BAB 5 “TINGKAH LAKU MEMPERHATIKAN”
作者:Mustifa Fauziah
1. A. Definisi Ketrampilan Komunikasi dalam Konseling
1.1. A. Definisi Ketrampilan Komunikasi dalam Konseling Komunikasi merupakan landasan bagi berlangsungnya suatu konseling. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses memindahkan i nformasi antara dua orang manusia atau lebih dengan menggunakan simbol-simbol bersama. Komunikasi sekurang-kurangnya melibatkan dua partisipan yaitu memberi dan menerima. Komunikasi akanlebih efektif apabila tercapai saling pemahaman, yaitu pesan yang disampaikan saat diterima dan dipahami oleh penerima. Proses konseling yang melibatkan konselor dan klin secara tatap muka di dalamnya terdapat komunikasi didalamnya terdapat komunikasi antara dua pihak yaitu konselor dan klien selama proses konseling itu berlangsung. Keberhasilan konseling sangat ditentukan oleh keefektifan komunikasi antara konseling dan klien. 1. Pengertian Komunikasi Komunikasi mengandung arti bersama-sama. Everett Rogress dan Larence,menyatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melkukan pertukaran i nformasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi pengertian yang mendalam. 2. Pengertian Konseling Walgito mengungkapkan bahwa konseling merupakan bantuan yang diberikan untuk memecahkan masalah kehidupannya dengan cara wawancara dan dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Sedangkan menurut Surya, pengertian konseling adalah seluruh upaya bantuan yang diberikan konselor kepada konseli supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. 3. Pengertian Komunikasi dalam Konseling Menurut Dance, komunikasi dalam konseling adalah suatu proses pemindahan informasi antara dua orang manusia (konselor-konseli) atau lebih yang menimbulkan respon, dengan menggunakan simbol-simbol yang di pahami bersama. Berdasarkanpengertian- pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam konseling merupakan suatu proses pemindahan/ penyampaian informasi, pikiran dan sikap antara konselor dan konseli, terjadi dalam konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik sehingga dapat meningkatkan pemahaman informasi diantara kedua belah pihak.
2. C. Komunikasi Sebagai Landasan Keterampilan Konseling
2.1. Keterampilan konseling digunakan oleh para konselor profesional untuk membantu individu atau kelompok agar memiliki kemampuan secara mandiri memberdayakan dan menolong dirinya sendiri. Hal ini secara langsung berkaitan dengan tujuan akhir proses konseling. Pemakaian keterampilan konseling oleh konselor dibagi menjadi lima tujuan berbeda, yaitu: a. Supportive listening, memberi konseli perasaan dipahami dan diafirmasi b. Mengelola situasi bermasalah c. Problem management d. Mengubah keterampilan-keterampilan buruk konseli yang menciptakan masalah bagi konseli e. Mewujudkan perubahan falsafah hidup (Nelson-Jones, 2008). Neukrug (2012) menguraikan terdapat empat pengelompokan utama keterampilan yang digunakan konselor dalam proses konseling, yaitu: a. keterampilan dasar terdiri dari mendengarkan, empati dan pemahaman mendalam, serta diam b. keterampilan yang biasa digunakan terdiri dari pertanyaan, pengungkapan diri, pemodelan, afirmasi dan dorongan, serta menawarkan alternatif, memberikan informasi, dan memberikan saran c. keterampilan lanjutan yang biasa digunakan terdiri dari konfrontasi, penafsiran dan kolaborasi d. keterampilan konseling lanjutan dan spesialis terdiri dari penggunaan metafora, hipnosis, keterampilan strategis, metode restrukturisasi kognitif, narasi dan cerita, terapi sentuhan, paradoxical intention, bermain peran, berbagai teknik visualisasi, dan sebagainya.
3. B. Keterampilan-keterampilan Komunikasi dalam Konseling
3.1. 1. Pembukaan 2. Penerimaan 3. Pengulangan pernyataan 4. Mendengarkan 5. Mengamati 6. Menanggapi 7. Mengklarifikasi 8. Pemantulan perasaan 10. Pemantulan makna 11. Pemusatan 12. Penstrukturan 13. Pengarahan 14. Penguatan 15. Nasehat 16. Penolakan 17. Ringkasan 18. Konfrontasi 19. Penghentian
4. D. Teknik –Teknik Keterampilan Komunikasi Konseling
4.1. 1. Teknik Komunikasi Informatif Teknik Komunikasi Informatif adalah suatu ketrampilan berkomunikasi dengan menyampaikan berbagai tanda informasi baik yang bersifat verbal, non-verbal maupun paralinguistik. 2. Teknik Komunikasi Persuasif. Teknik komunikasi persuasif adalah cara menyampaikan pesan pada orang lain dengan memperhatikan aspek psikologis, cara ini menadasarkan pada kesadaran pribadi dan menjauhi adanya paksaan. 3. Teknik Komunikasi Pervasif. Teknik komunikasi pervasif adalah cara menyampaikan pesan. pada orang lain dengan berulang-ulang, sehingga sedikit demi sedikit akan merember pada bawah sadar yang pada akhirnya akan membentuk sikap dan kepribadiannya. 4. Teknik Komunikasi Koersif. Teknik komunikasi koersif adalah teknik komunikasi yang berlawanan dengan teknik komunikasi persuasif yaitu penyampaikan pesan komunikasi pada orang lain dengan cara memaksa orang untuk berbuat sehingga menimbulkan rasa ketakutan dan rasa tunduk serta patuh. 5. Teknik Komunikasi Instruktif. Teknik komunikasi instruktif adalah penyampaian pesan komunikasi dikemas sedemikian rupa sehingga pesan itu dipahami sebagai perintah yang harus dilaksanakan. 6. Teknik hubungan manusiawi (Human Relations) Yang dimaksud dengan teknik komunikasi hubungan manusiawi adalah kemasan informasi yang disampaikan dengan mendasarkan aspek psikologis secara tatap muka untuk merubah sikap dan perilaku dan kehidupan sehingga menimbulkan rasa kepuasan kepada berbagai pihak.
5. E. Komunikasi Verbal dan Non-Verbal
5.1. 1. Komunikasi Verbal a. Bahasa Bahasa merupakan komponen paling penting dari komunikasi konseling. b. Isi Isi dapat merujuk pada bidang topik yang dibicarakan antara konselor dan klien. c. Ownership of speech Ownership of speech meliputi perbedaan pesan pesan ‚Anda‛ dan saya. d. Volume Volume mengacu pada keras lembutnya suara. e. Articulation Articulation mengacu pada kejelasan/kejernian suara. f. Pitch Pithc mengacu pada ketinggian atau kedalaman suara. g. Emphasis Emphasis merupakan penekanan-penekanan pada saat berbicara. h. Rate Rate atau kecepatan berbicara merupakan faktor dalam komunikasi verbal yang harus diperhatikan 2. Komunikasi non-verbal a. Ekspresi wajah Pesan tubuh dapat disampaikan lewat ekspresi wajah. Karena itu banyak orang yang mengatakan ‚Ekspresi wajah telah mengatakan segalnya‛. Hanya dapat melalui ekspresi wajah konselor dapat menunjukkan bahwa dirinya bersikap empati atau siap sedia membantu klien. b. Gaze Gaze adalah memandang orang lain di daerah wajahnya c. Kontak mata Kontak mata merupakan cara yang lebih langsung dilakukan daripada gaze. Kontak mata dapat menunjukan ekspresi kemarahan, ketertarikan atau yang lainnya. d. Gesture Gesture merupakan gerakan fisik yang dapat membingkai atau mengilustrasikan kata kata yang datang sebelum, selama, atau sesudah berbicara. e. Postur Postur tubuh secara tidak didasadari dapat mengirinkan pesan kepada lawan bicara melalui sebuah presepsi. f. Kedekatan fisik Dalam berkomunikasi terdapat derajat fisik yang dapat mengukur seberapa dekatkah seseorang dengan orang lain. g. Pakaian Pakaian dapat menunjukkan pesan pesan berupa apa yang ia kerjakan dan berkaitan dengan posisi sosial dan profesi seseorang. h. Cara berdandan Cara berdandan dapat menunjukkan bagaimana seseorang merawwat diirinya. Bersih atau tidak, rapi atau berantakan.