Analisis laporan keuangan
by Dwikikukkk dwis91412
1. Komponen laporan keuangan a. Laporan posisi keuangan/neraca ( balance sheet) 1. Sumber daya dan kewajiban entitas biasa nya di sajikan menurut harga perolehan (historical.cost) pada saat terjadinya sehingga menjadi tidak relevan untuk melakukan evaluasi kekayaan perusahaan. 2.ketidakstabilan nilai mata uang menyebabkan neraca tidak mencerminkan daya yang tidak sama.
2. Pengenalan Analisis Bisnis
2.1. 1. PENGENALAN ANALISIS BISNIS Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis. Analisis bisnis merupakan analisis atas prospek dan resiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah membantu pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya Analisis bisnis membantu pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis melalui evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya Tujuan analisis bisnis adalah pengambilan keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan perusahaan, manajemen, rencana dan strategi, serta lingkungan bisnisnya.
3. 3. KEGUNAAN LAIN DARI ANALISIS BISNIS Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain sebagai berikut: a. Manajer b. Merger, akuisisi, dan divestasi c. Manajemen keuangan d. Auditor eksternal f. Regulator (pembuat peraturan) g. Serikat kerja h. Pelanggan
4. 4. KOMPONEN ANALISIS BISNIS Analisis bisnis meliputi beberapa proses yang saling terkait seperti pada gambar dibawah ini : Analisa Akuntansi Analisa Prospektif Analisa Keuangan Analisa Profitabilitas Analisa Sumber dan Penggunaan Dana Analisa Risiko Analisa Lingkungan Bisnis dan Strategi Analisa Industri Analisa Strategi Biaya Estimasi Modal Nilai intrisik
5. c. Analisis Keuangan Analasis keuangan merupakan penggunaan laporan keuanganan untuk menganalisisposisis dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masadepan.Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian besar,yaitu Analisis Profitabilitas merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan. Analisisini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya. Dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas. Analisis Resiko merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya dengan variasi laba. Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik untuk mengevaluasi keandalan dan daya tahan kinerja perusahaan untuk mengestimasi biaya modal perusahaan. Analisis Sumber dan Pengunaan Dana merupakan evaluasi bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya. Analisis ini memberikan pandangan tentang implikasi pendanaanperusahaan dimasa depan.
6. f. Analisis laporan keuangan dan analisis bisnis. Menekankan bahwa analisis laporan keuangan meruapakan kumpulan proses analisis yang merupakan bagian dari anaisis bisnis. Karenanya, analisis laporan keuanganseharusnya dipandang sebagai bagian penting dan tak terpisihkan dari analisis bisnis dan seluruh komponen analisisnya. g. Analisis Laporan Keuangan Common-Size Analisis laporan keuangan common-size bisa digunakan dalam menganalisis neraca dan laporan laba rugi. Total aset dinyatakan dalam sebagai 100%, sedamgkan akun-akun lain dalam neraca dinyatakan dalam presentase dalam aset. Penjualan dinyatakan 100% dan akun-akun lainnya dinyatan sebagai presentase terhadap penjualan.
7. h. Analisis Rasio Analisis rasio (ratio analysis) merupakan salah satu analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Namun, perannya sering disalah pahami dan sebagai konsekuensinya, kepentingannya sering dilebih-lebihkan. Sebuah rasio meyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas. i. Analisis Arus Kas Analisis arus kas terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis ini menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaanya dan menggunakan sumber dayanya. j. Valuasi Valuasi merupakan hasil penting dari berbagai jenis analisis bisnis dan laporan keuangan. Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau sahamnya. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang. Teori ini menyatakan bahwa nilai utang atau efek ekuitas sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan dari efek dimasa depan yang didiskontokan ke saat ini dengan menggunakan tingkat diskonto yang tepat. Valuasi di bagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut : Valuasi Ekuitas Valuasi Utang
8. PT. PAMULANG JAYA Neraca Komparatif dalam Persentase Per-Komponen Per 31 Desember 2009 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) NERACA 31 Desember Common-Size (%) 2009 2010 2009 2010 AKTIVA Aktiva Lancar Kas Rp 1.300 Rp 1.200 9,29 7,50 Piutang Dagang Rp 1.200 Rp 1.000 8,57 6,25 Persediaan Rp 2.200 Rp 2.600 15,71 16,25 Total Aktiva Lancar Rp 4.700 Rp 4.800 33,57 30,00 Aktiva Tetap Tanah Rp 2.300 Rp 3.700 16,43 23,13 Gedung Rp 4.000 Rp 4.000 28,57 25,00 Mesin Rp 4.000 Rp 5.000 28,57 31,25 Akumulasi Depresiasi Rp(1.000) Rp(1.500) (7,14) (9,38) Total Aktiva Tetap Rp 9.300 Rp11.200 66,43 70,00 Total Aktiva Rp14.000 Rp16.000 100% 100% PASIVA (UTANG & MODAL) Utang Lancar Rp 2.500 Rp 2.200 17,86 13,75 Utang Jangka Panjang Rp 4.500 Rp 6.000 32,14 37,50 Modal Rp 7.000 Rp 7.800 50,00 48,75 Total Utang & Modal Rp14.000 Rp16.000 100% 100%
9. Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos di dalam neraca dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva. Masing-masing kategori ini (total aktiva dan total pasiva) dinyatakan sebesar 100%, sedangkan masing-masing pos yang termasuk pada masing-masing kategori dinyatakan dalam persentase atas dasar total aktiva atau pasiva (kategori). % Kas = (Saldo Kas/Total Aktiva) x 100% = (Rp 1.300/Rp 14.000) x 100% = 9,29% ⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama. Dari neraca yang disusun dalam persentase per-komponen tersebut, tampak bahwa selama dua tahun, telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva (misalnyakas, persediaan) maupun pasiva (misalnya utang jangka panjang).
10. b. Analisis Rasio 1) Pengertian Analisis Rasio Analisa rasio adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat ditempuh untuk memperoleh dana. 2) Manfaat Analisis Rasio Manfaat Analisis Rasio adalah sebagai berikut : a) Membantu penganalisis untuk mengetahui keadaan b) Perkembangan keuangan perusahaan yg bersangkutan. Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan standar untuk perbandingan. Salah satu pendekatan adalah membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri atau lini usaha di mana perusahaan secara dominan beroperasi.
11. Pelaporan Keuangan Pokok Perusahaan
12. 1. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan adalah merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, hal 7) : ” Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.” Berdasarkan definisi-definisi yang tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu laporan keuangan berfungsi untuk: a. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktiva, hutang serta modal yang dikenal dengan nama Neraca (Balance Sheet). b. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai penghasilan, biaya serta laba atau rugi yang diperoleh yang dikenal dengan nama Laporan Laba Rugi (Income Statement). c. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan, yang dikenal dengan nama Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owners Equity atau Statement of Stockholders Equity). d. Setiap laporan tersebut menyediakan informasi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya namun saling berkaitan karena mencerminkan aspek yang berbeda dari transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa lain yang sama.
13. 2. SEJARAH DAN PRINSIP DASAR LAPORAN KEUANGAN Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry book keeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543. Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan pada tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
14. Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Dari pengertian diatas menjelaskan bahwa akuntansi adalah suatu proses: Tanpa kita sadari akuntansi digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada saat kita menghitung berapa cicilan mobil yang harus dibayar perbulannya, Pada saat kita mencatat pengeluaran bulanan rumah tangga, Pada saat kita membaca dan mencatat tagihan kartu kredit.
15. Kenapa Akuntansi Penting? Akuntansi sangat penting karena akuntansi adalah alat komunikasi/bahasa dari suatu kegiatan ekonomi/bisnis. Ibarat bermain bola: para pemain sudah bersusah payah membobol gawang lawan. Penonton di stadion pun berteriak kegirangan Wasit pun meniupkan pluit tanda pertandingan selesai, Namun tak seorangpun tau berapa hasil pertandingannya. Hal tesebut terjadi karena tidak ada satu orangpun yang melakukan pembukuan/scoring dari pertandingan tersebut. Begitu pula dengan kegiatan ekonomi/bisnis, tanpa akuntansi suatu bisnis tidak dapat diukur kinerjanya (untung/rugi), tidak dapat dibandingkan dengan entitas/perusahaan lainnya, dan investor/pemilik kesulitan dalam mengambil keputusan ekonomi.
16. Analisis Aktivitas Investasi Antar Perusahaan
17. 1. SEKURITAS INVESTASI Dalam laporan keuangan, analisis sangat perlu dilakukan dalam setiap point-point elemen laporan keuangan, agar penilaian dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan tepat tanpa spekulasi dan adanya transparansi data laporan. Untuk keberlangsungan operasional perusahaan, analisis dalam setiap aktivitas harus selalu dipantau dengan seksama, baik aktivitas yang telah berlalu akan dilakukan evaluasi ataupun aktivitas perusahaan di masa yang akan datang dalam aktivitas perencanaa. Untuk menganalisis semua hal tersebut, maka kita sebagai pelaku analisis, perlu mengenal lebih dalam apa saja, dan bagaimana teknik menganalisa setiap aktivitas perusahaan. Dalam kesempatan ini, kelompok kami akan membahas mengenai Analisis Aktiivitas Investasi. Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas. Perusahaan menginvestasikan asset dalam sekuritas investasi. Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang diinvestasikan dantujuan dari investasi.
18. a. Akuntasi untuk Sekuritas Investasi Investasi dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar, tergantung dari jenis sekuritas dan tingkat pengaruh yang dimiliki perusahaan terhadapperusahaan yang diinvestasikan. Nilai wajar aset merupakan harga tukar aset dalam suatu transaksi normal saat ini antara pihak yang berbeda. Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu: 1) Sekuritas Utang a) Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo. Perusahaan melaporkan sekuritas tersebut di neraca pada biaya perolehan. Tidak adakeuntungan atau kerugian belum direalisasi dari sekuritas ini yang diakui sebagaipendapatan. b) Sekuritas yang Diperdagangkan Perusahaan melaporkan sekuritas ini pada nilai pasar total pada tiap tanggal neraca.Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dan keuntungan atau kerugian telahdirealisasi termasuk pada penghitungan laba bersih. c) Sekuritas tersedia untuk dijual. Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai aset lancar atau tak lancar, tergantung darijangka waktu atau kapan manajemen berniat menjual sekuritas tersebut. Sekuritas inidilaporkan berdasarkan nilai wajar pada neraca. Namun, perubahan pada nilai wajar tidak dimasukkan sebagai komponen laba melainkan dimasukkan sebagai komponenpendapatan komprehensif. d) Perubahan Kelompok Investasi Umumnya, sekuritas utang yang dikelompokkan sebagai “dimiliki hingga jatuhtempo” tidak dapat dipindahkan menjadi kelompok lain kecuali pada keadaan luarbiasa seperti merger, akuisisi, divestasi, penurunan tajam perngkat kredit ataukejadian luar biasa lainnya. Pemindahan dari kelompok “tersedia untuk dijual”menjadi “diperdagangkan” biasanya juga tidak diperbolehkan. Namun, ketikapemindahan antarkelompok ini terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada nilaiwajarnya.
19. 2) Sekuritas Ekuitas a) Tidak Memiliki Pengaruh (Kepemilikan Kurang dari 20%) Investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada aktivitas perusahaan yangdiinvestasi. Investasi ini dapat dikelompokkan sebagai sekuritas diperdagangkan atautersedia untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan manajemen. b) Pengaruh Signifikan (Kepemilikan anatara 20%-50%) Investor memperlakukan investasi ini dengan metode ekuitas yang mengharuskaninvestor untuk mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudianmenyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba perusahaanyang diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi akun investasi sebesar jumlah devidenyang diterima dari perusahaan yang diinvestasi. c) Pihak yang Mengendalikan (Kepemilikan Lebih dari 50%) Investor disebut sebagai induk perusahaan dan perusahaan yang diinvestasi sebagaianak perusahaan. Perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.
20. 2. ANALISIS SEKURITAS INVESTASI Analisis sekuritas investasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: 1) Memisahkan Kinerja Operasi dengan Kinerja Investasi Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah, karenakinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang sesungguhnya. Aturan umumnya, seluruh sekuritas utang dan sekuritas ekuitas yang dipasarkan dantidak memiliki pengaruh, dianggap aktivitas investasi. 2) Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Sekuritas Daftar distorsi potensial yang disebabkan oleh akuntansi untuk sekuritas investasiyang harus diwaspadai seorang analis: 1) Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan. 2) Kewajiban yang diakui sebesar biaya. 3) Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten. 4) Klasifikasi berdasarkan niat.
21. 3. AKUNTANSI METODE EKUITAS a. Implikasi Analisis atas Investasi Antarperusahaan 1) Pengakuan Laba Perusahaan Investasi Metode akuntansi ekuitas mengasumsikan bahwa setiap dolar yang dihasilkan oleh anak perusahaan setara dengan setiap dolar yang dihasilkan untuk investor. Walaupun kewajiban pajak induk perusahaan atas pengiriman laba oleh anak perusahaan diabaikan, asumsi setara dolar atas laba tidak dapat diterima. Dengan alasan sebagai berikut: Otoritas regulasi dapat mencampuri kebijakan deviden anak perusahaan. Anak perusahaan dapat beroperasi di negara yang membatasi pengembalian laba atau di negara yang mengalami penurunan nilai mata uang secara cepat Pembatasan dividen dalam perjanjian pinjaman dapat membatasi akses terhadap laba. Kehadiran kepemilikan minoritas yang stabil atau kuat dapat mengurangi pilihan induk perusahaan dalam penentuan dividen atau kebijakan lainnya.
22. 1) Laporan Keuangan Konsolidasi Melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan induk dan anakperusahaannya dalam satu perangkat laporan. Laporan konsolidasi mengabaikan identitaslegal yang terpisah antara perusahaan induk dan anak perusahaan karena alasan“substansi ekonomi”. 2) Mekanisme Konsolidasi Konsolidasi meliputi dua langkah: agregasi dan eliminasi. Pertama, laporan keuanganyang telah dikonsolidasi menggabungkan aset, kewajiban, pendapatan, dan beban anakperusahaan dengan pos yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan induk.Langkah kedua adalah mengeliminasi transaksi antarperusahaan untuk menghindariperhitungan ganda atau laba yang diakui prematur. Efek bersih dari konsolidasi pada neraca adalah melaporkan akuisisi anak perusahaanpada nilai pasar wajar pada tanggal akuisisi. Hasil penilaian aset berwujud anakperusahaan dan aset tidak berwujudnya yang dapat diidentifikasi, dilaporkan pada posyang terpisah. Selisih antara harga pembelian dengan harga wajar pasar aset yang dapatdiidentifikasi tersebut dicatat sebagai goodwill.Goodwill hanya dicatat setelah nilai pasar wajar seluruh aset berwujud dan aset tidakberwujud diakui. Aset tak berwujud ini dianggap memiliki masa manfaat terbatassehingga diamortisasi setiap tahun. 3) Penurunan Nilai Goodwill Goodwill ditelaah setiap tahun untuk penurunana nilai/ impairment. Penelaahan inimerupakan proses yang meliputi perbandingan antara nilai pasar wajar dengan nilaibukunya dalam akun investasi.
23. 2) Alokasi Total Biaya SFAS 141 mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi dan menilai kategori asettak berwujud yang spesifik, meliputi: a) Merek dagang dan aset lain yang terkait dengan pemasaran. b) Kesepakatan untuk tidak bersaing. c) Daftar pelanggan, kontrak, dan aset lain yang terkait dengan pelanggaran. d) Aset tak berwujud yang terkait dengan seni artistic seperti tulisan atau lagu, video dan audiovisual, termasuk program televise dan video music. e) Aset tidak berwujud yang terkait dengan hubungan kontraktual. f) Paten, perangkat lunak komputer, basis data, rahasia dagang/ formula rahasia, dan aset lain yang terkait dengan teknologi.
24. 5) Keuntungan dari Penawaran Perdana Saham Anak Perusahaan. IPO menjasi hal yang umum dilakukan anak perusahaan karena perusahaan berusahamendapatkan laba yang tidak diakui dalam nilai saham anak perusahaannya, dan padasaat yang sama mempertahankan pengendalian atas anak perusahaan. 6) Penjualan dan Pendapatan sebelum Akuisisi Saat akuisisi anak perusahaan dilakukan di tengah tahun, perusahaan hanya melaporkanekuitas mereka dalam pendapatan dari anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan.Terdapat dua metode untuk mencapai hal tersebut: a) Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan penjualan,beban, dan laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan. b) Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasinya penjualan danbeban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik laba sebelum akuisisi sehinggahanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba bersih konsolidasi.
25. 8) Keterbatasan Tambahan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan masing- masing perusahaan yang membentuk entitas yang lebihbesar tidak selalu dibuat berdasarkan basis yang dapat diperbandingkan. Laporan konsolidasi tidak mengungkapkan pembatasan penggunaan kas di masing-masing perusahaan. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang buruk seringkali digabungkan denganperusahaan yang kondisi keuangannya kuat sehingga mengaburkan analisis. Tingkat transaksi antar perusahaan tidak dapat diketahui. Akuntansi untuk konsolidasi anak perusahaan keuangan dan asuransi menimbulkanmasalah khusus bagi analis.
26. 3. Sulitnya untuk melakukan perbandingan antara perusahaan yang satu dengab perusahaan yang lain nya 4. Dalam hal pengukuran, ada beberapa sumber daya dan kewajiban entitas tidak di laporkan ke dalam neraca. ( Off Balance Sheet Item)
27. Laporan posisi keuangan terdiri dari 3 (tiga) unsur ialah: 1.Aset, 2.Liabilitas, 3. Dan Ekuitas. Informasi yang dapat di sajikan di laporan posisi keuangan antara lain: posisi, sumber, kekayaan, entitas, dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akutansi.
28. 2. JENIS-JENIS UTAMA ANALISIS BISNIS a. Analisis Kredit Kreditor (creditors) b. Analisis Ekuitas Investor Ekuitas (equity investor)
29. Tinjauan Analisis Laporan Keuangan
30. 1. TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal : a. Menentukan dengan jelas tujuan analisis b. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut c. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusaha Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah diatas,baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya
31. 2) Aktivitas Pendanaan Aktifitas pendanaan (financing activities) adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayara kebutuhankebutuhannya. Terdapat dua sumber pendanaan, yaitu: a) Investor ekuitas( pemegang saham) Investor memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi mereka, setelah mempertimbangkan pengembalian yang di harapkana dan resiko. Pengembalian adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba (pembayaran diveden kepada pemegang saham langsung, deviden dapat diberikan dalam bentuk tunai atau deviden saham atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali saham.pembayaran diveden mengacu pada proporsi laba yang di distribusikan yang sering di nyatakan dalam rasio atau persentase) atau reinvestasi laba ( mengacu padan penahana laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam bisnis perusahaan. Sering diukur dengan rasio penahanan/rasio laba di tahan= 1- dividen payout rasio)
32. 3) Aktivitas Investasi Aktivitas investasi (investing activity) mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujian menjual produk dan menyediakan jasa dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kasbiasanya dalam bentuk aktiva operasi (bangunan, peralatan, hak paten, persediaan, modal manusia (karyawan& manajer), system informasi) dan aktiva keuangan dalam bentuk efek( saham ekuitas perusahaan lain, obligasi dan reksa dana), peralatan, hak hokum (paten,lisensi,hak cipta), persediaan, modal manusia, system informasi, dan asset sejenis adalah untuk menjalankan operasi bisnis perusahaan. Aset-aset ini disebut sebagai asset operasi (operating asset).
33. b) Analisis tren angka indeks Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos, yang biasanya diberi angka indeks 100. karena tahun dasar menjadi rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaikadalah tahun dimana kondisi bisnis normal.
34. 2) Analisis Laporan Keuangan Common-Size Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Sebagai contoh, analisis common-size menekankan pada dua factor : a) sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tak lancar dan ekuitas. b) komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan aktiva tak lancar. Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common-size karena setiap pos terkait dengan angka kunci seperti penjualan. Dalam berbagai tingkatan, penjualan mempengaruhi hampir seluruh beban dan berguna untuk mengetahui berapa persen dari penjualan yang diwakili oleh tiap pos-pos beban. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan, yang terkait dengan laba sebelum pajak bukan penjualan. Keterbatasan utama laporan keuangan common-size untuk analisis antar perusahaan adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relatif perusahaan yang di analisis.
35. a. Alat Analisis 1) Analisis Laporan Keuangan Komparatif Analisis Laporan Keuangan Komparatif, Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba-rugi atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun. a) Analisis perubahan tahun ke tahun Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek dua atau tiga tahun biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap pos. Analisis ini memiliki keunggulan penyajian perubahan dalam angka absolut maupun persentase. Analisis perubahan
36. b. Laporan Keuangan Mencerminkan Aktivitas Bisnis 1) Neraca Persamaan akuntasi : aktiva= kewajiaban + Ekuitas Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa depan melalui aktivitas operasi. Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas merupakan total dari pendapatan yang diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak perusahaan didirikan. 2) Laporan Laba Rugi Laporan rugi laba mengukur kinerja keuanga perusahaan antara tanggal neraca. Laporan rugu laba menyediakan rincian pendapatan, beban,untung atau rugi perusahaan suatu periode waktu. 3) Laporan Equitas Pemegang Saham Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-poas ekuitas. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi perubahan klaim pemegang ekuitas atau aktiva perusahaan. 4) Laporan Arus kas Melaporkan arus kas masuk dan keluar bagi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan perusahaan secara terpisah selama suatu periode tertentu 5) Hubungan antara Laporan-laporan Keuangan