
1. Pengertian Dampak Pariwisata
1.1. Dampak pariwisata merupakan benturan yang terjadi antara masyarakat yang memfasilitasi wisatawan dengan aktifitas pariwisata , baik positif maupun negatif
1.1.1. Dampak ekonomi pariwisata
1.1.1.1. Dampak positif bagi ekonomi
1.1.1.1.1. pendapat value asing
1.1.1.1.2. pendapatan masyarakat
1.1.1.1.3. penadapatan pemerintah
1.1.1.2. Dampak negatif bagi ekonomi
1.1.1.2.1. ketergantungan terlalu besar pada pariwisata
1.1.1.2.2. peningkatan angka inflasi dan meroketnya harga-harga
1.1.2. Dampak sosial budaya pariwisata
1.1.2.1. Dampak positif sosial budaya
1.1.2.1.1. terjadi keterkaitan dan keterlibatan masyarakat setempat dengan masyarakat yang lebih luas
1.1.2.1.2. berkembang budaya lokal
1.1.2.1.3. perlindungan terhadap cagar budaya
1.1.2.2. Dampak negatif sosial budaya
1.1.2.2.1. perusakan terhadap cagar budaya
1.1.2.2.2. dampak terhadap penyimpangan sosial
1.1.2.2.3. Dampak terhadap ritme kehidupan social masyarakat
1.1.3. Dampak lingkungan
1.1.3.1. Dampak positif bagi lingkungan
1.1.3.1.1. Pelestarian flora and fauna untuk kepentingan pariwisata
1.1.3.1.2. konservasi alam karna tuntutan pariwisata yang berkelanjutan
1.1.3.2. Dampak negatif
1.1.3.2.1. Kesadaran yang kurang membuat sampah selalu banyak di ODTTW aksi andalisme di batu karang pohon dan media alam lainya
1.1.3.2.2. polusi karna wisatawan menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil
1.2. Respons masyarakat terhadap Dampak pariwisata
1.2.1. Euphoria
1.2.2. Apathy
1.2.3. irritation
1.2.4. antagonism
1.3. Konsep pariwisata berkelanjutan
1.3.1. Lingkungan
1.3.2. ekonomi
1.3.3. sosial
1.4. Community Based Tourism (CBT)
1.4.1. Tujuanya memungkinkan pangunjung untuk meningkatkan kesadaraan mereka dan belajar tentang masyarakat dan cara hidup lokal
1.5. Konsep ekowisata
1.5.1. Pilar ekowisata
1.5.1.1. iinterpretasi
1.5.1.2. konservasi
1.5.1.3. komunitas
1.5.2. Prinsip ekowisata
1.5.2.1. Konservasi
1.5.2.2. edukasi
1.5.2.3. masyarakat lokal
1.5.2.4. ekonomi
1.5.3. Jenis-jenis ekowisata
1.5.3.1. menurut permendagri no 33 tahun 2009
1.5.3.1.1. Ekowisata bahari
1.5.3.1.2. Ekowisata hutan
1.5.3.1.3. Ekowisata pegunungan
1.5.3.1.4. Ekowisata karst
1.6. Tourism marketing responsibility
1.6.1. Tourist behaviour
1.6.2. branding
1.6.3. segmentasi , posisioning targeting
1.6.4. bauran pemasaran.
2. BAB 1 PENGANTAR PARIWISATA
2.1. RENCANA PEMBELAJARAN
2.1.1. 1.PENGANTAR PARIWISATA
2.1.1.1. 8.MID TEST(TAKE HOME)
2.1.2. 2.FILASAFAT ILMU PARIWISATA
2.1.2.1. 9.WISATAWAN
2.1.3. 3.DEFINISI DAN KONSEP PARIWISATA
2.1.3.1. 10.IDENTIFIKASI MOTIVASI WISATAWAN
2.1.4. 4.DAYA TARIK WISATA (ATRAKSI)
2.1.4.1. 11.PRODUK WISATA
2.1.5. 5.WISATA VIRTUAL (VIDEO)
2.1.5.1. 12.IDENTIFIKASI JENIS-JENIS PRODAK WISATA
2.1.6. 6.DAERAH TUJUAN PARIWISATA (DESTINASI)
2.1.6.1. 13.PARIWISATA BERKELANJUTAN
2.1.7. 7.WISATA VIRTUAL VIDEO
2.1.7.1. 14.WISATA VIRTUAL
2.1.7.2. 15.MINGGU TENANG
2.1.7.3. 16.UAS
2.2. PENGANTAR PARIWISATA
2.2.1. THE BEST CULINARY
2.2.2. THE BEST PANORAMA
2.2.3. FORESTS, MOUNTAINS,EACHES,RIVERS
2.2.4. UIQUE FLORA AND FAUNA
2.2.5. THE BEST ACCOMODATION
2.2.6. WONDERFUL PERFORMANCE
2.2.7. UNIQUE CULTURE
2.2.8. FROM THE PAST TO THE FUTURE
2.2.8.1. SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG PARIWISATA
2.2.8.1.1. PELUANG DAN TANTANGAN
3. BAB 2 ILMU PARIWISATA & PARADIGMA PARIWISATA
3.1. ILMU PARIWISATA
3.1.1. Ilmu Pariwisata di indonesia baru diakui pada 31 maret 2008, dengan di keluarkannya surat dari dirjen Dikti Depdiknas No 947/D/T/2008 dan 948/D/T/2008 Yang dianjurkan oleh materi kebudayaan dan Pariwisata.
3.1.1.1. Terminologi ilmu
3.1.1.1.1. Pariwisata agar diakui sebagai sebuah kajian ilmu secara konseptusual harus memiliki pengetaghuan sistematis yang diperoleh dari pengalaman (empirik) dan percobaan (eksperimen), serta memiliki 3 syarat yakni
3.1.1.1.2. Paradigma Pariwisata
3.1.1.2. Keseluruhan kegiatan yang terkait pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,sesama wisatawan,pemerintah,pemerintah daerah dan pengusaha
3.1.1.2.1. Multidimensi
3.1.1.2.2. Multidisiplin
4. BAB 3 DEFINISI DAN KONSEP PARIWISATA
4.1. Perjalanan
4.1.1. Perjalanan dilakukan untuk berpindah dari satu tempat ketempat lainya
4.2. Wisata
4.2.1. Berpergian bersama-sama untuk memperluas pengetahuan,bersenang-senang dan sebagainya; bertamasya
4.3. Pariwisata
4.3.1. Diartikan sebagai kegiatan berpergian yang dilakukan berkeliling dari satu tempat ketempat lain.
4.4. Kepariwisataan
5. BABA 4 DAYA TARIK WISATA
5.1. Pengertian daya tarik wisata adalah kemampuan/kekuatan yang dimiliki untuk dapat mendatangkan /menarik suatu kegiatan wisata daya tarik wisata biasa juga disebut Atraksi wisata
5.1.1. Atraksi adalah objek yang menjadi fokus perhatian wisatawan dan menjadi sumber pemenuhan kebutuhan wisatawan
5.1.1.1. contoh
5.1.1.1.1. sawah di ubud bali
5.1.1.1.2. Kuliner di malioboro
5.1.1.1.3. diving di raja ampat
5.1.2. Jenis-jenis daya tarik wisata
5.1.2.1. Daya tarik wisata alam (Natural)
5.1.2.1.1. adalah daya tarik wisata yang berupa keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam hasil karya cipta Tuhan
5.1.2.1.2. adalah daya tarik wisata hasil buatan manusia ,daya tarik wisata khusus yang merupakan kreasi artifisial-buatan-tidak alami (artificially created) dan kegiatan-kegiatan manusia lainya di luar ranah wisata alam dan wisata budaya
5.1.2.2. Daya tarik wisata Budaya (culture)
5.1.2.2.1. adalah daya tarik wisata berupa hasil oleh cipta, rasa dan karsa manusia sebsagai mahluk budaya.Hasil karya manusia/masyarakat
5.1.2.3. Attractions (Daya tarik wisata)
5.1.2.3.1. adalah komponen utama pembentuk daerah tujuan pariwisata
5.1.2.4. Daya tarik wisata Buatan (man-made)
6. BAB 5 DAERAH TUJUAN PARIWISATA
6.1. Pengertian daerah tujuan pariwisata
6.1.1. Destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat
6.1.1.1. Amenities (Fasilitas)
6.1.1.1.1. Fasilitas umum
6.1.1.1.2. Fasilitas Pariwisata
6.1.1.2. rel
6.1.1.3. Access (Aksebilitas
6.1.1.3.1. Kemudahan untuk bergerak di daerah asal wisatawan ke daerah tujuan pariwisata
6.1.1.4. Ancillary (Pelayanan tambahan)
6.1.1.4.1. Pelayanan tambahan atau pelengkap yang harus di sediakan oleh pemerintah daerah,baik untuk wisatawan atau pelaku pariwisata dan masyarakat.
7. BAB 6 WISATAWAN
7.1. Pengertian wisatawan
7.1.1. Seseorang yang melakukan wisata (UU 10 2009)
7.1.2. Orang-orang berwisata
7.1.2.1. Visitor: Pengunjung adalah seorang yang datang untuk mengunjungi suatu tempat atu atraksi -perjalanan
7.1.2.2. Traveler: adalah sesorang yang melakukan perjalanan wisata
7.1.2.3. Tourist: adalah sesorang yang melakukan perjalanan wisata dan mendapatkan pelayanan-pariwisata
7.2. Karakteristik wisatawan dan karakteristik perjalananya
7.2.1. karakteristik wisatawan
7.2.1.1. kebiasaan (habit)
7.2.1.2. permintaan (want)
7.2.1.3. kebutuhan (need)
7.2.1.4. harapan (expectation)
7.2.2. Karakteristik perjalananya
7.2.2.1. Destinasi / atraksi
7.2.2.2. moda transportasi yang digunakan
7.2.2.3. lama waktu perjalananya
7.2.2.4. teman perjalanan
7.2.2.5. jarak yang di tempuh
7.3. Jenis-jenis wisatawan menurut asalnya
7.3.1. Wisatwan Nusantara
7.3.1.1. (Wisnus) atau juga disebut wisatawan lokal (lokal tourist) adalah wisatawan yang berasal dari dalam negri sendiri
7.3.2. Wisatawan mancanegara
7.3.2.1. (Wisman) atau disebut juga wisatawan asing (foreign) adalah wisatawan yang berasal dari luar negara indonesia
7.3.3. Wisatawan nasional
7.3.3.1. Wisatawan indonesia yang berlibur ke luar negri
7.4. Motivasi wisatawan
7.4.1. teori plog
7.4.1.1. psychocentric
7.4.1.2. allocentric
7.4.1.3. midcentric
7.4.2. Motivasi wisatawan melakukan perjalanan wisata ryan 1991 (dalam pitana 2005)
7.4.2.1. pull factor ( faktor penarik)
7.4.2.2. push factor (faktor pendorong)
8. BAB 7 PRODAK WISATA
8.1. Konsep prodak jasa/Pariwisata
8.1.1. Usaha jasa pariwisata UU 10 2009
8.1.1.1. Daya tarik wisata/atraksi wisata
8.1.1.2. Kawasan pariwisata
8.1.1.3. jasa transportasi wisata
8.1.1.4. jasa perjalanan wisata
8.1.1.5. jasa makanan dan minuman
8.1.1.6. penyediaan akomodasi
8.1.1.7. penyelenggaraan kegiatan hibuarn dan rekreasi
8.1.1.8. penyelenggaraan pertemuan perjalanan intensif konferensi dan pameran (MICE)
8.1.1.9. jasa informasi pariwisata
8.1.1.10. jasa konsultan pariwisata
8.1.1.11. jasa pramuwisata
8.1.1.12. wisata tirta
8.1.1.13. SPA
8.1.2. Konsep customer value
8.1.2.1. Emotional
8.1.2.2. fungsional
8.1.2.3. financial energy time psikologi
8.1.3. Konsep service
8.1.3.1. Standard Operational procedure (SOP)
8.1.3.1.1. Customer satisfaction
8.1.3.2. Willing
8.1.3.2.1. loyal
8.1.3.3. feeling (emotional)
8.1.3.3.1. Growth
8.1.4. Konsep bauran pemasaran
8.1.4.1. Marketing barang
8.1.4.1.1. promotion
8.1.4.1.2. price
8.1.4.1.3. product
8.1.4.1.4. place
8.1.4.2. Marketing jasa Hospitality
8.1.4.2.1. physical evidence
8.1.4.2.2. process
8.1.4.2.3. people
8.1.5. Tipe marketing jasa
8.1.5.1. Marketing internal
8.1.5.2. Marketing Eksternal
8.1.5.3. Marketing interaktif