
1. MENGAPA KURIKULUM BERUBAH
1.1. Untuk beradaptasi menyesuaikan perkembangan zaman
1.2. Karena banyak tantangan yang dapat mengubah kita
1.2.1. seperti
1.2.1.1. Globalisasi
1.2.1.2. Masalah Lingkungan Hidup
1.2.1.3. Kemajuan teknologi informasi
1.2.1.4. Konvergensi ilmu dan teknologi
1.2.1.5. Ekonomi berbasis pengetahuan
1.2.1.6. Kebangkitan indistri kreatif dan budaya
1.2.1.7. Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
1.2.1.8. Pengaruh dan imbas teknosains
1.2.1.9. Mutu, Investasi dan transformasi pada sektor pendidikan
1.2.1.10. Berkembangnya Keberagaman
1.2.1.11. Pandemi
1.2.2. Kita harus menyiapkan generasi yang memiliki keterampilan abad 21, dimana kurikulum harus mewadahi keterampilan tersebut.
1.2.2.1. Critical Thinking
1.2.2.2. Creative
1.2.2.3. Collaborative
1.2.2.4. Communicative
1.3. Ada aspek-aspek yang mendukung
1.3.1. Pendekatan Saintifik
1.3.2. Penguatan Pendidikan Karakter
1.3.3. Integrasi 4C
1.3.4. Integrasi HOTS (High Order Thinking Skill)
1.3.5. Penanaman literasi
1.3.6. Model Pembelajaran Inovatif
1.3.7. Evaluasi pembelajaran dan sarana daring
1.4. Struktur Kurikulum
1.4.1. 6 JP per minggu kecuali Kelas 1
1.5. Tujuan Muatan Pelajaran Matematika
1.5.1. Memahami konsep matematika
1.5.2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat
1.5.3. Memecahkan masalah
1.5.4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol,tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
1.5.5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan
2. Model-Model Pembelajaran
2.1. Pendekatan pembelajaran
2.1.1. Sudut pandang pendidik dalam memandang seluruh masalah yang ada di kegiatan pembelajarn. Macam-macam pendekatan : Pendekatan teacher centered, Pendekatan student centered, Pendekatan Kontekstual (CTL) dll
2.2. Strategi pembelajaran
2.2.1. Suatu perencanaan dan pelaksanaan yang bersifat sistematis untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Macam- macam strategi pembelajaran : Strategi pembelajaran langsung, Strategi pembelajaran tidak langsung,Strategi Pembelajaran Interaktif ,dll.
2.3. Metode pembelajaran
2.3.1. Suatu proses yang sistematis dan teratur yang dilakukam oleh pendidik dalam penyampaian materi. Macam-macam metode : Metode ceramah, Metode diskusi, Metode tanya Jawabdll.
2.4. Teknik pembelajaran
2.4.1. Suatu upaya dari guru untuk melakukan dan memilih strategi pembelajaran yang digunakan pada suatu proses pembelajaran di kelas dengan keadaan yang khas, atau cara konkret yang dipakai saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. HAKIKAT MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
3.1. PENTINGNYA ANAK BELAJAR MATEMATIKA
3.1.1. Anak usia SD mempunyai tahap berpikir yang belum formal atau tahapan konkret. Karena Matematika bersifat formal,abstrak,aksiomatik, maka diperlukan kemampuan khusus untuk menjembatani hal tersebut. Untuk itu, maka ada pembelajaran matematika anak SD.
3.1.2. Disini kita harus bisa mengemas yang konkret menjadi abstrak.
3.2. ANAK SEBAGAI INDIVIDU YANG BERKEMBANG
3.2.1. Setiap tahapan memiliki fase yang berbeda.Maka guru harus peka terhadap anak, sehingga dapat mengakomodasi pembelajaran matematika sesuai perkembngan anak.
3.3. KESIAPAN INTELEKTUAL ANAK
3.3.1. Anak dikatakan siap ketika anak memiliki konsep kekekalan. Maka dari itu, konsep kekekalan menjadi dasar bagi anak, apakah anak sudah siap belajar matematika atau belum.
3.3.2. Dibagi menjadi 4
3.3.2.1. Kekekalan Panjang
3.3.2.1.1. Panjang tali akan tetap meskipun tali itu dilengkungkan. Misalnya anak dapat mengetahui dua utas panjang tali yang sama, ketika salah satunya dikerutkan dan satunya lagi tegang maka tali tersebut tetap memiliki ukuran panjang yang sama
3.3.2.2. Kekekalan Luas
3.3.2.2.1. Anak yang sudah memahami hukum kekekalan luas akan memahami bahwa luas daerah yang ditutupi suatu benda akan tetap sama meskipun letak benda diubah. Misalnya,Anak dikatakan telah memahami tahap kekekalan luas apabila mengerti kalau setengah dari luas daerah jajargenjang ABCD adalah luas daerah segitiga ABD atau BCD
3.3.2.3. Kekekalan Volum
3.3.2.3.1. Jika kita ambil sebuah gelas berisi penuh dengan air. Kemudian ambil sebuah benda yang dapat tenggelam dalam air, misal batu. Jika batu dimasukkan ke dalam gelas yang berisi penuh dengan air, maka sebagian air dari gelas tersebut akan tumpah. Jika anak sudah memahami hukum kekekalan volume maka ia akan mengatakan bahwa volum air yang tumpah sama dengan volum batu , sedangkan bagi anak-yang belum memahami hukum kekekalan volum anak tersebut tidak akan mengerti bahwa volum air yang tumpah itu sama dengan volum batu yang dimasukkan ke dalam gelas.
3.3.2.4. Kekekalan Berat
3.3.2.4.1. Berat keseluruhan dari suatu benda sama dengan jumlah berat bagian-bagiannya atau berat suatu benda tidak berubah, jika benda tersebut bentuknya diubah. Misalnya, Ada dua gumpal tanah A dan B yang beratnya sama. Gumpalan tanah B kita ubah bentuknya (kita pecah-pecah). Kemudian jika gumpalan A dan gumpalan B yang telah dipecah-pecah itu ditimbang, maka bagi anak yang sudah memahami konsep kekekalan berat, ia akan mengatakan bahwa berat gumpalan tanah A sama dengan berat gumpalan tanah B setelah dipecah-pecah,