
1. Keterkaitan Asesmen dengan kebutuhan Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik
1.1. Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik yang kemudian hasilnya digunakan sebagai bahan refleksi serta landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran
2. Asesmen
2.1. Asesmen Awal
2.1.1. Asesmen Kognitif
2.1.1.1. Dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam materi pembelajaran. Dengan melakukan asesmen awal pada sisi kognitif siswa, guru dapat merencanakan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan tingkat capaian peserta didik.
2.1.2. Asesmen Non kognitif
2.1.2.1. Asepek ini meliputi dukungan keluarga, motivasi diri, gaya belajar, hingga kemampuan sosial emosional siswa. Aspek non kognitif inii juga sangat penting diketahui oleh guru untuk merencanakan kegiatan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.
3. Asesmen Formatif
3.1. Berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik
3.2. dilakukan saat pembelajaran dan dijadikan sebagai dasar dalam melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses belajar
3.3. Hasil asesmen formatif dapat dijadikan acuan untuk perencanaan pembelajaran selanjutnya dan melakukan revisi apabila diperlukan
4. Asesmen Sumatif
4.1. Bertujuan untuk menilai pencapaian ujuan pembelajaran peserta didik secara keseluruhan. Asesmen sumatif dilakukan pada akhir proses pembelajaran, dapat dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran sesuai pertimbangan guru. Asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir bab, akhir semester, atau akhir tahun.
4.1.1. Contoh : Ujian Semester, Ujian Kenaikan Kelas, Penilaian Tengah Semester.
5. Keterkaitan Asesmen
5.1. Pemahaman Kebutuhan Belajar
5.1.1. Melalui proses asesmen, pendidik dapat mengidentifikasi kebuthan belajar masing-masing peserta didik. Mencakup pemahaman tentang gaya belajar, tingkat pemahaman, kekuatan, dan area yang perlu diperbaiki. Informasi ini penting untuk merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan individual peserta didik.
5.2. Pengembangan Hasil Belajar
5.2.1. Pengembangan Hasil Belajar : Asesmen membantu dalam mengevaluasi pencapaian peserta didik. Dengan menilai pemaaman mereka terhadap materi, keterampilan, dan penerapan konsep, pendidik dapat menilai sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Informasi ini menjadi dasar untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan merencanakan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
5.3. Penyesuaian Pembelajaran
5.3.1. Asesmen membantu dalam penyesuaian metode dan strategi pembelajaran. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan peserta didik, pendidik dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran mereka. Ini bisa berupa penyampaian materi dengan cara yang berbeda, memberikan bantuan tambahan, atau mengadopsi strategi lain yang sesuai dengan kebutuhan individu peserta didik.
5.4. Motivasi dan Pengembangan Diri
5.4.1. Asesmen yang positif dan konstruktif dapat memberikan umpan balik yang memotivasi peserta didik untuk terus berkembang. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang kemajuan mereka, peserta didik dapat merasa termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar mereka sendiri.
5.5. Pemantauan Perkembangan
5.5.1. Asesmen yang teratur membantu dalam memantau perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Ini memungkinkan pendidik untuk melacak perubahan, perkembangan, atau kesulitan yang mungkin muncul, sehingga mereka dapatmenanggapi dengan tepat.