Pencemaran udara
by Ahmad Koentjara01
1. Dampak terhadap Lingkungan
1.1. Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. 1)Hujan asam -Mempengaruhi kualitas air permukaan -Merusak tanaman -Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan -Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan 2)Efek rumah kaca Dampak dari pemanasan global adalah: -Peningkatan suhu rata-rata bumi -Pencairan es di kutub -Perubahan iklim regional dan global -Perubahan siklus hidup flora dan fauna 3)Kerusakan lapisan ozon
2. Dampak Kesehatan
2.1. Dampak kesehatan: Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Diperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah pada tahun 2015.
3. Pengertian
3.1. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
4. Sumber polusi udara
4.1. Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
4.2. Aktivitas manusia: 1) Transportasi 2) Industri 3) Pembangkit listrik 4) Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar) termasuk pembakaran biomassa secara tradisional[2][3] 5) Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC
4.3. Sumber alam: 1.Gunung berapi 2.Rawa-rawa 3.Kebakaran hutan 4.Denitrifikasi 5.Dalam kondisi tertentu, vegetasi dapat menghasilkan senyawa organik volatil yang signifikan yang mampu bereaksi dengan polutan antropogenik membentuk polutan sekunder.
4.4. Sumber-sumber lain: 1) Transportasi 2) Kebocoran tangki gas 3) Gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah 4) Uap pelarut organik
5. Jenis-jenis bahan pencemar udara (polutan)
5.1. 1.Karbon monoksida 2.Oksida nitrogen 3.Oksida sulfur 4.CFC 5.Hidrokarbon 6.Senyawa organik volatil 7.Partikulat 8.Radikal bebas