ENZIM

1. DEFINISI

1.1. SENYAWA PRTOTEIN YANG DIPRODUKSI OLEH SEL-SEL DAN BERFUNGSI SEBAGAI BIOKATALISATOR

2. TEORI CARA KERJA ENZIM

2.1. TEORI INDUCED FIT : MEMPERTIMBANGKAN FLEKSIBILITAS PROTEIN, SEHINGA PENGIKATAN SUATU SUBSTRAT PADA ENZIM MENYEBABKAN SISI AKTIF MENGUBAH KONFORMASINYA SEHINGGA COCOK DENGAN SUBSTRATNYA

2.2. TEORI LOCK AND KEY : ENZIM MEMILIKI STRUKTUR SISI SPESIFIK YANG COCOK DENGAN SUBSTRAT

3. INHIBITOR / PENGHAMBAT

3.1. IRREVERSIBLE : PEMBENTUKAN ATAU PEMECAHAN IKATAN KOVALEN DALAM ENZIM

3.2. REVERSIBLE : SENYAWA DAPAT TERIKAT DAN KEMUDIAN DAPAT LEPAS KEMBALI SEHINGGA MENGGANGGU KERJA ENZIM

3.2.1. COMPETITIVE = INHIBITOR BERSAING DENGAN SUBSTRAT UNTUK TERIKAT PADA SISI AKTIF ENZIM

3.2.2. NON-COMPETITIVE = INHIBITOR TERIKAT PADA SISI SELAIN SISI AKTIF ENZIM

3.2.3. UN-COMPETITIVE = INHIBITOR YANG TERIKAT PADA ENZIM DAN SUBSTRAT YANG SUDAH MEMBENTUK KOMPLEKS

4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM

4.1. pH

4.2. SUHU

4.3. INHIBITOR

4.4. AKTIVATOR

4.5. KONSENTRASI ENZIM DAN SUBSTRAT

4.6. ZAT HASIL (PRODUK)

5. BAGIAN-BAGIAN ENZIM

5.1. HOLOENZIM

5.1.1. APOENZIM : BAGIAN YANG TERDIRI DARI PROTEIN SAJA

5.1.2. GUGUS PROSTETIK : BAGIAN YANG TERIKAT KUAT DENGAN ENZIM

5.1.2.1. KOFAKTOR : ION-ION ANORGANIK

5.1.2.2. KOENZIM : MOLEKUL ORGANIK

6. SIFAT ENZIM

6.1. TIDAK TAHAN PANAS

6.2. BEKERJA SECARA SPESIFIK

6.3. BIOKATALISATOR

6.4. DAPAT DIGUNAKAN BERULANG KALI

6.5. DAPAT BEKERJA BOLAK-BALIK ATAU DUA ARAH (REVERSIBLE)