PUEBI ( Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia )

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
PUEBI ( Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ) by Mind Map: PUEBI ( Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia )

1. HURUF ABJAD Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf

2. PENULISAN KATA

2.1. KATA DASAR Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

2.2. KATA BERIMBUHAN

2.3. BENTUK ULANG Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya

2.4. GABUNGAN KATA

2.5. PEMENGGALAN KATA

2.6. KATA DEPAN Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

2.7. PARTIKEL

2.8. SINGKATAN DAN AKRONIM

2.9. ANGKA DAN BILANGAN Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000), V (5.000), M (1.000.000)

2.10. KATA GANTI ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

2.10.1. New Topic

2.11. KATA SANDANG si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

3. PEMAKAIAN HURUF

3.1. HUFUR VOCAL Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas lima huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.

3.2. HURUF KONSONAN Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z

3.3. HURUF DIFTONG Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi.

3.4. GABUNGAN HURUF KONSONAN Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.

3.5. HURUF KAPITAL

3.6. HUFUR MIRING

3.7. HURUF TEBAL

4. PEMAKAIAN TANDA BACA

4.1. TANDA TITIK (.)

4.2. TANDA KOMA (,)

4.3. TANDA TITIK KOMA (;)

4.4. TANDA TITIK DUA (:)

4.5. TANDA HUBUNG (-)

4.6. TANDA PISAH (—)

4.7. TANDA SERU (!)

4.8. TANDA ELIPSIS (...)

4.9. TANDA PETIK (“…”)

4.10. TANDA PETIK TUNGGAL ('...')

4.11. TANDA KURUNG ((...))

4.12. TANDA KURUNG SIKU ([...])

4.13. TANDA GARIS MIRING (/)

4.14. TANDA PENYINGKAT ATAU APOSTROF (‘)

5. PENULISAN UNSUR SERAPAN

5.1. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah, seperti bahasa Jawa,Sunda, dan Bali, maupun dari bahasa asing, seperti bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda,Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti force majeur, de facto, de jure, dan l’exploitation de l’homme parl’homme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, penyerapan diusahakan agar ejaannya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.