
1. DIALEK QURAISY (FUSHA)
1.1. Historis
1.1.1. Al-Qadimah
1.1.2. al-Jahili
1.1.3. Fusha al-Turast (klasik)
1.1.3.1. dibagi
1.1.3.1.1. al-Jahiliyah
1.1.3.1.2. al-Qur’aniyah,
1.1.3.1.3. al-hadisiyah
1.1.3.1.4. al-kutub alturasiyah
1.1.3.2. ciri-ciri
1.1.3.2.1. Fonologi
1.1.3.2.2. Morfologi
1.1.3.2.3. Sintaksis
1.1.3.2.4. Stilistika
1.1.4. fushah al-Mu’ashirah (kontemporer)
1.1.4.1. Fonologi
1.1.4.1.1. Konsonan 28, vokal 3 bisa menjadi 6
1.1.4.1.2. Konsonan tidak terlalu ketat
1.1.4.1.3. vokal akhir tidak dibaca waqaf
1.1.4.1.4. tanda baca sempurna
1.1.4.1.5. hamzah qata' dan washl ketat
1.1.4.2. Morfologi
1.1.4.2.1. Sharaf tidak ketat
1.1.4.2.2. kata dasar banyak dari selain 3 huruf
1.1.4.2.3. hanya mengenal jam'Qillah
1.1.4.3. Sintaksis
1.1.4.3.1. banyak menggunakan jumlah ismiyah
1.1.4.3.2. I'rab yang tidak terlalu ketat
1.1.4.4. Stilistika
1.1.4.4.1. Mirip B. Inggris
1.1.4.4.2. Makna leksikal yang bercampur dengan bahasa serapan
1.1.4.4.3. makna-makna yang cenderung tidak beragaam
2. DIALEK LAIN (AMMIYAH)
2.1. secara historis
2.1.1. Ammiyah Klasik
2.1.2. Ammiyah Kontemporer
2.2. bentuknya
2.2.1. 'Ammiyah Mustaqqafin
2.2.2. Ammiyah Muthanawwirrin
2.2.3. Ammiyah Ummiyyin
2.3. Ragam Ammiyah di TIMTENG
2.3.1. Dialek Mesir
2.3.1.1. Fonologi
2.3.1.1.1. Pergantian Bunyi
2.3.1.1.2. Penambahan Bunyi
2.3.1.1.3. Pelesapan Bunyi
2.3.1.1.4. Metatesis (penukaran tempat)
2.3.1.2. Morfologi
2.3.1.2.1. Jamak Qillah
2.3.1.3. Sintaksis
2.3.1.3.1. Tidak terlalu memperdulikan I'rab
2.3.2. Dialek Maghribi
2.3.3. Dialek Laventine
2.3.4. Dialek Iraq
2.3.5. Dialek Arab Timur
2.3.6. Dialek Teluk