1. Meisiyana R. B. Sinurat (154224008)
2. Definisi
2.1. Tingkat di mana individu mampu memenuhi tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka tanpa mengalami konflik yang merugikan di antara keduanya. (Greenhaus & Beutell, 1985)
2.2. Pencapaian yang memungkinkan individu untuk berperan secara efektif dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti pekerjaan, keluarga, dan kegiatan pribadi, tanpa merasa ada peran yang terbengkalai atau terganggu. (Clark, 2000)
2.3. Proses negosiasi antara individu dengan tuntutan pekerjaan dan kehidupan rumah tangga mereka. Menyoroti ketidakseimbangan yang sering terjadi karena peran gender dan ketidaksetaraan dalam pembagian tugas pekerjaan di rumah. (Hochschild & Machung, 2012)
2.4. Pencapaian keseimbangan di mana individu merasa tidak ada peran yang lebih dominan daripada yang lain, baik pekerjaan, keluarga, maupun kehidupan pribadi. Menekankan fleksibilitas dan kontrol terhadap waktu. (Kossek & Thompson, 2015)
2.5. Upaya individu untuk mengatur waktu dan energi mereka dengan cara yang meminimalkan konflik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta memperkuat integrasi yang lebih harmonis antara kedua aspek tersebut. Berfokus pada aspek kualitas hidup yang melibatkan kesejahteraan emosional, psikologis, dan fisik. (Grzywacz & Carlson, 2007)
3. Dimensi
3.1. Work-to-life conflict & Life-to-work conflict. (Greenhaus & Beutell, 1985)
3.2. Time-based balance, Energy-based balance, Involvement-based balance. (Clark, 2000)
3.3. Time-based balance, Involvement-based balance, Satisfaction-based balance. (Grzywacz & Carlson, 2007)
3.4. Time-based conflict, Strain-based conflict, Behavior-based conflict. (Kossek & Thompson, 2015)
3.5. Time and emotional labor. (Hochschild & Machung, 2012)
3.6. Work-life conflict, Work-life facilitation. (Crompton & Lyonette, 2006)
4. Faktor yang memengaruhi
4.1. 1. Faktor individual
4.1.1. Komitmen terhadap pekerjaan dan keluarga
4.1.2. Keterampilan pengelolaan waktu dan stres
4.2. 2. Fakror organisasi
4.2.1. Kebijakan organisasi
4.2.2. Sumber daya yang tersedia di tempat kerja
4.3. 3. Faktor Sosial dan Keluarga
4.3.1. Tuntutan keluarga
4.3.2. Dukungan sosial (lingkungan)
4.4. 4. Faktor Eksternal
4.4.1. Perubahan ekonomi
4.4.2. Perubahan sosial
5. Model Teoritis
5.1. 1. Work/Family Border Theory (Clark, 2000)
5.1.1. Menggambarkan bagaimana individu mengelola peran mereka antara dunia kerja dan kehidupan pribadi yang berbeda, dengan menggunakan konsep borders (batas) untuk menggambarkan interaksi antara kedua domain tersebut.
5.1.2. Mencakup gambar yang menunjukkan bagaimana individu membangun dan mengelola borders tersebut untuk mencapai keseimbangan.
5.2. 2. Role Theory (Greenhaus & Beutell, 1985)
5.2.1. Menggambarkan bagaimana konflik peran antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat mempengaruhi keseimbangan.
5.2.2. Memiliki skema untuk menunjukkan bagaimana dua jenis konflik—work-to-family dan family-to-work—terjadi karena ketidakseimbangan dalam pembagian waktu dan energi antara peran-peran tersebut.