1. Tegangan Permukaan
1.1. Metode Tegangan Permukaan
1.1.1. Metode Cincin de-Nouy
1.1.2. Metode Kenaikkan Kapiler
1.2. penyebab terjadinya tegangan permukaan
1.2.1. Karena permukaan Zat cair menegang
1.2.2. molekul saling tarik menarik
1.3. faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan
1.3.1. Suhu
1.3.2. zat terlarut
1.3.3. surfaktan
1.3.4. jenis cairan
1.3.5. konsentrasi zat terlarut
1.4. Aplikasi dalam bidang farmasi
1.4.1. mempengaruhi penyerapan obat pada bahan pembantu pada pada sedian obat
1.4.2. penetrasi molekul melalui membran biologis
1.4.3. pembentukkan dan kestabilan emulsi
2. Ukuran partikel
2.1. Metode
2.1.1. Metode Fisis
2.1.1.1. Metode kominusi
2.1.1.1.1. -Pemotongan
2.1.1.1.2. - pemarutan
2.1.1.1.3. pememaran
2.1.1.1.4. penggerusan
2.1.1.1.5. pembuatan serbuk dengan cara levigasi
2.1.1.2. Metode pengukuran Partikel
2.1.1.2.1. mikroskop
2.1.1.2.2. pengayakan
2.1.1.2.3. pengendapan
2.1.1.2.4. pancaran radiasi atau transmisi
2.1.2. Metode Kimiawi
2.1.2.1. pengendapan dengan zat kimia
2.2. ukuran partikel mempengaruhi
2.2.1. Mempengaruhi sifat fisika obat
2.2.2. ukuran partikel mempengaruhi pelepasan obat
2.2.2.1. Oral
2.2.2.2. topikal
2.2.2.3. parenteral
2.2.2.4. rektal
2.2.3. ukuran partikel mempengaruhi kekompakkan
2.2.3.1. Tablet
2.2.3.2. kestabilan emulsi
2.2.3.3. suspensi
2.2.4. ukuran partikel berperan dalam pengendapan sediaan
2.2.4.1. Suspensi
2.2.4.1.1. Suspensi Flokulasi
2.2.4.1.2. Suspensi deflokulasi
3. Kelarutan
3.1. Kelarutan penting karena obat dapat diabsorbsi dari saluran cerna dalam keadaan terlarut.
3.2. Fakto-faktor yang mempengaruhi kelarutan
3.2.1. pH
3.2.2. Suhu
3.2.3. jenis pelarut
3.2.4. bentuk
3.2.5. Ukuran partikel
3.2.6. konstanta dielektrik pelarut
3.2.7. adanya zat lain
3.2.7.1. surfaktan
3.2.7.2. pembentukkan kompleks
3.2.7.3. ion sejenis
4. Sifat Molekul
4.1. sifat Fisika
4.1.1. Kelarutan
4.1.2. titik leleh
4.1.3. titik didih
4.1.4. Rumus Struktur
4.1.5. Berat Molekkul
4.2. Sifat Kimia
4.2.1. Endapan
4.2.2. Warna
4.2.3. Bau
4.3. Aplikasi dalam Farmasi
4.3.1. tidak bentuk murni
4.3.2. mempengaruhi cara pemberian obat
4.3.2.1. Rektal
4.3.2.2. Parenteral
4.3.3. mempengaruhi obat sampai reseptor
4.3.4. kepolaran terhadap efek biologis
5. Disolusi dan Difusi
5.1. Difusi
5.1.1. difusi sederhana
5.1.2. difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembraan
5.1.3. difusi difasilitasi
5.2. metode disolusi
5.2.1. Metode suspensi
5.2.2. metode permukaan konstan
6. kinetika reaksi dan stabilita
6.1. kinetika reaksi
6.1.1. metode substansi
6.1.2. metode grafik
6.1.3. metode waktu paruh
6.2. Stabilita
6.2.1. kecepatan reaksi
6.2.1.1. suhu
6.2.1.2. pengaruh pH
6.2.2. faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi
6.2.2.1. kekuatan ion
6.2.3. tingkat reaksi dan cara penentuan