
1. Kegiatan Belajar 1: Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
1.1. Ragam Teks adalah pengelompokkan teks berdasarkan isi dan bentuk teks di antaranya macam-macam atau jenis-jenis teks yang terdiri atas teks faktual, teks cerita, teks tanggapan, dan teks normatif.
1.1.1. Teks Faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat dengan waktu.
1.1.1.1. Teks Genre faktual dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Teks Deskripsi adalah sebuah teks/wacana yang disampaikan dengan cara menggambarkan secara jelas objek, tempat atau peristiwa yang sedang menjadi topik kepada pembaca, sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks tersebut; b. Teks Prosedur/Arahan untuk mengarahkan atau mengajarkan tentang langkah-langkah yang telah ditentukan.
1.1.2. adalah teks yang berisi sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) dan apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan
1.1.2.1. Teks Tanggapan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Teks Eksposisi adalah Teks yang berisi paparan gagasan atau usulan sesuatu yang bersifat pribadi; b. Teks Eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang proses terjadinya fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan dan budaya (Priyatni, 2014).
1.1.3. Teks Cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa, mengisakan kejadian yang telah ada, perbuatan, pengalaman yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu (Keraf, 2001 & KBBI, 2018).
1.1.4. Teks Normatif adalah teks yang isinya ditulis berdasarkan sebuah peraturan, norma-norma atau peraturan yang berlaku, baik dilingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan kenegaraan yang berkaitan dengan hukum atau undang-undang.
1.1.4.1. Teks Cerita terdiri dari: a. Teks Cerita Ulang memiliki tujuan sosial menceritakan kembali peristiwa pada masa lalu agar tercipta semacam hiburan atau pembelajaran berdasarkan pengalaman masa lalu bagi pembaca atau pendengarnya. b. Anekdot adalah cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat (Oktarisa, 2014). c. Eksemplum memiliki tujuan sosial menilai perilaku atau karakter dalam cerita. d. Naratif memiliki struktur berpikir: judul, pengenalan/orientasi, masalah/komplikasi, dan pemecahan masalah.
2. Kegiatan Belajar 4: Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak
2.1. Hakikat Apresiasi Sastra :
2.1.1. 1. Reseptif
2.1.2. 2. Ekspresif/Produktif
2.1.3. 3. Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra Anak • Pendekatan Emotif • Pendekatan Didaktis • Pendekatan Analitis
2.1.4. 4. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak 1) Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam tindakan (sedikit memperhatikan kata-kata). 2) Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami struktur cerita memahami alur atau hubungan cerita (pendahuluan, klimaks, antiklimaks, dan penutup). 3) Usia 7-11 tahun (operasi konkret): tanggapan yang fleksibel, memahami struktur sebuah buku, alur sorot balik dan identifikasi berbagai sudut pandang cerita. 4) Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal): mampu berpikir abstrak, bernalar dari hipotesis ke simpulan logis.
2.1.5. 5. Unsur Intrinsik Puisi 1) Tema 2) Rasa, 3) Nada, 4) Amanat 5) Diksi (Pilihan kata), 6) Imajeri, 7) Pusat pengisahan atau titik pSaudarang, 8) Gaya bahasa
2.1.6. 6. Unsur Intrinsik prosa 1) Plot atau alur cerita 2) Penokohan, 3) Latar atau setting, 4) Tema, 5) Pesan atau amanat, 6) Sudut pSaudarang, 7) Konflik,
2.1.6.1. 7. Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu 8. Indikator adalah tingkah laku operasional yang menjadi tanda tercapainya kompetensi dasar (KD) 9. Tujuan pembelajaran adalah pengembangan Indikator Capaian Kompetensi (IPK) yang telah dirumuskan
2.1.7. 10. thesis statement adalah upaya menarik perhatian pembaca dengan menekankan mengapa topik tersebut penting untuk diangkat sekaligus memberikan gambaran mengenai apa yang akan dibahas terkait topik tersebut dalam kalimat 11. Artikel ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk tulisan yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan 12. teks narasi sejarah merupakan jenis teks nonfiksi yang berisi tentang tentang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun sesuai dengan rangkaian kausalitasnya serta proses perkembangannya dalam segala aspeknya yang berguna senagai pengalaman untk dijadikan pedoman kehidupan manusia masa sekarang serta arah cita-cita pada masa yang akan datang 13. penyelidikan adalah penyaluran hasrat ingin tahu oleh manusia dalam taraf keilmuan 14. discovery/inquiry learning yaitu aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta 15. project based learning yaitu peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok berbasis pemecahan masalah 16. pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh 17. Sastra anak-anak adalah bentuk kreasi imajinatif dengan paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu, dan mengandung nilai estetika tertentu yang dapat dibuat oleh orang dewasa ataupun anak-anak 18. Apresiasi sastra anak secara reseptif adalah kegiatan mengapresiasi dengan teori resepsi pada sebuah karya 19. Pendekatan didaktis adalah suatu pendekatan yang berusaha menemukan dan memahami gagasan, tanggapan, evaluatif maupun sikap itu dalam hal ini akan mampu terwujud dalam suatu pandangan etis, filosofis, maupun agamis sehingga akan mampu memperkaya kehidupan rohaniah pembaca 20. Fiksi realistik adalah tulisan imajinatif yang merefleksi kehidupan secara akurat pada masa lampau atau sekarang (Huck, 1987).
3. Kegiatan Belajar 2: Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
3.1. Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang (Kosasih dan Kurniawan, 2019). Imajinasi pengarang tersebut diolah berdasarkan pengalaman, tafsiran, kecendikiaan, wawasan, dan penilaiannya terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa hasil rekaan (Rubin, 2008). Teks fiksi dinikmati pembaca sebagai sarana hiburan.
3.1.1. Unsur-unsur : 1. Tema 2. Perwatakan 3. Alur ( maju, mundur, campuran) 4. Latar 5. Amanat
3.1.2. b. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi Teks fiksi memiliki struktur sebagai berikut: (1) Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar. (2) Komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang dialami tokoh utama. Pada bagian ini peristiwa-peristiwa di luar nalar ini biasanya terjadi. (3) Resolusi, merupakan bagian penyelesaian dari masalah yang dialami tokoh
3.1.3. c. Teks fiksi memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut: • Menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan waktu. • Menggunakan kata kerja tindakan • Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan para tokohnya. • Menggunakan kata-kata yang menggambarkan keadaan atau sifat tokohnya. • Menggunakan dialog (Kosasih, 2019).
3.1.4. e. Tema merupakan ide atau gagasan yang ingin di sampaikan pengarang dalam ceritanya f. klimaks merupakan tahap di mana permasalahan atau ketegangan berada pada titik paling puncak g. Latar dibagi menjadi: a) latar tempat, b) latar waktu, c) latar sosial h. Resolusi, menceritakan penyelesaian dari masalah yang dialami tokoh i. Pengimajian didefinisikan sebagai kata atau susunan kata yang dapat menimbukan imajinassi.
4. Kegiatan Belajar 3: Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
4.1. • Teks deskriptif yang mendeskripsikan benda atau tempat • Teks eksplanasi yang bertujuan untuk memberikan informasi • Teks prosedur/arahan/petunjuk untuk membuat atau melakukan sesuatu • Teks laporan sederhana hasil pengamatan siswa dalam pembelajaran • Teks tanggapan, ucapan terima kasih, dan perimntaan maaf • Teks cerita pengalaman pribadi dan buku harian • Teks paparan iklan.
4.2. b. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
4.2.1. esai
4.2.2. • Reviu Buku//Bab Buku/Artikel
4.2.3. • Artikel Ilmiah