataukah kertas?” ”Lon... lon... lon... kertas barangkali, Gusti, patik tak tahu namanya. Bukan lontar'’ ”Bukankah bukan hanya surat saja telah kau terima? Adakah real Peranggi pernah kau terima juga?” ”Ada, Gusti real mas, Patik mohon ampun, karena tiada mengetahui adakah itu real Peranggi atau bukan'’ ”Real Peranggi, dua,’ Sang Adipati mendengus menghinakan, ”dan gelang, bukan?” “Demikianlah, Gusti, dan gelang'’ ”Dan kalung, dan cincin mas, semua bermata zamrud dan mutiara. Bukan?”
5.7. 7. Menggunakan kata-kata sifat(descriptive language) untukmenggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
5.7.1. Contoh: Gajah Mada mempersiapkan diri sebelum berbicara dan menebar pandangan mata menyapu wajah semua pimpinan prajurit, pimpinan dari satuan masing-masing. Dari apa yang terjadi itu terlihat betapa besar wibawa Gajah Mada, bahkan beberapa prajurit harus mengakui wibawa yang dimiliki Gajah Mada jauh lebih besar dari wibawa Jayanegara. Sri Jayanegara masih bisa diajak bercanda, tetapi tidak dengan Patih Daha Gajah Mada, sang pemilik wajah yang amat beku itu.