
1. Fungsi Metabolit Sekunder
1.1. Hormon tumbuhan untuk mengatur aktivitas metabolisme sel
1.2. Sebagai pewarna untuk menarik atau pemberi peringatan pada spesies lain
1.3. Fitoalexan (sebagai bahan racun) yang memberikan pertahanan untuk melawan predator
1.4. Menstimulus sekresi senyawa-senyawa, seperti alkaloid, terpenoid, fenolik, glikosida, gula, dan asam amino
2. Hubungan Antara Metabolisme Sekunder dan Metabolisme Primer
2.1. Metabolisme primer sama pada hampir semua organisme, sedangkan metabolisme sekunder lebih spesifik
2.2. Metabolisme primer dibuat melalui fotosintesis dan respirasi membentuk produk glukosa, asam amino, asam nukleat, sedangkan metabolisme sekunder melalui tahap biosintesis membentuk substrat yang khas
3. Manfaat Metabolit Sekunder Bagi Manusia
3.1. Sebagai obat
3.2. Pestisida alamiah
3.3. Pewarna makanan
3.4. Aroma
3.5. Kosmetika
3.6. Pewangi
4. Tahapan Untuk Memperoleh Senyawa Kimia Metabolit Sekunder
4.1. Perlakuan Sampel Tumbuhan
4.1.1. Pengumpulan sampel tumbuhan
4.1.1.1. Sampel tumbuhan diperoleh dari alam liar mapun dari herbarium
4.1.2. Pencucian sampel tumbuhan
4.1.2.1. Membersihkan, mencuci, mengupas daun dari batang pada sampel
4.1.3. Preparasi sampel tumbuhan
4.1.3.1. Pengeringan sampel
4.1.3.1.1. Pengeringan udara
4.1.3.1.2. Pengeringan microwave
4.1.3.1.3. Pengeringan oven
4.1.3.1.4. Pengeringan beku
4.1.3.2. Penggilingan atau penghalusan
4.2. Metode Ekstraksi Tumbuhan
4.2.1. Maserasi
4.2.2. Perkolasi
4.2.3. Ekstraksi soxhlet
4.2.4. Supercritical fluid extraction
4.2.5. Microwave-assisted extraction
4.2.6. Ultrasound-assisted extraction
4.2.7. Acelarated-assisted extraction
4.2.8. Enfleurasi
4.2.8.1. Enfleurasi dingin
4.2.8.2. Enfleurasi panas
4.2.9. Hidrodestilasi
4.2.9.1. Distilasi air (water distillation)
4.2.9.2. Distilasi kukus (steam and water distillation)
4.2.9.3. Distilasi uap (steam distillation)
4.3. Metode Pemisahan dan Pemurnian Metabolit Sekunder Tumbuhan
4.3.1. Metode bioassay
4.3.2. Metode in vitro
4.3.3. Teknik kromatografi
4.4. Metode Identifikasi Metabolit Sekunder Tumbuhan
4.4.1. Spektroskopi UV-Tampak
4.4.2. Spektroskopi inframerah
4.4.3. Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti
4.4.4. Spektroskopi massa
5. Definisi
5.1. Jalur biokimia untuk produksi metabolit yang tidak terlibat langsung dalam pertumbuhan, perkembangan atau reproduksi organisme.
5.2. Senyawa metabolit disintesis bukan untuk memenuhi kebutuhan dasar tetapu untuk mempertahankan eksistensi dalam lingkungannya.
6. Kelompok Metabolit Sekunder
6.1. Terpenes
6.1.1. Kelompok senyawa organik hidrokarbon yang memiliki bau yang dihasilkan oleh berbagai jenis tumbuhan
6.1.1.1. Monoterpenes
6.1.1.2. Sequiterpenes
6.1.1.3. Diterpenes
6.1.1.4. Sesterterpenes
6.1.1.5. Triterpenes
6.1.1.6. Sesquarterpenes
6.1.1.7. Tetraterpenes
6.1.1.8. Polyterpenes
6.2. Phenolics
6.2.1. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam tumbuhan dengan karakteristik memiliki cincin aromatic yang mengandung satu atau dua gugus hidroksi (OH)
6.2.1.1. Coumarin
6.2.1.2. Furano-coumarin
6.2.1.3. Lignin
6.2.1.4. Flavonoids
6.2.1.5. Isoflavonoids
6.2.1.6. Tanin
6.2.1.6.1. Tanin terhidrolisis
6.2.1.6.2. Tanin terkondensasi
6.3. Alkaloid
6.3.1. Kelompok metabolit sekunder terpenting yang ditemukan pada tumbuhan. Golongan senyawa ini berupa campuran dari beberapa alkaloid utama dan beberapa kecil.
6.3.1.1. True alkaloid (alkaloid sejati)
6.3.1.1.1. Atrophine
6.3.1.1.2. Nicotine
6.3.1.1.3. Morphine
6.3.1.1.4. Kokain
6.3.1.1.5. Saponin
6.3.1.1.6. Quanin
6.3.1.2. Protoalkaloid (alkaloid gabungan)
6.3.1.2.1. Ephedrine
6.3.1.2.2. Mescaline
6.3.1.2.3. Adrenaline
6.3.1.3. Pseudoalkaloid (alkaloid semu)
6.3.1.3.1. Caffeine
6.3.1.3.2. Theobromine
6.3.1.3.3. Theophylline
6.4. Senyawa yang mengandung nitrogen
6.4.1. Alkaloid
6.4.1.1. Senyawa organik yang bersifat basa yang disebabkan karena adanya nitrogen dalam molekul senyawa ini
6.4.2. Glukoisonat
7. Jalur Biosintesis Metabolit Sekunder
7.1. Shikimate pathway
7.1.1. Memproduksi senyawa phenolics, lignan, dan alkaloid
7.2. Mevalonate acid and deoxyxylulose pathway
7.2.1. Memproduksi terpenoid dan steroid
7.3. Malonate pathway
7.3.1. Memproduksi senyawa phenolics dan poliketida
7.4. MEP pathway
7.4.1. Memproduksi terpen
7.5. Acetat pathway
7.5.1. Memproduksi senyawa fenolik, protaglandin, dan antibiotik makrolida