Get Started. It's Free
or sign up with your email address
VIRUS by Mind Map: VIRUS

1. REPLIKASI (SIKLUS LITIK)

1.1. ADSORPSI

1.1.1. menempel pada permukaan sel inang

1.2. PENETRASI

1.2.1. Virus menginjeksi MGnya ke dalam sel inang

1.3. SINTESIS

1.3.1. VIrus mengendalikan materi genetiknya membuat asam nukleat dan komponen virus

1.3.1.1. 1. Materi genetik inang hilang

1.3.1.2. 2. MG yang masuk kepada sel inang memerintahkan untuk membuat asam nukleat

1.3.1.3. 3. Melepaskan diri setelah memasukan MG

1.3.1.4. 4. Membentuk kompenen virus baru

1.4. PEMATANGAN

1.4.1. Perakitan Komponen virus baru dirakit menjadi virus lengkap —> VIRION

1.5. LISIS

1.5.1. Virus menghasilkan enzim lisozim —> sel inang pecah —> virus baru dilepaskan dari sel inang, menyebabkan kerusakan sel

2. REPLIKASI (SIKLUS LISOGENIK)

2.1. ADSORPSI

2.1.1. Virus menempel pada permukaan sel inang

2.2. PENETRASI

2.2.1. Virus menginjeksi MGnya ke dalam sel inang

2.3. PENGGABUNGAN —> PROFAGE

2.3.1. Penggabungan antara materi genetik sel virus dan sel inang

2.4. PEMBELAHAN + REPLIKASI DNA

2.4.1. membelah dan

3. PERANAN

3.1. MENGUNTUNGKAN

3.1.1. pengobatan kangker

3.1.1.1. dimodifikasi untuk menyerang sel kanker tanpa membahayakan sel-sel sehat terapi onkolitik.

3.1.2. Vaksin

3.1.2.1. merangsang sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi. Vaksin mencegah penyakit seperti polio, campak, dan influenza.

3.1.3. Terapi gen

3.1.3.1. Membawa gen baik kedalam sel rusak menyembuhkan Penyakit genetik seperti fibrosis kistik dan penyakit Huntington.

3.1.4. Pengendalian hama

3.1.4.1. menginfeksi serangga hama dan mengendalikan populasi mereka secara alami, sehingga mengurangi kebutuhan akan pestisida kimia.

3.2. MERUGIKAN

3.2.1. Penyakit pada manusia

3.2.1.1. dari penyakit ringan seperti flu dan pilek hingga penyakit serius seperti HIV/AIDS, COVID-19, dan kanker tertentu.

3.2.2. Penyakit pada hewan

3.2.2.1. penyakit pada hewan ternak dan hewan peliharaan, seperti rabies, flu burung, dan penyakit mulut dan kuku.

3.2.3. Penyakit pada tumbuhan

3.2.3.1. menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian, seperti virus mosaik tembakau dan virus kuning pada cabai.

3.2.4. Kerusakan lingkungan

3.2.4.1. kerusakan pada ekosistem, seperti virus yang menyerang alga dan menyebabkan kerusakan pada terumbu karang.

4. PENCEGAHAN PENYEBARAN

4.1. 1. Menerapkan gaya hidup sehat dan bersih

4.2. 2. Melakukan vaksinasi secara teratur

4.3. 3. Meningkatlan sistem kekebalan tubuh

4.4. 4. Mencuci Tangan dengan Air Sabun atau Alkohol.

5. KLASIFIKASI VIRUS

6. SEJARAH

6.1. ADOLF MEYER (1883)

6.1.1. mengamati penyakit pada daun tembakau yang menyebabkan bintik kuning (mosaik).

6.1.2. menyemprotkan getah dari tembakau yang sakit ke tanaman sehat dan mengamati bahwa tanaman tersebut juga menjadi sakit.

6.1.2.1. Meyer menyimpulkan bahwa penyebabnya adalah suatu agen yang lebih kecil dari bakteri.

6.2. DMITRI IVANOVSKY (1892)

6.2.1. menggunakan getah tanaman tembakau yang disaring bakteri untuk melihat apakah tanaman sehat dapat terinfeksi.

6.2.2. Tanaman sehat itu ternyata sakit meskipun bakteri sudah disaring.

6.2.2.1. Ivanovsky menyimpulkan bahwa agen infeksius bakteri patogen tersebut mungkin tipi baru dari partikel.

6.3. MARTINUS BEIJERINCK (1897)

6.3.1. Ia menemukan bahwa agen penyebabnya tidak dapat tumbuh di cawan petri dan dapat dinonaktifkan oleh alkohol.

6.3.1.1. Beijenrick mendefinisakan agen ini sebagai “virus lolos saring”

6.3.2. Beijerinck melanjutkan penelitian dengan melakukan lebih banyak percobaan.

6.4. WENDELL MEREDITH STANLEY (1935)

6.4.1. Stanley berhasil mengkristalkan tobacco mosaic virus (TMV).

6.4.2. Ia menunjukkan bahwa virus dapat membentuk kristal

6.4.2.1. suatu prestasi yang hanya dapat dilakukan dengan molekul kimia yang lebih kecil.

7. CIRI-CIRI

7.1. Menurut ahli biologi asal Amerika Serikat, Neil A. Campbell berikut ciri-ciri virus:

7.1.1. Virus dibentuk oleh sebuah partikel yang disebut virion yang mengandung DNA atau RNA saja

7.1.2. Bersifat aseluler (tidak memiliki sel) dan tidak memiliki organel-organel sel.

7.1.3. Hanya dapat hidup dan memperbanyak diri di dalam sel hidup organisme lain

7.1.4. Dapat dikristalkan tetapi virus masih memiliki patogen apabila diinfeksi ke organisme hidup

7.1.5. Memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi

7.1.6. Dianggap sebagai benda mati saat diluar sel inang dan makhluk hidup saat didalam sel inang

7.2. Ukuran Virus

7.2.1. Berukuran sangat kecil 20-50 mm

7.2.2. Berukuran kecil diameter kurang lebih 20 mm

7.2.3. Berukuran besar 150-300 mm >300mm

7.3. Bentuk Virus

7.3.1. 1. Bulat (spiracle spike)

7.3.2. 2. Batang

7.3.3. 3. Bentuk T

7.3.4. 4. Oval (Peluru)

7.3.5. 5. Fillamen (Benang)

7.3.6. 6. Persegi banyak

7.4. Cara Hidup Virus

7.4.1. PARASIT —> menggunakan makhluk hidup lain

7.4.2. OBLIGAT —> Tidak bisa hidup tanpa sel inang

7.4.3. INTRASELULER —> Hidup dalam sel

8. HABITAT

8.1. INTRASELULER

8.1.1. Virus dapat menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, jamur, dan bakteri. Mereka hidup dan bereproduksi di dalam sel inang, menyebabkan berbagai penyakit.

8.2. DI BERBAGAI INANG

8.2.1. Virus juga dapat ditemukan di lingkungan eksternal, seperti air, tanah, udara, dan permukaan benda mati. Virus dapat bertahan hidup di lingkungan eksternal untuk jangka waktu yang berbeda-beda, tergantung pada jenis virus dan kondisi lingkungan.

9. JENIS-JENIS

9.1. Virus DNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai ganda berpilin di dalam sel inangnya.

9.1.1. Herpes simpleks I (luka di sekeliling mulut) Herpes simpleks II (perlukaan genital) Varicella zoster (cacar air)

9.2. Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai tunggal atau ganda tidak berpilin di dalam sel inangnya.

9.2.1. HIV AIDS Influenza Virus Hepatitis E Rabies Campak Rhinovirus (demam dan pilek) Reovirus (diare)

10. STRUKTUR

10.1. Pada umumnya struktur tubuh yang dimiliki oleh virus terdiri dari asam nukleat dan kapsid

10.1.1. 1. Kepala Struktur Virus Kepala Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik kehidupannya.

10.1.2. 2. Isi Tubuh Isi Tubuh virus atau biasa disebut virion adalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA).

10.1.3. 3. Ekor Ekor adalah bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk menempelkan diri pada sel inang.

10.1.4. 4. Kapsid Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA.

10.2. STRUCTURE BAKTERIOPHAGE

10.2.1. 1. DNA/RNA = MG

10.2.2. 2. Kapsid —> melindungi materi genetik

10.2.3. 3. Selubung ekor —>

10.2.4. 4. Serabut ekor

10.2.5. 5. Jarum Penusuk —> Menginjeksi virus pada sel inang

10.3. STRUCTURE CORONA