TAKHRIJ AL-HADITS
by Mega Ardiansyah
1. Metode-metode yang Digunakan
1.1. Takhrij Menurut Lafaz Pertama Matan Hadis
1.2. Takhrij Melalui Kata-kata dalam Matan hadis
1.3. Takhrij Berdasarkan Tema Hadtis
1.4. Takhrij Berdasarkan Status Hadis
1.5. Takhrij Melalui Perawi Hadis Pertama
2. Macam-Macam Takhrij Al-Hadits
2.1. Takhrij Al-Muwassa’
2.2. Takhrij wasath atau mutawassith
2.3. Takhrij mukhtashar
3. MANFAAT
3.1. Memberikan informasi bahwa suatu hadits termasuk hadits shahih, hasan, ataupun dhaif, setelah diadakan penelitian dari segi matan maupun sanadnya.
3.2. Menguatkan keyakinan bahwa suatu hadits adalah benar-benar berasal dari Rasulullah SAW. Yang harus kita ikuti karena adanya bukti-bukti yang kuat tentang kebenaran hadits tersebut, baik dan segi sanad maupun matan.
3.3. Memberikan kemudahan bagi orang yang mau mengamalkan setelah tahu bahwa suatu hadits adalah hadits makbul (dapat diterima). Dan sebaliknya tidak mengamalkannya apabila diketahui bahwa suatu hadits adalah mardud (tertolak).
4. PENGERTIAN
4.1. Bahasa
4.1.1. خرّج-يخرّج-تخريجا
4.1.1.1. (mengeluarkan sesuatu dari tempatnya)
4.1.2. Al-istinbath (mengeluarkan)
4.1.3. Al-tadrib (melatih atau membiasakan)
4.1.4. Al-tawjih (memperhadapkan)
4.2. Istilah
4.2.1. Mengemukakan hadits berdasarkan sumbernya atau berbagai sumber dengan mengikutsertakan metode periwayatannya dan kualitas haditsnya
4.2.2. Suatu usaha mencari derajat, sanad, dan rawi hadits yang tidak diterangkan oleh penyusun atau pengarang suatu kitab.
4.2.3. Mengemukakan letak asal hadits pada sumbernya yang asli secara lengkap dengan matarantai sanad masing-masing dan dijelaskan kualitas hadits yang bersangkutan.