Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Penanaman Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan sehari-hari

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Penanaman Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan sehari-hari by Mind Map: Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Penanaman Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan sehari-hari

1. nilai-nilai dasar yg terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan suatu sistem norma

1.1. Pembukaan UUD 1945

2. Lambang rantai berwarna kuning berlatar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Pada lambang rantai disusun atas gelang-gelang kecil dengan 17 gelanh dan saling menyambung. Dimana itu menandakan hubungan manusia satu dengan yang lain dan saling membantu. Gelang yang berbentuk persegi menggambarkan pria, sementara gelang yang berbentuk lingkaran menggambarkan wanita.

3. Notonagoro

3.1. memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah

3.1.1. hakikat dari Pancasila

4. Dikatakan Sebagai Filsafat

4.1. hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding ffather kita, yg dituangkan dalam suatu sistem

5. Kedudukan Hukum Pancasila

5.1. Pancasila

5.1.1. Dasar Negara

5.1.1.1. Alinea K-4 Pembukaan UUD 1945

5.1.1.1.1. disahkan PPKI

5.1.2. Menjiawai Pembukaan dan pasal-pasal UUD 1945

5.1.2.1. Prof. R. Soepomo

5.1.2.1.1. suasana kebatinan /semangat kejiawaan dari pasal-pasal UUD 1945

5.1.3. Sumber dari segala sumber hukum

5.1.3.1. UU No 10 Tahun 2004

6. Filsafat Pancasila

6.1. Definsi

6.1.1. refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai Dasar Negara dan kenyataan budaya bangsa

6.1.1.1. Tujuan : mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh

6.2. Mengandung

6.2.1. Pandangan

6.2.2. Nilai

6.2.3. Pemikiran

6.3. Ruslan Abdul Gani

7. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

7.1. Dimensi Idealistis

7.1.1. nilai-nilai dasar yg terkandung dalam Pancasila yg bersifat sistematis dan rasional

7.1.1.1. hakikat nilai yg terkandung dalam 5 sila pancasila

7.2. Dimensi Normatif

7.3. Dimensi Realistis

7.3.1. harus mampu mencerminkan realitas hidup dan berkembang dalam masyarakat.

7.3.1.1. dijabarkan dalam kehidupan nyata di berbagai bidang

8. Proses Perumusan Pancasila

8.1. Dari bahasa

8.1.1. Sansekerta

8.1.1.1. Panca

8.1.1.1.1. Lima

8.1.1.2. Sila

8.1.1.2.1. Prinsip/asas

8.2. Proses

8.2.1. Pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

8.2.1.1. dalam bahasa Jepang

8.2.1.1.1. Dokuritsu Junbi Coosakai

8.2.1.2. Tujuan: menyelidiki dan mempelajari segala sesuatu yang dirasa penting terkait pembentukan negara Indonesia merdeka

8.2.1.3. Tugas: mempersiapkan hal-hal penting terkait dengan tata pemerintahan Indonesia setelah merdeka

8.2.1.4. diresmikan 28 Mei 1945

8.2.1.4.1. Gedung Cuo Sangi In, Pejambon, Jakarta

8.2.1.5. Anggota 67 Orang

8.2.1.5.1. 60 orang tokoh Indoesia

8.2.1.5.2. 7 orang anggota Jepang

8.2.1.6. Ketua: dr. Radjiman Wediodiningrat

8.2.2. Perumusan Dasar Negara

8.2.2.1. Sidang I tgl 29 Mei - 1 Juni 1945

8.2.2.1.1. WK : Ichibangesae Yosio dan R.P. Soeroso

8.2.2.1.2. Rumusan Dasar Negara

8.2.2.2. Sidang II tgl 10 - 16 Juli 1945

8.2.2.2.1. diambil dari Piagam Jakarta

8.2.2.3. Rumusan Pancasila diterima

8.2.2.3.1. Rumusan Pertama

8.2.2.3.2. Rumusan ke-2

8.2.2.3.3. Rumusan ke-3

8.2.2.3.4. Rumusan ke-4

8.2.2.3.5. Rumusan ke-5

8.3. Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara

8.3.1. Lambang Bintang emas dengan perisai berlatar belakang warna hitam dijadikan sebagai sila pertama dalamPancasila. Bintang diartikan sebagai sebuah cahaya seperti Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Dimana bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

8.3.2. Sidang PPKI

8.3.2.1. 18 Agustus 1945

8.3.2.1.1. Menetapkan dan mengesahkan UUD Negara RI tahun 1945

8.3.2.1.2. Memilih presiden dan wapre: Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

8.3.2.1.3. Membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu Presiden

9. Nilai-nilai dan Arti Penting Pancasila

9.1. Ketuhanan Yang Maha Esa

9.2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

9.3. Persatuan Indonesia

9.3.1. Pohon beringin melambangkan sebagai tempat berteduh dan berlindung serta merupakan sebuah pohon di Indonesia yang memiliki akar tunjang. Pada Pancasila, pohon beringin dijadikan sebagai dasar sila ketiga. Dimana mencerminkan kesatuan Indonesia.

9.4. Lambang kepala banteng dijadikan sebagai dasar pada sila keempat dalam Pancasila. Banteng merupakan binatang yang suka berkumpul. Sama seperti manusia dalam pengambilan keputusan harus dilakukan secara musyawarah. Salah satunya dengan berkumpul dan diskusi.

9.5. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

9.6. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

9.6.1. Padi dan kapas dimaknai sebagai salah satu kebutuhan rakyat Indonesia tanpa melihat status dan kedudukannya. Padi dan kapas mencerminkan pangan dan sandang. Ini menandakan tidak adanya kesenjangan antara satu dengan yang lain. Pada Pancasila, padi dan kapas dijadikan sebagai dasar sila kelima.

9.7. Perbedaan Rumusan Dasar Negara

9.7.1. terdapat pada sila 1

9.7.1.1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

9.7.1.1.1. Ketuhanan Yang Maha Esa

10. Pentingnya Ideologi suatu negara

10.1. untuk membangkitkan semangat

10.2. cita-cia suatu bangsa

11. 1. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda. 3. Tidak memaksa suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain. 4. Hidup menghormati. 5. Hidup rukun.

12. Kedudukan Pancasila

12.1. Sebagai Dasar Negara

12.1.1. Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan sumber dari segala sumber hukum

12.1.2. Pancasila dijabarkan dalam UUD 1945

12.1.3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

12.1.3.1. Konsep dasar yang di dalamnya terkandung pikiran dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik yang dicita-citakan bangsa

12.1.3.2. pikiran dan gagasan terdalam dari konsep dasar yang dianggap baik

12.1.3.3. kristalisasi dan nilai pandangan hidup sendiri yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya

12.2. Fungsi

12.2.1. Pncasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

12.2.2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

13. Pengertian Ideologi

13.1. berasal

13.1.1. Inggris

13.1.1.1. Idea

13.1.2. Yunani

13.1.2.1. Logos

13.1.2.1.1. gagasan

13.1.2.1.2. ilmu/pengetahuan

13.2. Hubungan antara WN dengan negara = seimbang

13.3. kehormatan suatu bangsa

13.4. Ideologi yang kuat dan kokoh

13.4.1. Ideologi tidak ada

13.5. Perbedaan Ideologi

13.5.1. Ideologi Liberalisme

13.5.1.1. Rakyat bebas berbuat asal tidak melanggar hukum

13.5.1.2. Kepentingn dan hak WN lebih diutamakan daripada kepentingan negara

13.5.2. kesadaran kemerdekaan

13.5.3. Ideologi Komunisme/Sosialisme

13.5.3.1. Mementingkan kekuasaan dan kepentingan negara

13.5.3.2. Kepentingan negara lebih diutamakan daripada kepeningan WN

13.5.3.3. WN bebas beragama, bebas tidak beragama, dan bebas untuk propaganda anti agama

13.5.4. Ideologi Pancasila

13.5.4.1. bangsa dan negara akan rapuh dn mudah goyah

13.5.5. Negara tidak mencampuri urusan agama

13.5.6. Agama erat hubungannya dengan negara

13.5.6.1. Setiap orang wajib beragama dan bebas memilih agama

14. Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari

14.1. Sila pertama

14.2. Sila kedua

14.2.1. 1. Sikap saling mencintai sesama manusia. 2. Tenggang rasa. 3. Gemar menolomg orang lain. 4. Tidak membeda-bedakan. 5. Berbicara kepada orang lain dengan sopan dan santun.

14.2.1.1. fundamental atau dasar bagi setiap bangsa dan negara yg ingin berdiri kokoh kuat dan maju

14.2.1.1.1. tidak mudah terombang-ambing oleh banyak persoalan masyarakat, berbangsa dan bernegara

14.3. Sila ketiga

14.3.1. 1. Rela berkorban. 2. Cinta tanah air. 3. Mencintai produk lokal. 4. Bergaul dengan teman tanpa membedakan suku, ras , dan adat istiadat. 5. Ikut menjaga keamanan lingkungan.

14.4. Sila keempat

14.4.1. 1. Mengutamakan keputusan yang diambil secara musyawarah. 2. Tidak memaksa kehendak orang lain. 3. Melaksanakan musyawarah mufakat. 4. Menghormati dan menjunjung tinggi hasil musyawarah.

14.5. Sila kelima

14.5.1. 1. Sikap adil kepada sesama 2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 3. Menghormati hak-hak orang lain. 4. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong