1. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Bela Negara Kepemimpinan Pancasila
2. Pembuatan Metaplan Kemampuan Awal Bela Negara
2.1. a. PEMBENTUKAN : 4 kelompok, masing masing ada Ketua Kelompok
2.2. b. REVIEW DAN KONSULIDASI: Hasil survei mini (persepsi, preferensi, dan aspirasi) dan Hasil penugasan studi kasus sebelumnya
2.3. d. Mendiskusikan Konsep kepemimpinan berbasis nilai-nilai dasar bela negara.
2.3.1. 1. Aktivitas diskusi
2.3.2. 2. Pembuatan Resolusi Kelompok
2.3.2.1. Resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat kelompok
2.4. e. PAPARAN KELOMPOK: Dianjurkan bahan paparan METAPLAN KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA setiap kelompok adalah dalam bentuk power point, jika akan menyajikan statistik dari hasil suvei mini.
3. 4. RANGKUMAN INDIVIDU (BAGIAN 5 LEARNING JOURNAL)
3.1. a. Integritas merupakan konsistensi antara dua hal, yaitu pikiran dan tindakan dalam bentuk pengambilan keputusan.
3.2. b. Integritas mengharuskan seseorang pegawai untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
3.3. c. Kinerja karyawan merupakan suatu hasil yang dapat dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan perusahaan
3.4. d. Integritas berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di sektor pemerintahan.
4. 5. UMPAN BALIK SETELAH TUGAS KELOMPOK DAN TINDAK LANJUT
4.1. Berhasil membuat metaplan aksi perubahan sebagai aktualisasi Kemampuan Awal Bela Negara melalui kesinambungan integritas dan kinerja organisasi pelayanan publik dalam kerangka kerja nilai-nilai dasar bela negara
4.1.1. Dapat melanjutkan belajar agenda selanjutnya
4.2. Belum berhasil membuat metaplan aksi perubahan sebagai aktualisasi Kemampuan Awal Bela Negara melalui kesinambungan integritas dan kinerja organisasi pelayanan publik dalam kerangka kerja nilai-nilai dasar bela negara
4.2.1. Meninjau ulang materi pokok sebelum melanjutkan ke agenda selanjutnya
5. 1. INDIKATOR KEBERHASILAN
5.1. Menerapkan kerangka kerja nilai-nilai dasar bela negara dan konsepsi kebangsaan untuk menganalisis dan mengembangkan aksi perubahan untuk mendukung kesinambungan integritas dan kinerja organisasi pelayanan publik sebagai wujud kemampuan awal bela negara.
6. 2. URAIAN
6.1. a. Kondisi Ideal Ketahanan Nasional (Trigatra statis, pancagatra dinamis)
6.1.1. 1.Gatra ideologi
6.1.1.1. Ketahanan nasional di bidang ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai- nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
6.1.1.1.1. Ke dalam kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional
6.1.1.1.2. Ke luar kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian nasional
6.1.2. 2. Gatra Politik
6.1.2.1. Ketahanan nasional di bidang politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi politik berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.
6.1.2.1.1. Ke dalam kemampuan memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis
6.1.2.1.2. Ke luar kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif
6.1.3. 3. Gatra Ekonomi
6.1.3.1. Ketahanan nasional di bidang ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
6.1.3.1.1. Ke dalam kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis untuk kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
6.1.3.1.2. Ke luar kemampuan bersaing untuk menciptakan kemandirian ekonomi nasional.
6.1.4. 4. Gatra Sosbud
6.1.4.1. Ketahanan nasional di bidang sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
6.1.4.1.1. Ke dalam kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia.
6.1.4.1.2. Ke luar kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
6.1.5. 5. Gatra Hankam
6.1.5.1. Ketahanan nasional di bidang Hankam adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
6.1.5.1.1. Ke dalam kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil hasilnya.
6.1.5.1.2. Ke luar kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
6.2. b.Aktualisasi Kemampuan Awal Bela Negara
6.2.1. a). Sesuai dengan profesi masing masing (UU no 39 tahun 1999, UU no 3 tahun 2002, UU no 23 tahun 2019 ttg Pengelolaan Sumber Daya Nasional)
6.2.2. b), Fokus implementasi pada menangkal AGHT sesuai profesi
6.3. c. Integritas dan Kinerja Organisasi Pelayanan Publik
6.3.1. a. Didasari pemahaman pada wawasan kebangsaan dan nilai nilai bela negara
6.3.2. b. Meningkatan kepuasan masyarakat yang menjadi tolok ukur kinerja organisasi