1. Proyeksi Vektor
1.1. Proyeksi Skalar
1.1.1. Sebuah skalar memiliki nilai sama dengan panjang proyeksi vektor a pada b.
1.2. Proyeksi Ortogonal
1.2.1. Cara pendang mata pada sebuah objek yang ditarik garis tegak lurus pada sebuah bidang datar.
2. Jenis Vektor
2.1. Jenis-Jenis Vektor Matematika
2.1.1. Vektor Nol
2.1.1.1. Vektor nol adalah vektor yang besarnya nol satuan dan arahnya tidak menentu. Vektor nol terjadi jika titik pangkal dan titik terminal suatu vektor berimpit.
2.1.2. Vektor Posisi
2.1.2.1. Posisi sebuah titik partikel terhadap sebuah titik acuan tertentu.
2.1.3. Vektor Basis
2.1.3.1. Vektor basis adalah vektor yang panjangnya satu satuan dan arahnya searah dengan sumbu koordinat dan memiliki satuan yang saling tegak lurus.
2.1.4. Vektor Satuan
2.1.4.1. Vektor satuan adalah suatu vektor yang panjangnya satu satuan.
2.2. Jenis Vektor Berdasarkan Operasi Hitungan
2.2.1. Vektor Penjumlahan
2.2.1.1. Vektor penjumlahan adalah menentukan sebuah vektor yang diperoleh dari penjumlahan kedua komponen vektor pembentuknya. Penjumlahan tersebut menentukan resultan dari dua vektor.
2.2.2. Vektor Pengurangan
2.2.2.1. Pengurangan vektor adalah ketika salah satu vektor yang mempunyai atau memiliki arah yang berlawanan.
3. Penulisan Simbol Vektor
3.1. Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang diatasnya diberi tanda anak panah
3.2. Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf hald di tebalkan
4. Operasi Vektor
4.1. Penambahan Vektor
4.1.1. Cara Segitiga
4.1.1.1. Metode segitiga merupakan metode penjumlahan vektor dengan menempatkan pangkal vektor kedua pada ujung vektor pertama. Hasil penjumlahan vektornya yaitu vektor yang memiliki pangkal di titik pangkal vektor pertama dan ujung di ujung vektor kedua.
4.1.2. Cara Jajar Genjang
4.1.2.1. Metode jajargenjang adalah cara penjumlahan vektor dengan menghubungkan pangkal vektor yang satu ke pangkal vektor yang lain. Kemudian menarik sebuah garis lurus dari pangkal kedua vektor menuju perpotongan proyeksi masing-masing vektor. Garis ini adalah vektor resultan
4.2. Pengurangan Vektor
4.2.1. Operasi pengurangan vektor pada prinsipnya sama dengan operasi penjumlahan vektor, namun dengan membalik arah vektor pengurangnya.
4.3. Perkalian Skalar Dua Vektor
4.3.1. Perkalian skalar vektor dapat dipahami sebagai perubahan vektor awal dengan skala terentu. Perubahan panjang pada vektor yang terjadi bisa lebih panjang, lebih pendek, atau sama dengan vektor awal.
4.4. Sudut Antara Dua Vektor
4.4.1. Besar sudut antara vektor a dan b dapat dinyatakan dalam sebuah persamaan yang menyatakan hubungan antara perkalian titik (dot product) vektor dengan perkalian panjang vektor.